Tingkatkan Ekonomi Kerakyatan, Gerakan UMKM Go Online 2019 Resmi Diluncurkan

Merdeka.com - Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Semuel Abrijani Pangerapan resmi meluncurkan Gerakan UMKM Go Online 2019 di Pasar PTSP Tebet Timur, Jakarta, Selasa (26/2). Semuel mengatakan, Gerakan UMKM Go Online merupakan program pemerintah dalam rangka pemerataan akses pasar melalui digital untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan.
Kegiatan UMKM Go Online ini dilakukan dalam bentuk Grebeg Pasar. Pemerintah bersama kementerian/lembaga dan marketplace membantu pedagang membuka toko baru melalui internet dengan cara onboarding/mendaftar ke marketplace. Pada kuartal I-2018 ini Gerakan UMKM Go Online berupa grebeg pasar akan dilangsungkan di 20 kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang masing-masing kota digelar di enam titik pasar rakyat.
"Grebeg pasar merupakan kepedulian pemerintah kepada masyarakat untuk membantu meng-onboarding-kan pelaku UMKM, mendampingi pedagang agar mahir dalam melakukan transaksi secara online. Kalau dulu masyarakat harus datang ke kantor pemerintah kini sebaliknya, pemerintah yang datang ke tengah-tengah masyarakat untuk melayani keperluan masyarakat," katanya.
Semuel mengatakan bahwa saat ini masih banyak pelaku UMKM yang menggunakan cara-cara konvensional dalam melakukan penjualan produk. Para pelaku UMKM tersebut belum menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi dengan baik guna meningkatkan omzet penjualan.
Padahal, Indonesia merupakan pasar besar di Asia yang memiliki peluang besar untuk mendongkrak perekonomian masyarakat. UMKM menjadi salah satu tulang punggung negara untuk meningkatkan perekonomian nasional. Pemantapan sektor ekonomi digital akan memainkan peranan penting bagi Indonesia di era teknologi saat ini.
"Gerakan UMKM Go Online merupakan salah satu upaya untuk mengangkat UMKM dengan memanfaatkan teknologi internet," ujarnya.
Dia menegaskan, teknologi internet sudah masuk ke segala aspek kehidupan masyarakat, mulai dari pembelian produk kebutuhan sehari-hari, transportasi, transaksi perbankan, jasa pengiriman, pembayaran tagihan, dan lain-lain. Oleh karena itu, para pelaku UMKM harus beradaptasi atas perubahan tersebut dengan cara go online.
Melalui program UMKM Go Online, pedagang akan memiliki dua kios sekaligus, yakni satu kios offline di pasar sebagai tempat berjualan sehari-hari dan satu kios online berada di marketplace. Kios online memberi keuntungan karena mampu memperluas pasar tanpa mengeluarkan biaya tambahan untuk sewa lahan. Selain itu, kios online dapat dipantau melalui smartphone di genggaman, dapat bertransaksi dengan cepat, efektif, dan efisien.
"Potensi pasar rakyat dijaring menjadi lebih luas. Yang tadinya pembeli berasal dari daerah sendiri, dengan penjualan online pembelinya bisa berasal dari mana saja. Sarana penjualan online juga semakin beragam. Banyak situs marketplace yang bisa menjadi lapak berjualan UMKM. Situs marketplace di Indonesia saat ini memiliki member yang besar sehingga mampu meningkatkan potensi penjualan UMKM," paparnya.
Gerakan UMKM Go Online 2019 merupakan kelanjutan dari program serupa pada tahun 2018 lalu. Kemenkominfo menggandeng beberapa pihak untuk menjalankan Gerakan UMKM Go Online 2019 mulai dari Dinas Koperasi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Keuangan, Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo), pihak perbankan, hingga marketplace seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Bl
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya