Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tips Berbisnis untuk UMKM di Tengah Pandemi Corona

Tips Berbisnis untuk UMKM di Tengah Pandemi Corona UMKM. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menyajikan tips berbisnis untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang terdampak virus corona, agar pelaku UMKM masih bisa bertahan dalam keadaan saat ini. Tips yang disampaikan Kemenkop dan UKM menggandeng Founder Bixbux.com dan Affiliate Marketer yakni Wientor Rah Mada.

Sebelumnya Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut bahwa yang paling banyak terdampak oleh wabah corona adalah sektor UMKM. Oleh karena itu, pihaknya menginisiasi untuk membuat program tips berbisnis untuk UMKM di tengah pandemi.

Berikut tips yang diunggah Kemenkop UKM melalui akun resmi instagram @kemenkopukm yang berjudul "Tips 60 Detik Berbisnis di Era Pandemi", Rabu (29/4).

Berpikiran positif

Di masa krisis seperti saat ini, membuat Anda menjadi pebisnis yang jauh lebih fleksibel, saat Anda memproduksi baju tapi tidak ada yang beli, Anda harus berpikir untuk berpindah sementara memproduksi masker.

"Saya ada teman punya pabrik kosmetik, sekarang switch memproduksi hand santizer laku banyak lagi. Saat seperti sekarang ini memang tergantung bagaimana kita melihatnya. Kalau kita ingin berpikiran negatif, ya lihat saja berita terus di TV di jamin malah parno sendiri,” kata Wientor.

Tapi kalau Anda memilih untuk berpikir positif, selalu ada jalan, selalu ada peluang baru.

Jualan online

Jangan takut, mungkin ini saatnya Anda belajar hal yang baru mumpung semua masih pada berhibernasi. Wientor menyarankan belajarlah jualan secara digital, cari e-course atau kursus online yang mengajarkan bagaimana jualan online. Kemampuan menjual secara digital ini akan menyelematkan Anda pada saat produk yang dijual offline terhenti.

Ngiklan di Facebook

Saat ini adalah saat yang tepat untuk belajar ngiklan di Facebook. Kenapa? Saat ini orang lagi banyak di rumah, mereka banyak lihat sosial media. Kemungkinan pada saat scrolling feed di sosial media inilah saat yang tepat untuk menyodorkan produk Anda melalui iklan.

Lalu produk apa yang pas dijual? Ya produk yang mendorong orang untuk impulsive buying yakni pembelian yang tidak direncanakan, tapi pas lihat iklan konsumen ingin beli. Barang impulsive ini tidak ada yang mahal, batas psikologis barang yang dijual online biasanya sekitar ya maksimal Rp 300 ribuan.

Contohnya barang penunjang kecantikan seperti sabun muka, pembersih muka, atau pelangsing. Selain itu, home decor kecil dengan desain yang menarik juga masih terjual laris.

Kolaborasi

Justru di masa sekarang ini Anda tidak boleh pake kacamata kuda, coba lihat lagi perjalanan bisnis ke belakang, mungkin Anda terlalu bergantung kepada diri Anda sendiri. Ini yang bikin capek, semua dikerjakan sendiri.

Pandemi mengajarkan Anda untuk kolaborasi. Skill yang selama ini selalu ada di diri Anda dan Anda manfaatkan sendiri untuk bisnis, mungkin cukup untuk kondisi normal, tapi ini kan situasinya sedang tidak normal.

"Masa iya masih mau sendirian, coba kolaborasi dengan pebisnis lain yang mempunyai skill yang berbeda dan Anda akan kaget nanti sama hasilnya," ujar Wientor.

Bangkrut

Wientor bercerita bahwa dirinya juga pernah bangkrut tiga kali, dia merasa sangat terbebani, sampai tidak bisa tidur nyenyak, yang dalam pikirannya hanya hutang. Lalu, dia pun akhirnya melalui perjalanan spiritual yang belum pernah dia lakukan sebelumnya. Yang pertama dia lakukan adalah mendatangi ibunya, lalu meminta maaf, sekaligus meminta doa restu untuk apa yang akan dia lakukan.

"Yang kedua, saya sedekah, pikiran saya simple saja, sedekah saat gak punya duit membuat kita berbeda, dan menjadi sangat ikhlas," ujarnya.

