Trade Mall Agung Podomoro ngaku masih ramai di tengah pelemahan daya beli masyarakat
Merdeka.com - Perlambatan daya beli masyarakat serta peralihan pola belanja dari offline menjadi online telah membuat sejumlah gerai ritel Tanah Air tutup. Namun fenomena tersebut tidak 'menjepit' pusat-pusat perbelanjaan yang dikelola Trade Mall (TM) Agung Podomoro Group.
Assistant Vice President Marketing Trade Mall Agung Podomoro, Ho Mely Suryani mengatakan, khusus tenant makanan dan minuman mampu bersinergi dengan penyedia layanan aplikasi pemesanan makanan secara online.
Mely mengakui perubahan pola belanja masyarakat dari offline menjadi online memang turut mempengaruhi jumlah kunjungan di berbagai pusat perbelanjaan.
-
Siapa yang menata sentra kuliner Jalan Sultan Agung? Saat ini, kawasan itu telah ditata oleh pemkot sehingga lebih rapi dan nyaman, dengan jam buka mulai pukul 07.00-17.00 WIB.
-
Siapa penjual Kolak Viral Mangga Besar? Tri, penjual kolak viral tersebut mengaku saat ini sebagai penjual generasi ketiga.
-
Bagaimana cara pembeli mendapatkan Kolak di Mangga Besar? Di banyak video viral lain, para pemburu takjil ini benar-benar berebut sebungkus kolak yang sedang disiapkan oleh sang penjual.'Waaah, ini antre banget tapi gak pakai nomor. Rame banget, semuanya rebutan!,' kata pembuat video, lagi.
-
Apa yang dijual di sentra kuliner Jalan Sultan Agung? Di sana tersaji berbagai kuliner yang lezat dan ramah di kantong seperti pisang keju, lumpia basah, batagor, perkedel cimplung, seblak sampai makanan berat berupa gudeg khas Yogyakarta.
-
Dimana jajanan kekinian dijual? Jajan-jajan itu dijual mulai di pinggir jalan sampai di sebuah restoran yang mewah.
-
Bagaimana cara pemesanan di restoran? Pemesanan harus dilakukan melalui telepon, pada malam hari, dan dikonfirmasi 10 hari sebelum acara. Rincian makanan yang disesuaikan ditentukan pada titik konfirmasi.
"Namun khusus untuk angka kunjungan ke Trade Mall Agung Podomoro Group tetap tinggi. Angka kunjungan mencapai 300-500 ribu orang per hari. Ini menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat untuk berbelanja offline masih tinggi," kata Mely ditulis Antara, Kamis (9/11).
Dia menjelaskan, mayoritas pengunjung ke Trade Mall Agung Podomoro Group adalah ibu-ibu, di mana memiliki ciri khas berbelanja dengan melihat barang secara langsung. "Ibu-ibu itu kalau belanja inginnya melihat atau mencoba barang secara langsung. Ini perbedaan paling mendasar dibandingkan dengan belanja online," ujar Mely.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, daya beli masyarakat Indonesia selama periode triwulan I-III 2017 melambat. Hal ini tercermin dari tingkat pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada periode tersebut yang melambat menjadi 4,93 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 4,94 persen.
Situasi ini ditambah lagi dengan pergeseran pola belanja masyarakat dari offline menjadi online seiring perubahan teknologi dan peningkatan penetrasi internet di Indonesia.
Asosiasi e-Commerce Indonesia menyebutkan Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan e-commerce tertinggi di dunia. Data Sensus Ekonomi BPS 2016 mencatat industri e-commerce Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir tumbuh sekitar 17 persen dengan jumlah e-commerce lebih dari 26,2 juta unit.
Namun situasi ini tak berpengaruh terhadap pusat perbelanjaan di bawah Agung Podomoro. TM Agung Podomoro Group kini mengelola 10 pusat perbelanjaan di Jakarta dan Balikpapan yaitu TM Blok M Square, TM Mangga Dua Square, TM Lindeteves Trade Center (LTC) Glodok, TM Harco Glodok, TM Kenari Mas, TM Kalibata City, TM Thamrin City, TM Seasons City, TM Blok B Tanah Abang, dan TM Plaza Balikpapan.
Salah satu pusat perbelanjaan yang ramai dikunjungi pembeli adalah Thamrin City, Jakarta Pusat. Pusat belanja yang melibatkan ribuan pedagang kecil dan menengah ini tetap menjadi favorit pengunjung.
Kareem, pedagang batik di TM Thamrin City mengatakan, masih banyak pengunjung yang berbelanja di sini. "Paling ramai itu hari Senin dan Kamis, selebihnya normal seperti ini," kata pria yang menjaga kios Batik Qorri, di Lantai D1, Blok A 3A, nomor 5.
Dengan kondisi sekarang ini, Kareem masih bisa memutarkan hasil dari keuntungan penjualan untuk mendatangkan stok barang ke kiosnya. "Saya tidak selalu memikirkan omzet, ada uang langsung diputar saja untuk datangkan batik dari pekalongan," ucap pria yang sudah berjualan di Thamrin City sejak 2011 tersebut.
Khusus tenant makanan dan minuman juga dapat bersinergi dengan penyedia aplikasi pemesanan secara online untuk mendorong transaksi. Tenant-tenant produk makanan dan minuman yang semula tak memiliki fasilitas delivery, kini dapat menyediakan fasilitas tersebut kepada para pelanggan.
Pelemahan di industri ritel sebenarnya sudah terendus sejak awal tahun ini. Yang terbesar, PT Modern Internasional Tbk menutup semua gerai 7-Eleven di bawah pengelolaannya pada 30 Juni 2017.
Adapula PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) yang menutup dua gerainya di kawasan Blok M dan Manggarai. Kemudian, penutupan Gerai Lotus dan Debenhams oleh PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, Roy Mandey, mengatakan penutupan sejumlah gerai adalah hal lumrah dalam bisnis. "Ada juga yang memindahkan uang belanjanya ke perbankan, jadi dana pihak ketiga," kata dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah TikTok Shop resmi ditutup pekan lalu, sejumlah pengunjung mulai berlalu-lalang di kawasan Pasar Tanah Abang yang sebelumnya dikabarkan sepi.
Baca SelengkapnyaSepinya pengunjung Pasar Tanah Abang membuat omzet para pedagang terus ambruk.
Baca SelengkapnyaSepinya pembeli pedagang Pasar Tanah Abang jadi perhatian pemerintah.
Baca SelengkapnyaInisiatif ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha memperluas dan meningkatkan bisnisnya serta memberikan pengalaman belanja daring.
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya sudah melakukan antisipasi dini sejak lama dalam belanja online.
Baca SelengkapnyaHiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.
Baca SelengkapnyaAprindo melakukan kajian tren ini selama beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaBeberapa kios di sekitar pasar juga tampak tutup, sementara pedagang yang buka hanya terlihat duduk di depan tokonya karena tidak ada pengunjung yang singgah.
Baca SelengkapnyaTeten mengunjungi beberapa pedagang untuk ditanyai perihal toko yang sepi pembeli.
Baca SelengkapnyaAirlangga mencontohkan cara pemasaran yang bisa dilakukan pelaku usaha ritel ialah dengan menampilkan produk UMKM di tempat yang strategis.
Baca SelengkapnyaMengadopsi teknologi digital agar lebih produktif dan berdaya saing tinggi.
Baca SelengkapnyaSebelum adanya TiktokShop ini, pendapatan yang didapat dari penjualan baju gamis ini mendapatkan Rp20 juta per hari.
Baca Selengkapnya