Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tips Sukses Agar Pengajuan KPR Disetujui Bank

Tips Sukses Agar Pengajuan KPR Disetujui Bank Perumahan. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Memiliki hunian menjadi keinginan dan kebutuhan semua orang. Oleh karena itu, setiap orang selalu berupaya untuk mendapatkan rumah yang diidam-idamkan. Salah satu langkah yang dapat ditempuh adalah lewat program Kredit Perumahan Rakyat alias KPR.

Executive Vice President BCA, Felicia Mathilda Simon menyampaikan sejumlah tips yang perlu diperhatikan para calon pembeli rumah, terutama generasi milenial yang akan melakukan pembelian rumah.

Hal pertama yang harus dipastikan adalah kelengkapan dokumen dan data diri seperti KTP. Bagi yang sudah bekerja tentu dibutuhkan pula surat keterangan penghasilan.

"Sebenarnya waktu kita melakukan proses kredit, bank itu mengacu pada dokumen kemudian lihat dari historis calon debitur tersebut. Dokumen itu, misalnya KTP harus ada. Kalau karyawan, surat keterangan penghasilan tolong disertakan," kata dia kepada Merdeka.com, di ICE BDS, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (22/2).

Hal yang juga harus diperhatikan adalah terkait lama waktu bekerja. Menurut dia, pihak bank mensyaratkan masa kerja minimal 2 tahun bagi yang hendak mengajukan kredit KPR.

"Kalau terkait historis, dia kerja, kan bank mensyaratkan, minimal kerja harus dua tahun, itu mungkin yang teman-teman nggak aware, ada persyaratan dari bank seperti itu," jelas dia.

Penting juga calon pembeli untuk memperhatikan riwayat dan ketaatannya ketika mengakses kredit lain. Sebab hal itu turut menjadi pertimbangan pihak bank sebelum memberikan kredit.

"Jangan punya historical misalnya sebelumnya kartu kreditnya suka nunggak, pernah beli motor terus bayarnya nunggak-nunggak. Nah ketepatan membayar itu sangat penting untuk bank. Karena BI akan kita minta untuk cek. Itu berlaku semua kredit. Karena BI mensyaratkan seperti itu," ungkapnya.

Menurut Felicia, hal penting yang juga harus diperhatikan adalah terkait down payment alias DP. Para calon pembeli sebaiknya sudah mengantongi sejumlah uang untuk membayar DP ketika mengajukan kredit.

"Kan ada juga syarat DP tuh. Kan kadang-kadang yang nggak jadi beli karena DP nya nggak cukup. Jadi ada proses harus nabung dulu sebelumnya,"

Selain itu, para calon pembeli pun sebaiknya telah memiliki perhitungan sendiri terkait rumah yang akan diambil sesuai dengan kemampuan finansialnya. "Balik lagi ke kemampuan dia bisa angsuran setiap bulan berapa." ujar dia.

Karena itu, langkah yang paling tepat bagi para calon pembeli, apalagi first buyer adalah melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan pihak bank. Dengan demikian pembeli bisa mendapatkan gambaran terkait spesifikasi rumah dapat dia beli, berapa harga, DP dan angsuran tiap bulannya.

"Kalau boleh datang dulu ke bank cari informasi dulu. Saya dengan gaji segini, DP segini, angsuran tiap bulan segini, saya cocok beli rumah yang harga berapa. Kan bank bisa hitungin bisa ketahuan harga berapa cari deh ke developer yang cocok," imbuh Felicia.

Dia pun menambahkan bahwa saat ini, sebagian besar nasabah KPR khususnya di BCA diisi oleh generasi milenials. "Yang usia 35 ke bawah, milenial. (Jumlahnya) 55 persen (dari total) nasabah KPR. Beli rumah yang harganya Rp 250 juta, Rp 500 juta, Rp 1 miliar. Itu cocok untuk segmen itu," tandasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP