Tol Trans Jawa Beroperasi, Jumlah Penumpang Libur Natal di Bandara Adi Soemarmo Turun
Merdeka.com - Volume penumpang di Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo selama masa liburan Natal dan Tahun Baru turun hingga 34 persen. Jika tahun lalu tercatat 183.564 orang, tahun ini hanya 120.876 penumpang.
Berdasarkan data dari Posko terpadu di bandara, penurunan tak hanya terjadi pada jumlah penumpang. Namun juga diikuti penurunan jumlah kargo dan pergerakan pesawat.
"Untuk pergerakan pesawat turun 28 persen, tahun 2017 sebanyak 1.244 menjadi 893, untuk penumpang dari 183.564 menjadi 120.876 dan cargo turun 27 persen dari 437.024 menjadi 318.326," ujar Airport Operation and Services Department Head PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo, Iwan Novi H, disela penutupan posko, Senin (7/1).
-
Mengapa kemacetan di Jakarta berkurang? Karena, fenomena kemacetan saat jam pulang kerja terjadi karena aktivitas kegiatan menjelang buka puasa.
-
Apa dampak mode pesawat? 'Jika ada 3-4 ponsel dari 150 penumpang mencoba terhubung, itu bisa mengganggu gelombang radio yang digunakan headset pilot,' ujar PerchPoint.
-
Bagaimana kemacetan di Jakarta berkurang? Sehingga, Latif mengatakan kemacetan yang kerap terjadi setiap jam pulang kerja akan berkurang mulai besok.
-
Apa dampak gempa pada pesawat? Gempa tetap bisa memengaruhi penerbangan dari aspek navigasi dan keselamatan.
-
Mengapa kecepatan TransJakarta rute Kalideres-Bandara Soetta dikurangi selama uji coba? “Tadi kecepatannya dikurangi setengah, sudah dihitung oleh dishub, tadi karena dikawal, kecepatan dikurangi setengah,“ kata Heru di Bandara Soekarno Hatta, Rabu (5/7).
-
Mengapa Terminal Pulo Gadung dulu menjadi terminal tersibuk? Padatnya masyarakat menunjukkan bahwa terminal ini pantas dinobatkan sebagai terminal tersibuk di masanya.
Iwan memprediksi, penurunan tersebut dikarenakan adanya dukungan transportasi darat. Yakni dengan telah dioperasikannya jalan tol Trans Jawa yang melewati Kota Solo dan sekitarnya. Sehingga waktu perjalanan dari kota lain ke Solo bisa dipangkas.
Iwan menambahkan, pelaksanaan angkutan Natal dan Tahun Baru di Adi Soemarmo berjalan dengan lancar, terkendali dan aman. Meskipun saat ini cuaca ekstrem, namun tidak ada kejadian yang tidak diharapkan.
Posko angkutan Natal dan Tahun Baru Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo telah dilaksanakan mulai 20 Desember 2018 hingga 6 Januari 2019. Penutupan juga dihadiri oleh Airlines, Airnav, KKP, TNI AU dan Anak Perusahaan.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran yang telah turut melaksanakan Posko Terpadu Nataru, sehingga Posko terlaksana dengan lancar, terkendali dan aman. Meskipun saat ini cuaca ekstrem, tetapi Alhamdulillah tidak ada kejadian yang tidak diharapkan."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada dua faktor yang menjadi penyebab jumlah penumpang pesawat dan kapal menurun.
Baca SelengkapnyaJumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun Pada Maret 2024, Ternyata Ini Penyebabnya
Baca SelengkapnyaPuncak arus mudik pertama akan dimulai pada Jumat tanggal 22 Desember 2023 atau H-3 sebelum Natal,"
Baca SelengkapnyaJumlah tersebut, seiring dengan prediksi korporasi di periode libur sekolah dan libur lebaran haji tahun ini.
Baca SelengkapnyaKebijakan penambahan penerbangan tambahan atau extra flight sendiri tidak bisa dilakukan secara mendadak.
Baca SelengkapnyaBandara I Gusti Ngurah Rai juga mencatat ada 6.736 pergerakan pesawat selama periode libur natal dan tahun baru.
Baca SelengkapnyaPada momen libur panjang Waisak, Terminal Pulo Gebang mengalami lonjakan penumpang menuju kota-kota di Jawa dan Sumatera.
Baca SelengkapnyaLonjakan volume lalu lintas terjadi pada H-7 hingga H-3 atau 18-22 Desember 2024.
Baca SelengkapnyaDitegaskan Erick bahwa penyesuaian tarif penerbangan itu merupakan hasil dari sinergi antara Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan.
Baca SelengkapnyaPolisi Hentikan Sistem Satu Arah dari KM 72 Cipali Hingga KM 414 Kalikangkung Semarang
Baca SelengkapnyaLibur Panjang Berakhir, Volume Kendaraan di Tol Trans Jawa Masih Tinggi
Baca SelengkapnyaMenhub mengatakan, salah satu penyebab utama adalah penurunan drastis populasi pesawat di dunia, yang membuat banyak pabrikan tidak beroperasi dengan baik.
Baca Selengkapnya