Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tips Jitu untuk Pengusaha Kuliner Agar Raup Cuan di Tengah Pelonggaran PPKM

Tips Jitu untuk Pengusaha Kuliner Agar Raup Cuan di Tengah Pelonggaran PPKM UKM. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Pengusaha kuliner optimistis dapat kembali bangkit dengan sinergi bisnis luring maupun daring. Ini seiring dengan relaksasi pembatasan kegiatan yang diterapkan pemerintah.

Ketua Bidang Pelatihan Bisnis Asosiasi Pengusaha Kuliner Indonesia (Apkulindo) Pusat, Giri Buana mengatakan, ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar usaha atau bisnis kuliner kembali bangkit di tengah pelonggaran PPKM saat ini.

Pertama, dia menyarankan para pelaku usaha kafe dan restoran untuk terus berinovasi pada produk agar pelanggan tidak segan untuk kembali dan menikmati layanan. "Jangan terlalu yakin produk kita sudah kuat. Inovasi tetap perlu. Jangan pikir sudah go digital dengan daftar di GoFood atau GrabFood kita tinggal duduk manis. Banyak hal teknis yang harus kita kuasai, seperti foto produk dan grafis yang bagus di online," katanya dikutip dari Antara, Kamis (31/3).

Giri juga mengingatkan kepada para pelaku usaha kuliner untuk memperhatikan standarisasi produk makanan dan minuman agar kualitas rasa dan kebersihan tetap terjaga.

"Meski di usaha kafe dan resto ada sesuatu yang bisa kita jual seperti kenyamanan, estetika atau suasana outdoor, produk makanan tetap penting. Kalau enak mereka akan kembali dan enaknya itu harus konsisten (terstandar)," katanya.

Sementara itu, Asisten Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM, Destry Anna Sari mengingatkan para pelaku UMKM, khususnya di sektor kuliner, untuk serius melakukan digitalisasi usaha.

Dia menyatakan, saat ini terdapat 64,2 juta UMKM di Indonesia yang mencakup 99,9 persen usaha secara keseluruhan. Namun, dari 99,9 persen populasi usaha tersebut, hanya 18,83 persen yang sudah terhubung secara digital.

"Sektor kuliner merupakan potensial winner di masa pandemi, apalagi yang memperhatikan aspek kesehatan, ramah lingkungan dan berbasis alam," ujarnya.

Dengan digitalisasi, dia pun mengatakan, para pelaku UMKM kuliner bisa punya akses pasar yang lebih luas serta mengakses pengadaan barang dan jasa pemerintah secara online.

"Pengadaan barang dan jasa pemerintah nilainya sampai Rp400 triliun per tahun. Termasuk ada kebutuhan makanan dan minuman di situ. Resto dan kafe bisa menawarkan paket-paket makanan dan minuman untuk acara pemerintah," kata Destry.

Pentingnya Digitalisasi

Giri mengatakan, digitalisasi di bisnis kuliner suatu keniscayaan yang harus dilakukan. Tetapi, potensi pasar dine in (makan di tempat) setelah pandemi juga tidak bisa diabaikan begitu saja.

"Sekaranglah saatnya untuk kembali menjalankan bisnis kafe dan resto secara offline lagi. Tidak ada salahnya sistem online dan offline berjalan simultan," kata Giri.

Dia memastikan, pelonggaran regulasi PPKM tidak lagi membatasi kegiatan masyarakat dan membatasi bisnis kafe dan restoran yang sempat lesu ketika tinggi-tingginya kasus Covid-19. "Ini kesempatan, karena salah satu pangsa pasar terbesar adalah beraktivitasnya anak sekolah dan kantor. Itu membuat kami optimistis untuk kembali membangun bisnis kuliner. Asal punya konsep dan target market yang jelas," katanya.

Dalam kondisi saat ini, dia memastikan digitalisasi harus dilakukan para pelaku usaha kuliner sebagai kegiatan new normal, meski efek pandemi Covid-19 sudah mulai mereda.

"Pandemi mengajarkan kita untuk pintar melakukan efisiensi. Konsep ghost kitchen buat usaha kuliner misalnya, memangkas banyak investasi dan overhead cost. Makanya itu sangat berkembang di luar negeri, bukan sekadar karena ada pandemi, tapi memang sudah saatnya era seperti ini," ujarnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bertemu UMKM Jabar, Ganjar Dapat Keluhan Pengembangan Usaha hingga Pungli di Tempat Wisata
Bertemu UMKM Jabar, Ganjar Dapat Keluhan Pengembangan Usaha hingga Pungli di Tempat Wisata

Bakal Calon Presiden (Bacapres) menemui pengusaha lokal dan UMKM se-Tasikmalaya.

Baca Selengkapnya
Menparekraf Sandiaga Uno Bagikan Tips Jitu jadi Pengusaha Sukses
Menparekraf Sandiaga Uno Bagikan Tips Jitu jadi Pengusaha Sukses

Dalam pelatihan ini semua peserta terlibat dalam proses pembuatan untuk mendapatkan ide-ide berwirausaha.

Baca Selengkapnya
Cerita Pengusaha Pempek Bersaing dengan Toppoki: Masyarakat Sekarang Mau Makanan yang Keren-Keren
Cerita Pengusaha Pempek Bersaing dengan Toppoki: Masyarakat Sekarang Mau Makanan yang Keren-Keren

Tak hanya dari sudut pandang anak muda, sejumlah event besar juga kerap enggan menarik produk makanan seperti pempek.

Baca Selengkapnya
150 Nama Kedai Lucu dan Menarik, Bisa Jadi Inspirasi
150 Nama Kedai Lucu dan Menarik, Bisa Jadi Inspirasi

Memilih nama kedai lucu termasuk langkah penting dalam memulai bisnis.

Baca Selengkapnya
Peringati Hari Pelanggan Nasional, PNM Ajak Pelaku UMKM Terapkan Hospitality
Peringati Hari Pelanggan Nasional, PNM Ajak Pelaku UMKM Terapkan Hospitality

Penerapan hospitality tidak hanya menjadi kunci dalam menjaga loyalitas pelanggan, tetapi juga menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan usaha.

Baca Selengkapnya
75 Kata Kata Iklan Makanan Paling Unik, Dijamin Ampuh Tarik Minat Konsumen
75 Kata Kata Iklan Makanan Paling Unik, Dijamin Ampuh Tarik Minat Konsumen

Membuka sebuah usaha kuliner memang tidak semudah membalikan telapak tangan. Penjual harus memikirkan berbagai macam hal sebelum akhirnya usaha tersebut dibuka.

Baca Selengkapnya
Sederet Strategi PAN Tingkatkan Ekonomi UMKM
Sederet Strategi PAN Tingkatkan Ekonomi UMKM

Zulhas mengupayakan banyak cara untuk mendukung para pelaku UMKM agar bisa mengembangkan bisnis mereka.

Baca Selengkapnya
Manajerial Pengembangan Produk Penting untuk UMKM Kota Bontang
Manajerial Pengembangan Produk Penting untuk UMKM Kota Bontang

Dalam pengembangan UMKM, langkah ini tidak semata-mata merupakan langkah yang harus diambil oleh Pemerintah dan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah.

Baca Selengkapnya