Tips Menabung untuk Milenial Bisa Berangkat Haji dengan Rp20.000

Merdeka.com - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) terus mendorong agar masyarakat bisa menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci di usia muda. Salah satu langkah yang ditempuh yakni sosialisasi ke kampus.

Anggota Bidang Operasional BPKH, Iskandar Zulkarnain, mengatakan pihaknya mengajak anak-anak muda untuk mulai menabung sejak awal masa kuliah. Dengan demikian, dalam 4 tahun, uang untuk berangkat haji sudah terkumpul.

"Misalkan kampus-kampus kita edukasi, mereka mulai daftar pada saat kuliah awal dia menabung. Setelah lulus, dia sudah cukup tuh Rp25 juta," kata dia, saat ditemui, di Rumah Maroko, Jakarta, Rabu (26/11).

Uang tabungan dapat berasal dari uang jajan yang disisipkan tiap hari. Jika konsisten menabung, maka uang untuk berangkat haji bukan hal yang sulit.

Lantas berapakah uang yang harus disiapkan setiap hari untuk bisa berangkat haji?

Strategi Menabungnya

Dia menjelaskan, jika anak-anak muda rela menabung sebesar Rp20.000 saja tiap hari, maka dalam waktu empat tahun telah terkumpul Rp25 juta sebagai modal awal untuk berangkat haji.

"Kita ada simulasi, dari pada mereka bikin ngopi-ngopi Rp20.000, tabung saja setiap hari Rp20.000. Empat tahun sampai Rp25 juta. Jadi minimal kita buka wawasan. Sebenarnya bisa kok. Tahap awal untuk mendapatkan seat," ujarnya.

Dia mengatakan sebagian besar, atau 75 persen dari umat yang saat ini mendaftar haji berusia di atas 40 tahun. Dengan rata-rata waktu antrean untuk berangkat haji sebesar 20 tahun, maka mereka akan berangkat pada usia sekitar 60 tahun.

"Sehingga kalau (usia) 40 tahun mendaftar, berangkatnya (usia) 60. Kalau pensiun (baru) mendaftar, (usia) 55 tahun berarti berangkat umur 75 tahun," ungkapnya.

"Nanti melaksanakan ibadah hajinya tidak sempurna. Dari segi fisik. Makanya kita ada gerakan Mina, mari tunaikan haji selagi muda. Gerakan haji muda," lanjut dia.

Pentingnya Menabung Haji Sejak Dini

Karena itulah pihaknya menggelar berbagai edukasi kepada generasi muda, khususnya mahasiswa untuk mulai merencanakan keuangan demi tercapainya impian menunaikan ibadah haji.

"Kalau dia mahasiswa mulai merencanakan, dia menabung, usia 25 tahun mulai daftar haji, dia dapat antrean begitu usia 45 tahun dia sudah (berangkat)," paparnya.

"Usia 25 dia langsung daftar. Kalau antrean 20 tahun kan usia 45 tahun berangkat. Sehingga haji-haji kita nanti generasinya muda-muda," tandasnya.