Tips Keuangan: Media Sosial dan Fakta Penyebab Anak Muda Makin Boros
Merdeka.com - Media sosial bisa membuat para milenial dan generasi Z menjadi makin boros belanja. Kenapa? Ternyata penyebabnya karena lapar mata. Para anak muda ini kerap ingin membeli apa yang mereka lihat di media sosial yang belum tentu mereka butuhkan.
Dilasir dari CNBC, sebanyak 49 persen milenial dan 44 persen generasi Z mengaku media sosial memengaruhi mereka untuk membuang uang demi pengalaman (experience). Itu termasuk pengalaman seperti makan bersama teman-teman.
Survei itu dilaksanakan oleh Schwab's 2019 Modern Wealth dan menemukan 49 persen milenial dan 55 persen Generasi Z condong boros akibat lapar mata di media sosial.
-
Bagaimana pengaruh media sosial terhadap Gen Z? Tumbuh dengan media sosial, Generasi Z mengkurasi diri mereka di dunia maya dengan lebih hati-hati dibandingkan generasi sebelumnya, dan mereka cenderung beralih ke tren anonimitas, mengatur feed sosial media secara lebih personal, dan memiliki kehadiran secara online (online presence) yang lebih kecil, meskipun generasi ini sangat rakus mengonsumsi media online.
-
Apa yang Gen Z cari di media sosial? Menurut Aulia, itulah yang mereka cari secara umum dari bersosial media.
-
Kenapa anak milenial rentan kecanduan gadget? Kelompok anak milenial menjadi yang paling rentan terhadap masalah kecanduan ini. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan mereka yang selalu ingin terhubung dan mengikuti perkembangan terbaru di dunia digital. Dengan adanya gadget, mereka merasa terikat untuk terus memantau informasi dan berinteraksi dengan orang lain, sehingga sulit untuk melepaskan diri dari perangkat tersebut.
-
Kenapa kelompok milenial rentan terhadap kecanduan gadget? Kelompok anak milenial menjadi yang paling rentan terhadap kecanduan ini, karena kebiasaan mereka yang selalu ingin terhubung dan mengikuti perkembangan terbaru.
-
Kenapa anak mudah kecanduan media sosial? Anak-anak cenderung lebih mudah terjebak dalam kecanduan media sosial karena otak mereka sangat responsif terhadap kenyamanan yang ditimbulkan oleh dopamin.
-
Apa yang membuat gen z dan milenial rentan terhadap investasi bodong? Generasi ini, kata Friderica merupakan kelompok yang rentan secara finansial dengan gaya hidup yang lebih banyak menghabiskan uang untuk kesenangan dibanding menabung maupun berinvestasi.
"Kita semua menghabiskan begitu banyak waktu di media sosial. Kita cenderung boros karena kita melihat bermacam gaya hidup di Instagram dan Facebook," ujar Farnoosh Torabi, penulis finansial dan host podcast "So Money".
Parahnya lagi, sebanyak 48 persen milenial dan 41 persen generasi Z mengaku pengeluaran mereka melebihi kemampuan mereka. Mereka jadi boros bila sedang bersenang-senang dengan kawan mereka.
Pakar menyebut agar para milenial tidak gampang boros membeli sesuatu karena dorongan sosial saja. Bila tidak punya uang pun lebih baik tidak memaksakan kondisi.
"Mengeluarkan uang bukanlah musuh, tetapi jika kita membiarkan tekanan sosial dan dorongan lain memancing kita untuk mengeluarkan uang di luar kemampuan kita, itu bisa memberi dampak ke stabilitas finansial dan menjadi masalah lebih besar," tegas Terri Kallsen, Schwab’s executive vice president of investor services.
Farnoosh Torabi menyebut pengguna medsos harus memiliki perspektif yang riil ketika menilai beragam hal di medsos. Gaya orang di medsos pun belum tentu hidup seperti itu di kehidupan nyata.
"Ada orang-orang yang memamerkan gaya hidup tertentu di media sosial, (tetapi) kamu tidak tahu bagaimana rekening bank mereka yang sebenarnya, ujar Torabi.
Dia menyarankan agar pengguna tidak ragu memakai fitur mute akun-akun yang membuat diri merasa kekurangan. Selain itu, dia menyarankan agar memfollow orang-orang yang memiliki nasihat finansial yang bijak ketimbang yang menghabiskan uang.
"Dengan begitu, feed mu akan dipenuhi hal yang menggerakanmu untuk membuat keputusan-keputusan yang lebih sehat ketimbang feed yang membuatmu merasa tertinggal," ucapnya.
Persentasi Generasi yang Lapar Mata di Medsos
Berikut temuan survei Schwab's 2019 Modern Wealth:
- Generasi yang cenderung mengeluarkan uang demi experience yang mereka lihat di medsos
Milenial - 49 persen
Generasi Z - 44 persen
Generasi X - 28 persen
Baby Boomers - 16 persen
- Generasi yang cenderung mengeluarkan lebih banyak uang ketimbang yang mereka mampu agar bisa beraktivitas dengan kawan
Milenial - 48 persen
Generasi Z - 41 persen
Generasi X - 31 persen
Baby Boomers - 16 persen
Reporter: Tommy KurniaSumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Generasi milenial dan Gen Z diprediksi justru bisa semakin miskin daripada generasi sebelumnya. Ini alasannya.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah barang belanjaan yang selalu dibeli Gen Z di platform e-commerce.
Baca SelengkapnyaAda beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat khususnya anak muda terjebak pinjol, salah satunya karena kemudahan akses teknologi dan internet.
Baca SelengkapnyaTingginya gaya hidup dan perilaku konsumtif menjadi penyebab anak muda terjerat pinjol.
Baca SelengkapnyaKebiasaan ini dipengaruhi oleh gaya hidup konsumtif yang dipromosikan di media sosial. Akibatnya muncul kebiasaan belanja impulsif dan pengeluaran berlebihan.
Baca SelengkapnyaMenurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Juni 2023 nilai pinjaman masyarakat Indonesia ke pinjaman online mencapai Rp50,12 triliun.
Baca SelengkapnyaGenerasi muda di Indonesia memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan yang rendah.
Baca SelengkapnyaKemudahan transaksi digital juga mempengaruhi kebiasaan belanja generasi Z ini.
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengungkapkan saat ini banyak anak muda yang terjebak dalam tren Latte Factor.
Baca SelengkapnyaDoom spending kini jadi momok karena perilaku membelanjakan uang secara berlebihan untuk kesenangan jangka pendek, ternyata ini penyebabnya.
Baca SelengkapnyaAda perilaku yang teramati konsumen belanja online terutama saat ada mega sale. Berikut adalah pola perilaku konsumen.
Baca SelengkapnyaBerbekal telepon genggam, anak-anak muda kerap melakukan pinjaman tanpa sepengetahuan orang tua.
Baca Selengkapnya