Tips untuk Pelaku UMKM Sebelum Bergabung dengan Platform Digital
Merdeka.com - Pemerintah terus berupaya agar pelaku usaha UMKM beralih ke platform digital untuk tetap memiliki pasar dari penjualan produknya, terutama semenjak Covid-19 melanda. Hal ini sebagai akibat dari pembatasan mobilitas manusia demi mengendalikan penyebaran virus corona.
Sebagai pelaku usaha, Founder Roti Eneng & Sepiring Cerita, Sarah Diana Oktavia mengaku tetap berhati-hati dalam merespons kebijakan tersebut. Pandemi memang membuat bisnisnya ikut terdampak, namun hal itu tak lantas membuat dirinya asal bergabung dengan platform digital untuk menjajakan produknya.
Sebelum memutuskan untuk beralih ke ekosistem digital, Sarah mencari tahu lebih dulu keuntungan yang bisa didapatkannya bila bergabung dengan sebuah platform digital.
-
Apa manfaat UMKM go digital? Sekitar 80 persen UMKM yang terhubung ke sistem digital memiliki daya tahan lebih baik.
-
Siapa yang ajak UMKM go digital? Untuk itu, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mengajak pelaku UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital.
-
Siapa yang akan membahas tentang peluang di era digital? Anny Havercroft, APAC Marketing Solutions, Head of Global Business Marketing SEA TikTok, akan membahas peluang dan tantangan yang dihadapi oleh brand dalam era digital.
-
Apa keuntungan go digital bagi UMKM? Digitalisasi telah mengubah banyak kehidupan. Mulai dari urusan belanja, periksa kesehatan, transfer uang, sampai memantau lahan pertanian menjadi lebih mudah. Hanya dengan menggulir layar handphone atau bekerja di depan komputer, segala urusan selesai.
-
Bagaimana digitalisasi membantu UMKM naik kelas? Di tangan berinsting bisnis, digitalisasi telah mengubah cara meraup cuan. Tanpa harus punya toko fisik, semua bisa jadi penjual online. Asal punya gawai, ada akses internet, dan bubble wrap untuk pembungkus, transaksi jual beli barang atau jasa bisa berjalan. Uang masuk ke dalam kantong hanya dari sentuhan tangan.
-
Kenapa digitalisasi penting bagi UMKM naik kelas? Bagi para pebisnis kelas UMKM, digitalisasi membawa bisnis konvensionalnya naik level. Bersaing dengan pebisnis dari daerah bahkan negara lain untuk berebut pasar yang lebih luas, dunia.
"Waktu itu saya cari tahu dulu apa sih yang bisa ditawarkan dan kelebihannya kalau saya bergabung," kata Sarah dalam Dialog Geliat Digitalisasi UMKM, Jakarta, Rabu (19/5).
Sebagai pelaku usaha, kata Sarah penting baginya mengetahui fasilitas yang didapat ketika bergabung dengan e-commerce. Mulai dari cara kerja perusahaan, cara perusahaan mempromosikan produk hingga cara membedakan produk serupa yang dijual di tempat yang sama.
"Saya harus tahu dulu gimana cara merka kerja, cara mereka memasarkan produk saya sampai cara membedakan produk saya sendiri dengan produk lain yang sama," kata dia.
Akhirnya Memutuskan Bergabung
Setelah berbagai pertanyaan tersebut terjawab, Sarah akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan platform digital untuk menjual produknya. Terlepas dari adanya pandemi atau tidak, Sarah mengaku sejak beralih ke sistem digital, penjualan roti yang dibuatnya mengalami peningkatan.
Permintaan produk meningkat dan omzet pun turut mengikuti. Bahkan dia harus membuka dapur baru karena banjirnya pesanan dari pasar digital.
"Roti Eneng ini sekarang tambah satu dapur lagi karena permintaan di market place ini tinggi," kata dia.
Dia mengakui, pandemi Covid-19 membuat dirinya sebagai pelaku usaha harus terus bangkit dan memanfaatkan yang ada. Tanpa adanya pandemi dan transformasi digital belum tentu usahanya bisa berkembang seperti sekarang.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Era digitalisasi membuka pintu bagi transformasi yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Termasuk dalam dunia bisnis mikro dan keuangan perorangan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 22 juta UMKM telah onboarding masuk ke ekosistem digital.
Baca Selengkapnya50% UMKM atau lebih dari setengah total responden memilih Shopee sebagai platform utama.
Baca SelengkapnyaPara pemuda memiliki peran yang sangat besar untuk masa depan Indonesia.
Baca SelengkapnyaNamun, melakukan bisnis dengan sistem franchise juga membutuhkan pertimbangan matang.
Baca SelengkapnyaPemerintah mencatat jumlah UMKM yang sudah masuk ke dalam ekosistem digital (go digital) mencapai 27 juta hingga Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan juga menargetkan belanja online melalui e-commerce yang saat ini baru menyumbang 4 persen terhadap total pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaRamainya pengguna media sosial kini digunakan untuk tempat jual beli.
Baca SelengkapnyaTren saat ini tidak bisa dipungkiri bahwa UMKM yang berhasil adalah yang mau naik kelas dengan baik.
Baca Selengkapnya"Digitalisasi oleh UMKM membuka berbagai peluang bagi perluasan akses pasar," kata Menteri Budi
Baca SelengkapnyaRatusan pelaku UMKM tampak antusias mengikuti seminar tersebut
Baca SelengkapnyaDigitalisasi transaksi pembayaran menjadi keharusan bagi setiap UMKM ditengah derasnya perputaran uang dan pengembangan teknologi.
Baca Selengkapnya