Transaksi elektronik dorong efisiensi ekonomi & tahan laju inflasi
Merdeka.com - Pemerintah Jokowi-JK tengah menggenjot transaksi elektronik di segala bidang dalam rangka mewujudkan cashless society yang menekan peredaran uang tunai. Kebijakan ini dianggap bisa mendorong efisiensi ekonomi sekaligus menahan inflasi.
Ekonom Universitas Padjadjaran, Kodrat Wibowo mengatakan, penggunaan transaksi elektronik di Indonesia harus terus didukung secara positif. Menurutnya, sistem elektronik sangat menghemat waktu yang ujungnya berdampak pada efisiensi ekonomi. "Keuntungan yang paling terasa adalah efisiensi waktu dan fisik," ujarnya saat dihubungi wartawan di Jakarta.
Efisiensi tersebut berupa pemangkasan waktu transaksi oleh masyarakat, sehingga mempercepat pelayanan dan penghematan waktu. Keberadaan para pengguna transaksi elektronik juga mempercepat pembentukan komunitas non-tunai (cashless society) yang bisa mengurangi peredaran uang tunai di masyarakat.
-
Kenapa sistem ini dinilai bisa menekan politik uang? Sistem proporsional tertutup dinilai mampu meminimalisasi politik uang karena biaya pemilu yang lebih murah dibandingkan dengan sistem proporsional terbuka.
-
Mengapa transaksi digital penting untuk ekonomi digital? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk digital ekonomi senilai 800 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp12.096,8 triliun.
-
Bagaimana BRI mendorong digitalisasi finansial? Lewat kegiatan ini, BRI terus mendorong sosialisasi pemakaian QRIS BRI sebagai wujud edukasi digitalisasi finansial kepada masyarakat.
-
Siapa yang mengajak masyarakat untuk beralih ke sertifikat elektronik? Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Jambi.
-
Bagaimana teknologi mengubah interaksi? Teknologi komunikasi seperti smartphone dan aplikasi pesan instan telah mengubah cara kita berinteraksi satu sama lain.
-
Siapa saja yang terdampak judi online? Bahkan baru-baru ini Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana mengungkapkan praktik judi online kini sudah merambah ke para legislatif pusat dan daerah, yakni Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) hingga Sekretaris Jenderal.
Kodrat mengatakan, semakin sedikitnya uang beredar secara tidak langsung akan memengaruhi inflasi. Sebab, salah satu penyebab kenaikan inflasi adalah tingginya peredaran uang. "Kalau dia tidak pegang uang tentu keinginan membelanjakan uang lebih kecil ketimbang terbiasa menyimpan uang dalam bentuk tunai," ujar Kodrat.
Data Bank Indonesia mencatat dalam tiga tahun terakhir transaksi elektronik melonjak tajam. Pada 2016, transaksi elektronik tercatat 683,13 juta transaksi dengan nilai Rp 7,06 triliun. Jumlah tersebut naik tajam dibandingkan 2015 sebanyak 535,58 juta transaksi senilai Rp 5,28 triliun dan tahun 2014 sebanyak 203,37 juta transaksi senilai Rp 3,32 triliun.
Sebaliknya, inflasi dalam tiga tahun terakhir terus turun. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan inflasi Indonesia pada 2016 tercatat 3,02 persen, lebih rendah dibandingkan tahun 2015 dan 2014 sebesar 3,35 persen dan 8,36 persen.
Kodrat menjelaskan, perusahaan seperti PT GO-JEK Indonesia yang membuka layanan GO-PAY patut diapresiasi. Hal itu karena perusahaan penyedia layanan aplikasi tersebut ikut menyukseskan program cashless society yang terus didorong pemerintah. "Kalau perlu lembaga pemerintah meniru, sebab bisa meminimalisir penyelewengan karena semua tercatat jelas," kata dia.
Sebelumnya, GO-JEK melalui layanan GO-PAY menyediakan fitur baru berupa layanan transfer saldo dan penarikan uang tunai. CEO dan Founder GO-JEK Indonesia, Nadiem Makarim mengatakan, fitur baru itu juga membuktikan komitmen GO-JEK dalam mendukung program inklusi keuangan.
"Kami percaya dengan solusi keuangan digital seperti GO-PAY, akan semakin banyak masyarakat yang dapat mengakses produk dan layanan jasa keuangan," kata Nadiem.
Fitur-fitur baru GO-PAY adalah transfer saldo antar pengguna GO-PAY menggunakan QR code atau nomer ponsel tanpa biaya, melihat riwayat transaksi untuk memudahkan pengecekan, dan tarik tunai saldo GO-PAY melalui berbagai bank dalam waktu 1x24 jam hari kerja. Fitur baru ini sudah bisa dinikmati seluruh pengguna GO-PAY di 25 kota di Indonesia.
"Guna membantu pengguna semakin mudah memanfaatkan GO-PAY, top-up juga bisa dilakukan melalui mitra driver GO-JEK," ucap Nadiem.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut data Hippindo, transaksi digital seperti QRIS juga dapat meningkatkan jumlah transaksi terhadap para anggotanya.
Baca SelengkapnyaTransaksi e-commerce meningkatkan percepatan perputaran uang, sehingga mendongkrak efisiensi dan produktivitas.
Baca SelengkapnyaGabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) menilai, digitalisasi keuangan mampu mengurangi ketergantungan pengusaha pada uang tunai.
Baca SelengkapnyaDompet digital semakin marak digunakan sejak pandemi COVID-19.
Baca SelengkapnyaTransaksi secara non tunai hanya dengan scan barcode QRIS pun merupakan kondisi yang lumrah.
Baca SelengkapnyaYoyon adalah pelaku usaha yang mengandalkan QRIS BRI sebagai pilihan pembayaran bagi pelanggannya sejak 2022.
Baca SelengkapnyaMasyarakat terutama pedagang, dan pengunjung pasar kini semakin dimudahkan dengan layanan perbankan digital.
Baca SelengkapnyaBI menegaskan rupiah digital tidak akan menggantikan uang kertas dan koin yang ada saat ini
Baca SelengkapnyaPara pengusaha UMKM diuntungkan dengan hadirnya pembayaran digital QRIS.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), dan penyedia teknologi keuangan digital mendorong perkembangan transaksi digital di pusat perbelanjaan.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Perpamsi Arief Wisnu Cahyono menjelaskan, di lingkungan Perusahaan Air Minum, pelanggan sudah banyak yang memanfaatkan transaksi digital.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia kini mulai meninggalkan transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM.
Baca Selengkapnya