Tips Susah-Susah Gampang Pilih Tempat Magang
Merdeka.com - Memasuki semester genap tahun ajaran, biasanya mahasiswa akan mempersiapkan diri untuk mengikuti program pemagangan. Magang merupakan proses penerapan pengetahuan atau kompetensi dari dunia pendidikan ke dunia kerja untuk bisa memahami sistem kerja dunia profesional yang sebenarnya.
Dosen Universitas Trunojoyo, Wahyudi Agustiono mengungkapkan, memilih tempat magang jadi tantangan tersendiri. Terkadang ada mahasiswa yang magang di tempat tidak layak atau digaji minim.
Ada pula kasus mahasiswa tidak memperoleh ilmu dari proses magang karena hanya ditugaskan sebagai tukang fotokopi. Sehingga kualitas lulusan magang tidak sesuai dengan capaian pembelajaran yang diharapkan kampus.
-
Bagaimana cara mempersiapkan diri untuk dunia kerja? Persiapan Diri dengan Baik: Selama masa kuliah, belajar dengan tekun dan manfaatkan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan tambahan. Rencanakan dengan baik pencarian pekerjaan, termasuk pembuatan CV yang kuat dan surat lamaran kerja yang menarik.
-
Apa yang dilakukan karyawan magang itu? ByteDance mengumumkan bahwa mereka telah memecat seorang karyawan magang karena 'dengan sengaja mengganggu' pelatihan salah satu model kecerdasan buatan (AI) mereka.
-
Bagaimana Kemnaker bantu mahasiswa dapatkan kompetensi? Menaker mengatakan, kolaborasi dapat dilakukan, misalnya, melalui berbagai pelatihan yang difasilitasi negara, sehingga mahasiswa memiliki kompetensi.
-
Kenapa universitas tergiur program magang? Selain itu, Djuhandani juga mengimbau kepada pihak universitas jangan mudah tergiur dengan program magang di luar negeri yang bisa untuk menaikan akreditasi.
-
Mengapa fresh graduate perlu beradaptasi dengan kebutuhan industri? Oleh karena itu, lulusan baru perlu beradaptasi dengan kebutuhan dan ekspektasi industri.
-
Gimana cara karyawan belajar soal penskalaan dan proses? Bekerja di perusahaan besar untuk mempelajari beberapa hal tentang penskalaan dan pemrosesan adalah hal yang baik,' katanya tentang operator, misalnya.
Wahyudi menilai, agar para mahasiswa mendapatkan pengalaman bekerja selama proses magang, perlu ada peran serta dari pihak kampus dalam menempatkan mahasiswanya. Sehingga para mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman sekaligus pembelajaran yang optimal.
"Jangan di tempat-tempat yang zonk (tidak bonafit)! Sehingga, output yang didapatkan saat di tempat magang tersebut bisa seimbang," kata Wahyudi dalam Webinar SEVIMA, beberapa waktu lalu, Jakarta, Kamis (20/1).
Berikut ini beberapa tips yang bisa menjadi acuan mahasiswa atau kampus untuk mendapatkan pengalaman magang yang berkualitas.
Jangan Asal Cari Tempat Magang
Setiap kampus dan mahasiswa juga telah memiliki keunggulannya masing-masing. Misalnya Institut Teknologi Sepuluh Nopember, sebagai kampus teknik di Surabaya. Universitas Narotama, kampus dengan banyak mahasiswa yang kuliah sambil bekerja di Surabaya. Keunggulan tersebut dapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan magang dalam memilih lokasi magang dan mitra industri.
"Kampus-kampus yang basisnya adalah teknik, vokasi, maupun kelas karyawan, akan sangat cocok bekerja langsung di pekerjaan teknis di kawasan industri," kata Dosen Universitas Narotama, Qausya Faviandhani.
Sementara itu, kampus yang memiliki kekuatannya di bidang sosial, bisa mempelajari segi manajerial. Hal ini menjadi penting agar dunia industri tertarik untuk bisa bekerja sama dengan kampus dalam program magang.
"Yang paling penting, keunggulan kampus itu kita tawarkan ke dunia industri, sehingga kita dapat menemukan mitra yang tepat," imbuh Qausya.
Temukan Perusahaan yang Bonafid sebagai Tempat Magang
Kesuksesan dalam belajar ketika magang juga dipengaruhi industri tempat mahasiswa bekerja itu sendiri. Ketika kampus dan mahasiswa berhasil memilih perusahaan yang bonafid, maka perusahaan tersebut bisa menghadirkan pembelajaran dalam magang yang baik.
