Tingkatkan Okupansi, KAI Usul Diskon Tarif Kereta Bandara Terus Dilakukan

Merdeka.com - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro mengusulkan adanya pemberian diskon tarif pada waktu-waktu tertentu, untuk meningkatkan okupansi pengguna Kereta Api (KA) Bandara.

Pernyataan itu seolah menjadi saran bagi PT Railink selaku operator KA Bandara, yang baru-baru ini memperpanjang harga promo diskon 30 persen untuk KA Bandara rute Bekasi-Bandara Soekarno Hatta hingga 31 Januari 2019.

Edi mengatakan, okupansi penumpang KA Bandara yang selama satu tahun awal kemarin rendah disebabkan oleh belum siapnya Stasiun Manggarai untuk melayani para pengguna yang mau berangkat menuju Stasiun Bandara Soekarno Hatta.

"Mungkin ada hal yang tidak dimengerti, bahwa kereta bandara itu departure sama destinasinya direncakan di Manggarai, bukan di Sudirman Baru (BNI City). Karena kalau di Sudirman itu orang mau berangkat pun kan kesulitan mau masuk-keluarnya. Maka kita tunggu supaya Manggarai selesai," urainya di Jakarta, Kamis (10/1).

Adapun baru-baru ini, Institut Studi Transportasi mengeluarkan hasil penelitian yang menyatakan tingkat load factor atau okupansi KA Bandara baru mencapai 26 persen dari ketersediaan ideal 60 persen.

Menanggapi hal tersebut, Edi menegaskan, pihak operator hingga saat ini terus mencari jalan lain agar KA Bandara bisa dipenuhi penumpang, semisal perpanjangan rute seperti yang telah dilakukan hingga ke Bekasi.

"Kemudian dipikirkan juga nanti diberangkatkan dari Jakarta Kota. Karena memang yang awalnya direncanakan diberangkatkan dari Manggarai, Manggarainya belum selesai dikerjakan," sambung dia.

"Kita mencari solusi terus. Makanya jalan dari Bekasi. Sekarang sudah mulai meningkat karena jam-jamnya sudah kita rubah. Tapi pastinya bahwa kita berupaya supaya KA Bandara juga disukai dan diminati," tegasnya.

Pertimbangan lainnya, pihak operator juga bisa mempromosikan KA Bandara melalui adanya diskon tarif. "Saya membaca nantinya barangkali harus ada pertimbangan juga diskon di hari-hari khusus. Jadi tidak melulu menargetkan tarif," tandasnya.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com