Transaksi Kartu Debit dan Kredit Turun 18,9 Persen Selama Pandemi
Merdeka.com - Penggunaan transaksi dengan kartu ATM dan kartu kredit di masa pandemi mengalami penurunan. Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan transaksi kartu debit dan kartu kredit mengalami penurunan sebesar 18,9 persen.
"Penggunaan ATM dari kartu debit dan kartu kredit turun 18,9 persen," kata Perry dalam Webinar bertajuk Traditional Banks VS Challenger Bank, Jakarta, (29/9).
Sementara itu, berbagai pelayanan bank melalui sistem digital mengalami peningkatan. Transaksi transfer, simpanan dan lainnya naik 37,8 persen. Penggunaan uang elektronik juga ikut naik hingga 65 persen.
-
Kenapa transaksi kartu kredit masih tinggi? Transaksi kartu kredit tetap tumbuh di tengah gempuran kemudahan kredit seperti layanan paylater. Berdasarkan data Statistik Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan Indonesia (SPIP) yang dirilis Bank Indonesia Kamis (18/1) nilai transaksi tunai kartu kredit pada November 2023 mencapai Rp34,356 triliun.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Bagaimana BRI mendorong digitalisasi finansial? Lewat kegiatan ini, BRI terus mendorong sosialisasi pemakaian QRIS BRI sebagai wujud edukasi digitalisasi finansial kepada masyarakat.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
"Bisnis digital banking ini sekarang semakin tinggi," imbuhnya.
Dia menilai digitalisasi merupakan sistem yang perlu dijawab industri perbankan dengan transformasi. Transformasi ini juga harus diiringi dengan model bisnis yang sesuai dengan sistem digitalisasi yang berkembang dengan cepat.
"Transformasi yang kita bawa untuk model bisnis secara cepat dengan digitalisasi," kata dia.
Pada akhirnya, kata Perry dibalik pandemi Covid-19 ini digitalisasi menjadi pilihan model bisnis yang semakin diminati masyarakat. Model bisnisnya harus menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang saat ini memiliki keterbatasan dalam beraktivitas sosial.
Keterbatasan mobilitas masyarakat ini yang harus menjadi kesempatan industri perbankan. Kesempatan untuk memberikan pelayanan yang didukung prevalensi transaksi perbankan dan keuangan digital.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kehadiran QRIS merupakan inisiasi dari Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia kini mulai meninggalkan transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan QRIS yang melonjak tajam, transaksi ATM/D dan kartu kredit mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaTransaksi digital banking tercatat 5.666,28 juta transaksi atau tumbuh sebesar 34,43 persen.
Baca SelengkapnyaIndef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaTransaksi kartu kredit pada bulan yang sama tumbuh 19,6 persen (yoy) mencapai 39,7 juta transaksi.
Baca SelengkapnyaPerry menuturkan transaksi uang elektronik (UE) meningkat 35,24 persen (yoy), sehingga mencapai Rp92,79 triliun.
Baca SelengkapnyaPara pelaku usaha mengeluh ke Jokowi soal makin keringnya perputaran uang.
Baca SelengkapnyaDia menilai, saat ini, inflasi pangan masih terlampau tinggi yang berpotensi untuk menurunkan daya beli masyarakat kelas menengah.
Baca SelengkapnyaSecara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.
Baca SelengkapnyaTransaksi QRIS Tahun 2023 tumbuh 130,01 persen (yoy) dibandingkan tahun 2022.
Baca Selengkapnya