Tips Investasi, 5 Bisnis ini Diyakini Moncer Usai Pandemi
Merdeka.com - Mega tren ekonomi digital dan teknologi akan terus berkembang sebagai new economy setidaknya hingga tahun 2030. Terlihat dari outlook ekonomi global, perkembangan pasar modal, serta kenaikan industri ekonomi digital dan e-commerce.
Berdasarkan data yang tertera di Kementerian Keuangan, pertumbuhan ekonomi digital akan tumbuh delapan kali lipat di tahun 2030. E-commerce akan memiliki peran yang sangat besar, yaitu sebesar 34 persen. Selain itu, B2B juga akan tumbuh sebesar 13 persen dan health-tech sebesar 8 persen.
Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Managing Partner Indies Capital Partners, Pandu Sjahrir menyampaikan, bahwa pandemi ini mendorong adaptasi tren konsumsi digital lebih cepat lima tahun dari yang diperkirakan pada industri edukasi, logistik, e-commerce, health-tech, asuransi, dan transaksi investasi.
-
Mengapa teknologi energi terbarukan akan berkembang pesat? Dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan ketergantungan pada sumber energi fosil, teknologi energi terbarukan seperti energi surya, angin, dan hidro memiliki potensi besar untuk booming di masa depan.
-
Teknologi apa yang diprediksi akan diadopsi secara luas di 2025? Meskipun teknologi komputasi kuantum belum sepenuhnya diadopsi secara luas, pada tahun 2024 kita mulai melihat beberapa aplikasi nyata yang signifikan.
-
Apa itu perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia.
-
Mengapa globalisasi teknologi dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi? Globalisasi IPTEK membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan memfasilitasi transfer teknologi dan informasi antar negara.
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Kenapa Metaverse di masa depan digambarkan ramai? Masih ada orang-orang yang mempercayai bahwa Metaverse suatu saat akan menjadi keniscayaan.
"Melengkapi para pelaku usaha ritel tradisional, keberadaan e-commerce kini mulai mengambil porsi yang cukup besar, hingga 10 persen dari total pasar ritel yang mencapai USD300 miliar," katanya dalam rilis DBS Indonesia, ditulis Kamis (2/9).
Beberapa perusahaan yang terkait ekonomi digital seperti e-commerce sedang menjalani proses penawaran umum perdana (IPO), sehingga semakin meningkatkan minat masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di pasar modal. Hal ini selaras dengan berkembangnya angka investor di pasar modal Indonesia.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), angka Year on Year (YoY) investor pasar modal nasional tercatat meningkat sebesar 93 persen menjadi 5,82 juta hingga periode Juli 2021.
Head of Investment and Advisory Bank DBS Indonesia, Djoko Soelistyo menjelaskan, salah satu indikator pesatnya pertumbuhan perusahaan-perusahaan dengan inovasi teknologi yang menjadi bagian dari new economy, adalah dari performa NYSE R&D Innovation Index sejak tahun 2000 yang telah bertumbuh sebesar 449 persen, jauh di atas performa Nasdaq Index.
5 Bisnis Moncer Usai Pandemi
Adapun lima bisnis yang diproyeksi moncer lebih cepat imbas adanya pandemi adalah:
1. Edukasi
Edukasi berbasis digital semakin banyak diminati masyarakat terutama setelah pandemi Covid-19 merebak di seluruh dunia. Pembelajaran tatap muka tidak lagi jadi andalan. Hal ini imbas dari pembatasan berbagai kegiatan secara serentak.
Pakar meyakini kebiasaan mengandalkan edukasi digital akan terus berlanjut. Bahkan tidak ada yang bisa membendung. Perkembangan edukasi berbasis digital akan terus maju hingga memberikan kenyamanan bagi penggunanya.
Untuk itu, industri edukasi berbasis digital diyakini memiliki masa depan cerah. Pada pengusaha disarankan tetap melakukan inovasi demi menjaga kualitas di pasaran.
2. Logistik
Pengiriman barang kian meraih sukses di masa pandemi Virus Corona. Hal ini tak lain karena masyarakat lebih senang berbelanja online apalagi ada pembatasan kegiatan berskala besar.
Bisnis logistik, diyakini tak akan pernah redup terutama setelah pandemi. Meskipun nantinya berbelanja secara langsung diperbolehkan, tapi masih ada keraguan bagi masyarakat.
Peluang ini, angin segar bagi bisnis logistik untuk memperlebar sayap. Terutama ke daerah-daerah yang selama ini belum bisa dilayani secara maksimal.
3. E-commerce
Pendapatan e-commerce terus melejit selama pandemi. Tak hanya dua kali lipat tetapi berkali kali lipat. Penggunaan e-commerce yang kian tinggi selama pandemi nampaknya tak akan surut meski nanti virus asal Wuhan, China itu teratasi.
E-commerce mulai menggeser keberadaan pasar konvensional. Meski belum sepenuhnya bergeser namun e-commerce sudah punya tempat sendiri di hati masyarakat. Apalagi ditambah beragam promo yang ditawarkan.
Bisnis e-commerce sudah pasti akan merajai pasar di masa depan. Pelaku e-commerce disarankan bisa berinovasi dengan layanan yang lebih memahami kebutuhan masyarakat.
4. Health-tech
Konsultasi kesehatan secara online banyak diminati dalam beberapa waktu terakhir. Pengguna health-tech bisa mengobrol dengan dokter dilayanan chatting untuk menanyakan kondisi kesehatan.
Dokter pun kini sudah tak harus membuka layanan praktek. Cukup bergabung dengan health-tech maka bisa melayani masyarakat. Pembayaran konsultasi pun beragam. Tergantung ketentuan dari health-tech.
5. Investasi
Investasi kini dalam genggaman. Hanya melalui digital atau ponsel masyarakat sudah bisa melakukan investasi. Tak lagi harus mendatangi satu-persatu media investasi.
Pengguna investasi digital cukup mencari sebanyak-banyaknya informasi di internet. Kemudian mendaftarkan diri di media investasi yang dituju. Langkah efektif dan efisien ini banyak menarik hati masyarakat selama pandemi.
(mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun investor juga menuntut model bisnis yang jelas dan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaTidak ada salahnya memulai bisnis sebagai salah satu cara paling menguntungkan sekaligus menantang untuk membangun keamanan finansial.
Baca SelengkapnyaNilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai USD 146 miliar pada tahun 2025. Angka tersebut menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaUpaya-upaya menumbuhkan pengembangan ekonomi digital perlu kerja bersama.
Baca SelengkapnyaSektor ini "sebanding" dengan sektor manufaktur, industri terbesar di Singapura
Baca SelengkapnyaDEFA bisa turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital ASEAN hingga dua kali lipat, termasuk untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus melakukan kerja sama dengan berbagai paltform teknologi asing
Baca SelengkapnyaJokowi sebut ekonomi digital di Indonesia akan tumbuh empat kali lipat di tahun 2030.
Baca SelengkapnyaBukan hanya AI, beberapa teknologi ini diprediksi makin booming di masa depan.
Baca SelengkapnyaGenerasi Y, Z dan Alpha akan lebih dominan melakukan preferensi pembayaran secara digital sehingga mendorong peningkatan transaksi keuangan digital.
Baca SelengkapnyaIndonesia terus meraih peluang untuk memaksimalkan ekonomi digital.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2025, diperkirakan teknologi akan semakin mendukung aktivitas manusia.
Baca Selengkapnya