Tingkatkan pendapatan negara, pemerintah diimbau naikkan cukai rokok
Merdeka.com - Direktur Rumah Kajian dan Advokasi Kerakyatan (Raya) Indonesia Hery Chariansyah menilai cara pemerintah menaikan pendapatan negara melalui industri hasil tembakau salah. Menurut dia, pemerintah seharusnya menaikan harga cukai rokok bukan menaikkan produksi hasil tembakau.
"Meningkatkan pendapatan negara dari sektor cukai rokok bukan dengan menaikan jumlah produksi(rokok), tetapi dengan menaikan harga cukainya," ujar Hery di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Kamis (21/4).
Hery menegaskan produksi rokok akan terus meningkat hingga 2020 menjadi 524,2 miliar batang rokok. Dengan begitu, negara akan semakin dirugikan karena banyaknya warga miskin yang membuang-buang uang untuk rokok.
-
Bagaimana cukai rokok mempengaruhi industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
-
Dimana cukai rokok menjadi pengendali industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
-
Apa penyebab turunnya cukai rokok? Adapun penurunan penerimaan negara ini disebabkan oleh penurunan produksi sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) atau rokok putih, membuat pemesanan pita cukai lebih rendah.
-
Mengapa penerimaan cukai rokok turun? Adapun penurunan penerimaan negara ini disebabkan oleh penurunan produksi sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) atau rokok putih, membuat pemesanan pita cukai lebih rendah.
-
Bagaimana Kemendag mendukung industri rokok? Mendag menambahkan, Kemendag akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar pasokan tembakau dan cengkih dapat memenuhi kebutuhan industri rokok dengan mengutamakan hasil petani dalam negeri.
-
Kenapa produksi tembakau penting bagi Indonesia? Industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
"Jika produksinya ditambahkan maka ini akan menambah daya konsumsi masyarakat pada rokok dan semakin banyak orang miskin yang menghabiskan uangnya pada rokok," tegas dia.
Selain itu, dia juga akan mencabut keputusan pemerintah mengenai penambahan jumlah rokok dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 63 tentang Peta Jalan Industri Hasil Tembakau. Bahkan, dia akan menggugat aturan tersebut ke Mahkamah Agung.
"Yang bayar cukai itu bukan industri melainkan masyarakat yang merokok, seharusnya pemerintah memahami betul apa yang dimaksud dengan cukai. Sehingga, kita ingin mencabut kembali peraturannya dan terakhir peraturannya kita gugat di Mahkamah Agung," pungkas dia.
Laporan: Firdamsyah Ramadhan
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah menaikkan target penerimaan cukai di 2024.
Baca SelengkapnyaPengusaha menyoroti kinerja fungsi cukai yang tidak tercapai sebagai sumber penerimaan negara serta pengendalian konsumsi.
Baca SelengkapnyaKenaikan tarif cukai rokok sangat berpengaruh pada keputusan seseorang untuk merokok, semakin mahal maka prevalensi perokok semakin bisa ditekan.
Baca SelengkapnyaPenurunan produksi industri rokok diakibatkan kenaikan cukai eksesif pada periode 2023–2024.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian cukai terjadi di setiap kategori rokok secara merata.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek.
Baca SelengkapnyaPer 1 Januari 2024, tarif cukai hasil tembakau naik 10 persen.
Baca SelengkapnyaTernyata kenaikan tarif cukai rokok juga ditanggung masyarakat yang mengonsumsi rokok.
Baca SelengkapnyaPengusaha berharap agar kenaikan cukai didasarkan pada tingkat inflasi yang berada di bawah 10 persen.
Baca SelengkapnyaDia menduga, kian maraknya peredaran rokok ilegal di wilayah Bekasi imbas dari kenaikan cukai rokok.
Baca SelengkapnyaArah kebijakan cukai harus seimbang antara tujuan pengendalian konsumsi rokok dan peningkatan penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaPenetapan tarif cukai yang ideal dan tidak eksesif untuk mengurangi perpindahan konsumsi ke rokok yang lebih murah.
Baca Selengkapnya