Tingkatkan ekonomi, pemerintah diimbau dorong produksi migas
Merdeka.com - Empat tahun kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) menuai banyak pujian sekaligus kritik. Salah satu yang disoroti perlu perbaikan dalam pemerintahan Jokowi-JK adalah terget pertumbuhan ekonomi.
Ekonom Insitute For Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, sektor industri manufaktur dan juga pelemahan mata uang rupiah ikut tersungkur di era kepemimpinan Jokowi-JK, tidak berhasil mencapai target yang dicanangkan oleh pemerintah.
"Di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) itu hampir sebagian besar target ekonomi tidak tercapai. Pertumbuhan ekonomi hingga 2019 rata-rata 7 persen, nampaknya sulit tercapai apalagi di 2019 angka nya 8 persen. Sedangkan realisasi pertumbuhan ekonomi dalam 4 tahun ini hanya 5 persen," tuturnya saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (23/10).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
-
Bagaimana Jokowi mendorong investasi di IKN? Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan investasi saat ini untuk mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara.'Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang,' tegasnya.
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
Oleh sebab itu, Bhima menilai, akses dari kegagalan target pertumbuhan ekonomi RI berdampak langsung terhadap sektor manufaktur dalam negeri. "Di kuartal II 2018, manufaktur bahkan sempat dibawah 20 persen, ini cukup menghawatirkan karena industri manufaktur menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar, dan multiplier effectnya tinggi kesektor lainnya," ujarnya.
"Di era Jokowi, kita terlalu cepat loncat ke sektor jasa, meninggalkan industri yang makin turun. Artinya poin produktivitas dan daya saing masih menjadi pekerjaan rumah yang belum diselesaikan oleh tim ekonomi Jokowi," ia menambahkan.
Bhima juga menyoroti terkait nilai tukar target RPJMN 12.000 per USD tahun 2019, sedangkan realisasinya saat ini mata uang rupiah menyentuh Rp 15.200.
Meski sentimen eksternal atau global berkontribusi terhadap depresiasi nilai tukar, Bhima memandang tetap perlu ada perbaikan dari sisi internal yaitu ekonomi RI secara fundamental.
"Di awal tahun 2018, dana asing yang keluar dari bursa saham mencapai Rp 56 triliun. Kondisi tekanan hebat ini, bukan tidak mungkin makin menggerus cadangan devisa kedepannya," papar dia.
Bhima pun menyarankan agar pemerintah melakukan peningkatan produksi migas dalam negeri untuk menekan defisit migas dan mengkerek nilai mata uang rupiah.
Selain itu, dari sisi moneter, kata dia, Bank Indonesia (BI) dapat menaikkan bunga acuan lebih tinggi mengantisipasi agresifnya Fed rate. Tak lupa kurs preferensial yang dijamin BI untuk memulangkan devisa hasil ekspor.
"Dan juga tekan CAD dengan pengendalian barang impor yang paling besar kontribusinya seperti besi baja, mesin, peralatan listrik. Pemerintah bisa memulai dengan perluasan kenaikan bea masuk 10-25 persen," kata dia.
"Serta turunkan pungutan ekspor CPO dari 50 usd per ton menjadi 20 usd per ton. Harapannya daya saing sawit dipasar internasional bisa naik," tandasnya.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi yang stabil tersebut juga diiringi dengan penambahan tenaga kerja baru sebanyak 21,3 juta pada periode 2015–2024.
Baca SelengkapnyaPenanganan angka kemiskian di era Jokowi diklaim lebih baik dibandingkan negara lain.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan PDB selama 10 tahun Jokowi memperlihatkan pencapaian positif bagi ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaDia meminta hilirisasi industri dengan menghentikan ekspor bahan mentah tetap dilanjutkan meski Indonesia kalah atas gugatan Uni Eropa, WTO, hingga IMF.
Baca SelengkapnyaSelama 10 tahun Presiden Jokowi memimpin RI, sejumlah masyarakat punya kesan dan pesan terhadap orang nomor satu di Indonesia itu.
Baca SelengkapnyaLuhut mengakui Presiden Jokowi telah menjadikan Indonesia sebagai negara industri hilirisasi.
Baca SelengkapnyaJokowi beberkan kesuksesan kebijakannya di bidang energi seperti ambil alih Freepot hingga bangun smelter di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mengatakan Indonesia dapat menjadi negara maju dalam tiga periode kepemimpinan ke depan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku data yang diterimanya terkait parpol sangat lengkap.
Baca SelengkapnyaMenariknya, kisah sukses Jokowi membangun infrastruktur tak hanya terjadi di Pulau Jawa, melainkan juga luar Jawa. Sebut saja proyek Tol Trans Sumatera.
Baca Selengkapnya"Mungkin dapat presiden yang baik yang bisa berikan ketauladanan, tidak punya bisnis di pemerintahan, kemudian dia bekerja dengan hati," kata Luhut.
Baca SelengkapnyaJokowi minta semua menteri mencari tahu penyebab PMI Indonesia terkontraksi setelah 34 bulan berturut-turut mengalami trens ekspansi.
Baca Selengkapnya