Bonafid yang dimaksud didefinisikan sebagai perusahaan yang telah mapan secara proses kerja dan keuangan, serta memiliki legalitas yang jelas. Selain itu, perusahaan yang bonafid juga akan mampu untuk memberikan uang saku kepada mahasiswa sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Disinilah peran penting kampus dan mahasiswa untuk melakukan filter dan seleksi mitra industri. Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, juga sudah memiliki kerjasama resmi magang merdeka dengan ratusan industri yang bisa jadi pilihan para mahasiswa untuk magang.
Sehingga yang dijadikan lokasi magang para mahasiswa, bukan tempat abal-abal. "Jadi, pilih mitra magang dengan sebaik-baiknya," lanjut Wahyudi.
Siapkan Kegiatan yang Relevan
Peran serta kampus dalam proses magang sangat diperlukan agar para mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman yang optimal. Maka para dosen kampus perlu berperan dalam menyiapkan kegiatan mahasiswa yang relevan. Misalnya, mengarahkan agar magang sesuai dengan keilmuan yang dipelajari di kampus atau sesuai dengan minat dan bakat mahasiswa.
Jangan sampai, magang dilakukan mahasiswa hanya dilakukan sekedar untuk ikut-ikutan. Karena magang sebagai pelatihan kerja merupakan kegiatan yang cukup panjang dan melelahkan. Selain itu, magang tidak hanya bertujuan untuk cari uang, namun juga memperoleh ilmu dan kesempatan praktek lapangan.
"Kampus dan dosen perlu menyertai dengan arahan yang terbaik. Misalnya mahasiswa Teknik Informatika, kita arahkan untuk magang di bidang pemrograman," kata Wahyudi.
Buat Panduan Kurikulum yang Jelas di Kampus
Dalam proses magang mahasiswa, pihak kampus perlu memberi panduan yang jelas kepada mahasiswa. Mulai dari pekerjaan yang perlu dilakukan. Pekerjaan apa saja yang boleh dilakukan atau tidak. Proses penilaiannya, diakui sebagai berapa kredit semester (SKS), hingga pelaporannya ke Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDDikti)
Adanya panduan kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dari pemerintah diharapkan dapat terus dikembangkan kampus. Mengingat sebagai program baru, tentu ada banyak tantangan dan pelajaran selama proses pelaksanaan.
Langkah terbaik dalam penyusunan panduan ini, menurut Wahyudi dengan musyawarah dan penggunaan fasilitas online seperti sistem akademik berbasis awan (Siakad Cloud). Sehingga pelaporan dan pengambilan keputusan dapat dilakukan secara otomatis dan berbasis data.
Dalam beberapa kasus, ada yang kampus tidak rela jika magang mahasiswa dilakukan selama beberapa bulan. Terlebih lagi di tempat magang yang tidak tepat, dikonversi (diberi nilai) sejumlah 20 SKS.
"Hal ini sangat wajar, karena memang setiap kebutuhan program studi berbeda, sehingga sebaiknya dimusyawarahkan dan diambil keputusan,” ujar Wahyudi.
(mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siswa masa kini dinilai memiliki lebih banyak rasa ingin tahu dibandingkan dengan apa yang dimiliki siswa dulu.
Baca SelengkapnyaIntip strateginya biar nggak kelamaan galau waktu jadi fresh graduate!
Baca SelengkapnyaKementerian Ketenagakerjaan memberikan tips bagi lulusan baru atau fresh graduate mencari pekerjaan tapi beda jurusan.
Baca SelengkapnyaBagi mahasiswa yang mulai merantau ke luar kota, persiapan yang dilakukan bisa dipersiapkan sejak awal.
Baca SelengkapnyaProgram ini merupakan program pembekalan bagi tenaga pengajar yang dirancang untuk memperkaya perspektif industri dalam dunia pendidikan.
Baca SelengkapnyaBerikut ini ada 7 aktivitas yang bisa dilakukan untuk tetap produktif selama gap year.
Baca SelengkapnyaPraktik kerja lapangan, atau biasa disebut dengan PKL, adalah salah satu bentuk kegiatan di mana para siswa ditempatkan langsung di lingkungan kerja.
Baca SelengkapnyaSaat tinggal sendiri dan merantau jauh dari orangtua, mahasiswa perlu melakukan persiapan mental.
Baca SelengkapnyaMoU ini adalah langkah yang signifikan dalam menghadirkan perubahan positif dalam dunia pendidikan dan teknologi
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa hal yang perlu disiapkan fresh graduate saat mencari pekerjaan.
Baca SelengkapnyaKomandan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan bersama Koordinator TKN Fanta Karir, Andika Deni Prasetya menggelar jumpa pers membahas program kerja untuk anak muda.
Baca SelengkapnyaIndra, nama samaran, menceritakan perjalanan dari awal sampai selesai magang
Baca Selengkapnya