Transformasi BUMN Perkebunan, jumlah direksi dipangkas 40 orang
Merdeka.com - Kementerian BUMN melakukan transformasi menyeluruh terhadap Holding Company PT Perkebunan Nusantara, mulai dari pemangkasan jumlah direksi, pengawasan intensif dan fokus efisiensi pada usaha hulu (upstream). Hal ini dilakukan agar holding BUMN Perkebunan bisa lebih efisien dan mampu bersaing dengan perusahaan perkebunan swasta.
Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN, Wahyu Kuncoro mengatakan, induk Holding BUMN PTPN yaitu PTPN III, membawahi anak usaha sebanyak 13 PTPN lainnya yang tersebar di wilayah Sumatera, Jawa dan Kalimantan.
Transformasi awal dilakukan dengan memangkas jumlah direksi pada seluruh anak usaha menjadi masing-masing hanya tiga orang dari sebelumnya setiap PTPN berjumlah 5 direksi.
-
Kenapa PBB di Jakarta dikorting? Kebijakan ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menciptakan keadilan dan pemerataan dalam pemungutan pajak.
-
Kenapa bintang jumlahnya berkurang? Apa yang menyebabkan bintang jumlahnya berkurang dan tak indah lagi? Karena bintang terindah ada dimatamu
-
Siapa yang memimpin Jakarta Electric PLN? Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, mengapresiasi semangat juang yang diberikan oleh seluruh pemain Jakarta Electric PLN, sehingga berhasil memberikan kemenangan pada pertandingan ketiga ini.
-
Apa yang dilakukan Jakarta Electric PLN untuk perkuat tim? Ya, tim bola voli putri Jakarta Electric PLN mendatangkan bintang muda voli dunia, Marina Markova, untuk memperkuat tim dalam menghadapi laga lanjutan PLN Mobile Proliga 2024.
-
Siapa Menteri PPN saat ini? Adapun, Menteri PPN saat ini dijabat oleh Suharso Monoarfa, yang dipilih langsung oleh presiden pada tahun 2019.
"Terjadi pengurangan besar-besaran. Jika sebelumnya total direksi seluruh PTPN berkisar 70 orang, sekarang hanya sekitar 30 orang termasuk direksi pada induk usaha (holding)," kata Wahyu seperti ditulis Antara, Senin (18/7).
Direktur Utama Holding Company PTPN III, Elia Massa Manik mengatakan transformasi menjadi langkah yang harus dijalankan agar mampu membalikkan keadaan keuangan.
Dia menjelaskan, pada tahun 2015 secara konsolidasi seluruh PTPN mengalami total kerugian sekitar Rp 615 miliar meskipun penjualan mencapai Rp 37 triliun.
"Dari 14 PTPN hanya 6 perusahaan yang membukukan keuntungan antara lain PTPN III, PTPN IV, PTPN VI. Sedangkan sebanyak 8 PTPN menderita kerugian. Ini tidak bisa dibiarkan, harus dicari terobosan baru," kata Elia.
Menurut Elia, dalam membenahi agro industri harus menempuh tiga langkah bersamaan yaitu pada usaha hulu, medium dan hilir.
"Di sektor upstream (hulu) harus efisien. Down stream (hilirisasi) akan berhasil juga upstrem efisien. Ini tantangan dalam menjalankan holding agro. Jika tidak bisa efisien for get it. Hilir akan mati," tegasnya.
Sebesar 95 persen PTPN bergerak pada di upstream yang didominasi industri kelapa sawit, sehingga yang perlu dikejar dan digenjot adalah dari sisi kapasitas. Tingkat produktivitas PTPN saat ini mencapai rata-rata 18,5 ton per hektare, masih jauh lebih rendah dibanding produktivitas perkebunan swasta yang mencapai 24 ton per hektare.
Guna mengejar ketertinggalan tersebut, perlu dua pekerjaan rumah bagi PTPN yaitu memperkuat riset dan pengembangan dan menekan rata-rata biaya yang saat ini berkisar 20-35 persen, lebih tinggi dibanding biaya perkebunan swasta.
Dari sisi teknologi Elias juga menyayangkan saat ini dari 14 PTPN baru satu perusahaan yaitu PTPN X yang sudah memiliki jaringan yang terintegrasi dengan solusi teknologi informasi.
"Semua PTPN I-XIV tanpa terkecuali harus terkoneksi dalam satu jaringan teknologi informasi komunikasi menggunakan solusi skala internasional," tegasnya.
Sedangkan dari sisi keuangan, Elias mengatakan pihaknya memperketat sistem audit dengan menunjuk Ernst & Young sebagai auditor.
"Pengawasan dilakukan mulai dari top management ke bawah. Top down system. Dengan pimpinan menjadi role model maka proses integrasi dan transformasi bisnis bisa lebih cepat dan membuahkan hasil yang maksimal," tegasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erick berencana jumlah BUMN akan dipangkas, menyisakan 40 perusahaan saja di tahun ini.
Baca SelengkapnyaSaat ini, PTPN Group mempekerjakan sekitar 120-an ribu pegawai serta 200 ribu petani plasma sawit
Baca SelengkapnyaPerusahaan plat merah itu juga telah membayar pokok utang berbunga sebesar Rp11,3 triliun.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan sebagai bagian dari program restrukturasi BUMN, yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja BUMN.
Baca SelengkapnyaPTPN Group terus melakukan transformasi secara berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSejak menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir melakukan berbagai pembenahan.
Baca SelengkapnyaPerubahan susunan pengurus Dewan Komisaris BTN disebabkan adanya pemberhentian dengan hormat alm Ahdi Jumhari Luddin dan M Yusuf Permana sebagai Komisaris.
Baca SelengkapnyaPada RUPS tahunan menyepakati perombakan susunan direksi dan komisaris BNI.
Baca SelengkapnyaBersih-bersih BUMN jadi salah satu langkah Erick Thohir mengefisienkan BUMN.
Baca SelengkapnyaDari 47 BUMN setelah holdingisasi, ada 7 BUMN yang kurang sehat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, jumlah direksi perempuan di perusahaan BUMN hampir mencapai 21 persen.
Baca SelengkapnyaPerubahan susunan direksi dan komisaris ini berdasarkan Keputusan Menteri BUMN dan Direktur Utama BRI.
Baca Selengkapnya