Tiru 5 Tips Bertahan di Tengah Pandemi untuk Pelaku Usaha Kecil
Merdeka.com - Pandemi tidak hanya membuat sejumlah perusahaan besar merugi, namun pihak lain yang tidak kalah terpukul adalah pemilik usaha kecil dan menengah (UKM). Kebijakan lockdown seperti bekerja dan sekolah di rumah, telah membuat pendapatan di berbagai sektor menurun.
Rantai pasokan telah terganggu dan memengaruhi mobilitas bisnis yang mengimpor barang sementara beberapa bisnis ekspor harus beradaptasi untuk fokus pada pasar domestik terlebih dahulu. Ini merupakan tantangan baru bagi setiap pelaku usaha kecil untuk menyesuaikan diri dan bertahan di lingkungan operasi yang sangat berbeda.
Berikut 5 tips yang bisa membantu Anda sebagai pelaku usaha untuk tetap bertahan dan kembali berkembang terutama di 2021 ini, dilansir Stuff.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa kontribusi besar UMKM terhadap ekonomi nasional? Jadi kalau melihat data ini UMKM kita ini sumbangsinya terhadap ekonomi nasional kita sangat besar. Bayangkan 97 persen tenaga kerja ini di-supply dari UMKM kita,' ucapnya.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Mengapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
1. Temukan Cara untuk Mendigitalkan Bisnis Anda
Menjadi 'digital' sebenarnya memiliki arti yang berbeda untuk setiap bisnis. Digital bagi sebagian bisnis mungkin berarti membangun situs web yang mudah dijangkau oleh pelanggan dalam membeli produk Anda secara online. Bagi sebagian yang lain, digital mungkin berarti menggunakan perangkat lunak berbasis cloud untuk mengotomatiskan tugas.
Jelajahi apa arti 'online' yang tepat bagi bisnis Anda dan jika Anda belum melakukannya, tanyakan pada diri Anda mengapa dan bagaimana cara memulainya.
Hal ini menjadi penting karena peluang untuk berhasil akan jadi lebih besar ketika pebisnis mampu beradaptasi dengan perubahan perilaku dan keinginan pelanggan, baik itu pemesanan berbasis online, pengiriman gratis dan cepat, atau opsi pembayaran digital yang lebih bervariasi.
2. Manfaatkan Bakat Tersembunyi dari karyawan Anda
Ada banyak cerita tentang pemilik bisnis yang berhasil memanfaatkan bakat dan minat karyawan mereka dengan cara yang baru. Contohnya memaksimalkan potensi karyawan yang memahami media sosial dan pemasaran.
Gunakan pengetahuan mereka untuk keuntungan bisnis Anda dan terus pasarkan produk atau layanan Anda untuk menjangkau pelanggan baru, bukan hanya pelanggan lokal yang sudah ada karena pemasaran media sosial yang baik adalah emas. Anda juga dapat menggunakan media sosial sebagai wadah untuk lebih terhubung dengan pelanggan, misalnya mendengar langsung bagaimana tanggapan mereka terhadap produk yang baru dirilis.
3. Kolaborasi adalah kunci
Jelajahi kemungkinan bermitra dengan bisnis lokal lain untuk membuat penawaran produk baru dan menarik pelanggan untuk mencoba produk atau layanan baru yang tidak dapat mereka tolak.
Mencontoh dari Selandia Baru, ada penata rambut yang sampai berkolaborasi dengan bar lokal untuk menawarkan minuman saat pelanggan duduk di kursi dan bisnis dengan jaringan distribusi bekerja sama dengan pemasok makanan untuk memenuhi target pengiriman berskala nasional maupun internasional.
4. Kesehatan dan Keselamatan Jadi yang Terpenting
Dalam lingkungan saat ini, pengunjung bisnis Anda ingin merasa yakin bahwa Anda memperhatikan kesehatan mereka dengan serius, terutama jika Anda berada di industri yang berkaitan dengan pariwisata dan perhotelan.
Hal ini berarti penting untuk memastikan bahwa tindakan kesehatan dan keselamatan yang Anda lakukan sangat terlihat. Jaga agar pembersih tangan tetap penuh dan diposisikan secara mencolok.
5. Beradaptasi dengan Kebiasaan Baru
Tim Deane selaku Executive General Manager - Business Banking di Bank ASB menuturkan bahwa terdapat pola perilaku baru dari pelanggan dalam menentukan bagaimana uangnya akan dihabiskan. Mereka yang tidak memiliki masalah dengan pengeluaran untuk liburan ke luar negeri mungkin tetap ragu untuk menghabiskan jumlah yang sama untuk pengalaman pariwisata domestik karena menganggap nilai pengalaman keduanya tidak setara.
Sekarang adalah tugas Anda untuk menantang diri sendiri untuk berpikir apakah harga yang ditetapkan untuk pembeli setara dengan apa yang didapatkan dari produk atau layanan Anda.
Selain itu, penting memahami kebutuhan untuk terus berkembang dan berinovasi dalam beroperasi. Luangkan waktu juga untuk berpikir apa strategi yang akan Anda terapkan ketika kondisi semakin membaik di masa yang akan datang.
Reporter: Priscilla Dewi Kirana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjualan Rokok Ketengan Bakal DIlarang, Pedagang Asongan Mengeluh
Baca SelengkapnyaAturan ini diklaim akan mematikan usaha jasa kurir dan logistik domestik yang berujung PHK buruh.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaSelama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, banyak startup yang mampu bertahan karena memiliki produk yang dibutuhkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaAHY tidak menginginkan masyarakat tergantung pada bantuan jangka pendek.
Baca SelengkapnyaWabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang kecil ngamuk saat dapat surat pajak dari pemerintah sementara dagangannya sepi.
Baca SelengkapnyaThomas mengakui, fenomena penurunan kelas menengah ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaTeten mengakui masih ada kendala yang dihadapi para pelaku usaha mikro untuk tumbuh.
Baca SelengkapnyaDalam laporan keuangannya, manajemen KFC Indonesia menjelaskan kerugian tersebut dipicu oleh dua faktor utama.
Baca SelengkapnyaMelainkan hanya akan berlaku bagi UMKM yang sebelumnya pernah terdampak pandemi covid-19.
Baca Selengkapnya