Tolak Rencana Kenaikan LPG 3 Kg, Pengusaha Warteg: Masa Kita Masak Pakai Kayu
Merdeka.com - Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara), Mukroni menolak rencana pemerintah untuk menaikan harga LPG (elpiji) subsidi kemasan 3 Kilogram (Kg).
Mukroni menyatakan, LPG 3 kg sendiri bukan jenis barang substitusi untuk kegiatan memasak. Sehingga, kenaikan LPG dinilai amat memberatkan pelaku usaha warteg.
"Sebaiknya kenaikan LPG ditunda dulu. Gas itu barang yg susah disubstitusi, masa kita masak pakai kayu, listrik atau lainnya," ujarnya saat dihubungi Merdeka.com di Jakarta, Rabu (6/4).
-
Kenapa Pertamina menambah pasokan LPG 3 kg? Tambahan pasokan LPG 3 Kg ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat seiring Ramadan dan Idulfitri 1445 H.
-
Berapa total penambahan pasokan LPG 3 kg? Pertamina melalui anak usahanya,PT Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan LPG 3 kilogram (Kg) sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
-
Kenapa pemerintah menerapkan subsidi tepat sasaran LPG 3 kg? Program Subsidi Tepat untuk LPG 3 Kg memiliki tujuan untuk mengurangi jumlah subsidi yang diberikan oleh pemerintah, serta memastikan bahwa bantuan tersebut benar-benar diterima oleh masyarakat yang membutuhkan.
-
Apa yang sebenarnya ada di dalam tabung LPG 3 kg? Dilansir dari laman Wikipedia, gas elpiji atau yang disebut LPG merupakan kepanjangan Liquefied Petroleum Gas atau gas minyak cair.LPG berisi campuran mudah terbakar yang terdiri dari gas hidrokarbon, paling sering propana, butana, dan propilena.
-
Kenapa LPG 3 kg disebut berisi air? Viral Gas LPG 3 Kg Disebut Berisi Air, Begini Penjelasannya Media sosial Instagram digegerkan dengan sebuah video yang menampilkan gas elpiji 3 kilogram yang bocor dan menumpahkan isi cairan dingin seperti es yang membeku.
-
Kenapa Pertamina tambah stok LPG? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang
Selain itu, kenaikan LPG subsidi tersebut berpotensi membuat sektor usaha warteg mengalami gulung tikar. Mengingat, saat ini pelaku usaha warteg masih dibebani kenaikan sejumlah bahan pangan.
"Apalagi, omzet penjualan masih sepi," tekannya.
Untuk itu, Mukroni meminta pemerintah lebih peka dalam menyikapi persoalan yang terjadi dilapangan di tengah mahalnya harga sembako. Antara lain dengan membatalkan rencana melakukan penyesuaian harga LPG 3 Kg.
"Pemerintah jangan membuat rakyat kecil nangis dengan harga bahan pokok yang naik, apalagi naiknya LPG. kami bukan nangis air mata tapi bisa juga nangis darah," kerasnya mengakhiri.
Siap-Siap, Harga Pertalite dan LPG 3 Kg Ikut Naik Mulai Tengah Tahun
Sebelumnya, Pemerintah mengungkapkan rencana menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan LPG kemasan 3 kilogram secara bertahap pada periode Maret hingga Juli. Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.
"Over all, yang akan terjadi itu Pertamax, Pertalite, gas yang 3 kilogram itu bertahap. Jadi 1 April, nanti Juli, nanti September itu bertahap (naiknya) dilakukan oleh pemerintah," ujarnya saat meninjau Proyek LRT di Depo LRT Jabodebek Bekasi, Jumat (1/4).
Menko Luhut menyebut, kebijakan penyesuaian harga itu imbas dari kenaikan sejumlah komoditas. Menurutnya, rencana tersebut mengemuka dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo.
"Semua efisiensi kita lakukan. Kita akan mendorong perintah Presiden kemarin dalam rapat pemakaian mobil listrik tempatnya Pak Budi Karya (Menhub)," tegasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Saya sih enggak apa-apa kalau memang pada akhirnya dibatasi untuk mereka yang terdaftar (masyarakat miskin), asal penyeluhannya ke masyarakat jelas," kata Reza
Baca SelengkapnyaDia menyebut, kelangkaan gas subsidi itu akibat diborong orang kaya hingga restoran.
Baca SelengkapnyaJika ada masalah dengan sistem atau aplikasi, warteg mungkin kesulitan untuk melakukan pembelian atau mendapatkan dukungan.
Baca SelengkapnyaHarga beras saat ini tengah melonjak sebagai dampak dari kemarau panjang.
Baca SelengkapnyaKeresahan ini muncul setelah Dirjen Pajak mulai menagih pajak atas selisih Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.
Baca Selengkapnya"Orang kaya, harusnya malu membeli gas melon, apalagi sudah tertulis pada tabung bahwa produk tersebut memang hanya diperuntukkan bagi orang miskin."
Baca SelengkapnyaASN dan warga mampu di Banyuwangi dilarang menggunakan elpiji 3 kilogram bersubsidi untuk memasak di rumah maupun untuk usaha
Baca SelengkapnyaPenilaian terhadap kesan warteg kotor dan kumuh sudah dianggap ketinggalan zaman.
Baca SelengkapnyaTujuan utama konversi kompor minyak tanah menjadi kompor gas LPG untuk mengurangi subsidi. Sebab, biaya produksi minyak tanah setara dengan Avtur.
Baca SelengkapnyaSaat ini, banyak masyarakat terpaksa menggunakan tabung gas non subsidi 12 Kg seharga Rp200.000. Sehingga harus mengeluarkan dana lebih.
Baca SelengkapnyaSalman meminta masyarakat untuk menggunakan LPG sesuai dengan ketentuan sehingga tidak menyulitkan masyarakat lainnya yang berhak.
Baca SelengkapnyaYLKI menawarkan dua solusi yang bisa ditempuh pemerintah untuk mengatasi subsidi LPG 3 Kg tidak tepat sasaran.
Baca Selengkapnya