Mencontoh Temasek, RI ingin bentuk perusahaan induk investasi
Merdeka.com - Indonesia berencana membentuk perusahaan investasi raksasa atau souvereign Wealth Fund (SWF). Ini meniru seperti yang dilakukan Temasek Holding Pte, perusahaan investasi Singapura.
Seperti diberitakan Bloomberg, hari ini, pemerintah tengah mengkaji pembentukan perusahaan induk investasi. Itu terdiri dari empat atau lima perusahaan pelat merah.
Nantinya, perusahaan investasi tersebut akan menanamkan modal di perusahaan nasional. Jika sukses, tak menutup kemungkinan, ekspansi ke luar negeri.
-
Bagaimana Kementerian BUMN mengelola BUMN? Fungsi Kementerian BUMN Perumusan dan penetapan kebijakan sekaligus koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, di bidang pengembangan usaha, inisiatif bisnis strategis, penguatan daya saing dan sinergi, penguatan kinerja, penciptaan pertumbuhan berkelanjutan, restrukturisasi, pengelolaan hukum dan peraturan perundang-undangan, manajemen sumber daya manusia, teknologi dan informasi, keuangan dan manajemen risiko BUMN.
-
Siapa saja investor yang terlibat di IKN? Agung menyebutkan sepanjang tahun 2023 ada sekitar 23 investor pelopor dari dalam negeri yang melakukan Groundbreaking di IKN dengan Investasi non-APBN senilai Rp41 triliun.
-
Kenapa Kementerian BUMN dibentuk? Pada masa Kabinet Pembangunan VI, namanya menjadi Kantor Menteri Negara Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN/Kepala Badan Pembinaan BUMN.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
BUMN dan BUMS punya tujuan apa? BUMS sendiri didirikan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.
-
Apa tugas Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
"Super-Holding dari perusahaan pelat merah kami, itu bisa menjadi sovereign wealth fund yang bagus buat Indonesia," kata Menteri Keuangan Bambang P.S Brodjonegoro.
"Masih banyak perusahaan besar di Indonesia yang sesungguhnya belum dimiliki orang Indonesia. Sehingga, perusahaan investasi bisa melakukannya karena memiliki kemampuan keuangan. Nanti, jika di Indonesia sudah berjalan, mereka bisa lanjut investasi di luar negeri."
April lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengisyaratkan bahwa PT Danareksa Investment bakal menjadi perusahaan induk investasi Indonesia.
Bloomberg mengungkapkan, Singapura mendirikan Temasek pada 1974. Tujuan awalnya memiliki dan mengelola aset Negeri Merlion tersebut. Semisal, galangan kapal yang sebelumnya dikuasai United Kingdom selaku negara kolonial.
Seiring kemajuan yang diperoleh, Temasek kemudian memulai berinvestasi di luar negeri pada 2002. Hingga Maret 2015, aset Temasek tercatat sebesar USD 195 miliar. (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Holding kedua perusahaan di BUMN sektor perkeretaapian tersebut untuk memperkuat bisnis satu sama lain.
Baca SelengkapnyaRosan menjelaskan Sembcorp berminat akan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau solar cell.
Baca SelengkapnyaDanantara berbentuk superholding layaknya Temasek di Singapura.
Baca SelengkapnyaDinamika minat investasi pada IKN meningkat, apalagi pemerintah menjamin risiko demand pada tahap awal.
Baca SelengkapnyaPenjajakan investasi asing di IKN terus berdatangan, misalnya dari perusahaan Singapura.
Baca SelengkapnyaAdapun perusahaan asingnya, berasal dari China yaitu CITIC Construction.
Baca SelengkapnyaTerbaru, surat pernyataan minat tersebut telah mencapai 328 LoI.
Baca SelengkapnyaBegini jurus jitu Pertamina untuk menarik investasi.
Baca SelengkapnyaPemerintah membantah bahwa investor asing enggan untuk berinvestasi di IKN.
Baca SelengkapnyaPT Sinar Eka Selaras Tbk melakukan penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 20 persen saham.
Baca SelengkapnyaMenteri investasi bahlil Lahadalia mengklaim sejumlah perusahaan asing siap berinvestasi di IKN.
Baca SelengkapnyaRosan masih membidik pemasukan investasi asing di lingkup Asia Tenggara.
Baca Selengkapnya