Ketiga, dia mengontak teman-teman lamanya yang sudah lama tidak pernah berhubungan, bukan untuk minta pekerjaan tapi sekedar mengobrol saja, silaturahmi. Menurutnya, ketiga hal ini membuka jalan untuk bangkit lagi, bisa jadi juga buat Anda untuk bangkit

Menjadi digital

Sebelumnya Wientor menyarankan untuk mencoba jualan memakai channel digital. Secara spesifik ia menyebutkan agar Anda mencoba untuk "ngiklan di Facebook".

"Mindset-nya gini menjadi digital bedanya dengan analog bagi saya hanya satu yaitu data. Jika Anda memutuskan untuk terjun ke digital, data adalah hal pertama yang Anda cari, bukan sales atau konversi. Bayangkan gini, Anda beriklan di billboard besar di jalan di tengah kota, tidak ada yang tahu tuh siapa yang liat iklannya," ujarnya.

Tapi kalau dengan channel digital Anda akan mendapatkan data demografi visitor secara lengkap. Dengan data yang baik Anda akan bisa optimasi, pada saat optimasi inilah penjualan akan melonjak tinggi.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Pemkot Bontang Tingkatkan Pendapatan UMKM Usai Pandemi Covid-19
Cara Pemkot Bontang Tingkatkan Pendapatan UMKM Usai Pandemi Covid-19

Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.

Baca Selengkapnya
Menkop Teten Bongkar Penyebab Pelaku Usaha Mikro di RI Sulit Berkembang
Menkop Teten Bongkar Penyebab Pelaku Usaha Mikro di RI Sulit Berkembang

Teten mengakui masih ada kendala yang dihadapi para pelaku usaha mikro untuk tumbuh.

Baca Selengkapnya
UMKM Kota Bontang Dapat Pelatihan Manajemen Mutu Tahap 2
UMKM Kota Bontang Dapat Pelatihan Manajemen Mutu Tahap 2

Pertumbuhan tersebut harus diiringi dengan meningkatnya persaingan usaha antar UMKM.

Baca Selengkapnya
Antisipasi TikTok Shop, Menkop Teten Ingin Revisi Aturan Perizinan Usaha Dipercepat
Antisipasi TikTok Shop, Menkop Teten Ingin Revisi Aturan Perizinan Usaha Dipercepat

Kemenkop UKM meminta agar Kementerian Perdagangan mempercepat revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 50/2020.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Usul Nama Kementerian Koperasi dan UKM Diganti, Begini Ceritanya
Pengusaha Usul Nama Kementerian Koperasi dan UKM Diganti, Begini Ceritanya

Dia menekankan agar Kementerian Koperasi dan UKM mampu memberikan respons yang tidak biasa-biasa saja.

Baca Selengkapnya
Sandiaga Uno: Regulasi Sedang Dirumuskan, Kami Pastikan TikTok Bantu Produk UMKM
Sandiaga Uno: Regulasi Sedang Dirumuskan, Kami Pastikan TikTok Bantu Produk UMKM

Pemerintah memastikan bahwa TikTok Shop tidak merugikan pelaku UMKM di tanah air.

Baca Selengkapnya
Ternyata Tak Semua Utang UMKM Bakal Dihapus Prabowo, Ini Kriterianya
Ternyata Tak Semua Utang UMKM Bakal Dihapus Prabowo, Ini Kriterianya

Melainkan hanya akan berlaku bagi UMKM yang sebelumnya pernah terdampak pandemi covid-19.

Baca Selengkapnya
Siasat Jitu UMKM Gaet Pelanggan Baru
Siasat Jitu UMKM Gaet Pelanggan Baru

Sebanyak 22 juta UMKM telah onboarding masuk ke ekosistem digital.

Baca Selengkapnya
UMKM Indonesia Disebut Masih Gagap Teknologi
UMKM Indonesia Disebut Masih Gagap Teknologi

Masih banyak UMKM Indonesia menghadapi kendala dalam adopsi teknologi digital.

Baca Selengkapnya
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

Baca Selengkapnya
Penjualan Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Pedagang Asongan Mengeluh
Penjualan Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Pedagang Asongan Mengeluh

Penjualan Rokok Ketengan Bakal DIlarang, Pedagang Asongan Mengeluh

Baca Selengkapnya
Apa Itu UMKM? Ketahui Pengertian, Karakteristik, dan Ciri-cirinya
Apa Itu UMKM? Ketahui Pengertian, Karakteristik, dan Ciri-cirinya

Merdeka.com merangkum informasi tentang apa itu UMKM dan kriterianya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya