Tren Kenaikan Harga Minyak Goreng dan Cabai Merah Terus Berlanjut
Merdeka.com - Trend kenaikan harga minyak goreng dan cabai merah di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat hingga kini masih terus berlanjut.
Suwirman (51), salah seorang distributor minyak goreng curah dan kemasan di Pasar Inpres Painan, mengungkapkan lonjakan harga minyak nabati itu mulai terjadi sejak dua pekan terakhir, seiring melambungnya harga crude palm oil (CPO).
"Harga CPO dunia naik sejak Januari tahun ini, akibatnya persediaan dalam negeri jadi berkurang," ungkapnya dikutip dari Antara Painan, Kamis (11/11).
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
-
Bagaimana Kemendag dorong pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
Berdasarkan pantauan di Pasar Inpres Painan, minyak goreng kemasan berbagai merk kini tercatat Rp22.000 per liter, naik dari sebelumnya yang hanya Rp16.000 per liter. Minyak goreng curah naik dari Rp22.000 menjadi Rp19.000 per kilogram.
Dia melanjutkan, selain kenaikan harga CPO dunia dan turunnya pasokan tandan buah segar sawit, informasi kenaikan harga juga dipicu melambungnya harga minyak dunia. Secara otomatis biaya produksi menjadi tinggi.
Meski demikian, pasokan dari agen hingga kini masih lancar. Kenaikan harga pun belum berpengaruh pada penjualan pengecer. Sampai saat ini, permintaan masyarakat akan minyak goreng tetap stabil.
Dirinya meminta agar pemerintah daerah segera menyikapi kenaikan harga tersebut sejak dini, menyusul adanya proyeksi trend peningkatan itu akan terus terjadi sampai triwulan I 2022.
"Apalagi jelang Natal dan tahun baru. Harus ada pengawasan yang ketat, sehingga tidak terjadi aksi spekulan yang memicu kenaikan harga lebih tinggi," ujarnya.
Harga Cabai
Sedangkan harga cabai merah kini mulai menyentuh Rp60.000 per kilogram, dari yang sebelumnya hanya Rp25.000. Lonjakan harga mulai terasa sejak Kamis pekan lalu.
Joni, (48) menyampaikan kenaikan harga terjadi karena kelangkaan pasokan di pasar. Petani di daerah sentra produksi mengaku mengalami gagal panen akibat curah hujan yang tinggi. "Biasanya pasokan dari Kerinci Provinsi Jambi. Kini sudah tidak ada lagi. Begitu juga dari Bukittinggi dan Padang Panjang," terangnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perdagangan dan Transmigrasi Pessel, Mimi Rianti Zainul, mengatakan pemerintah daerah telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi di Padang.
Pemerintah daerah mengusulkan operasi pasar jika harga terus melambung jelang awal tahun, mengingat tidak adanya alokasi anggaran terbatasnya kemampuan keuangan daerah.
"Kami telah sampaikan dan mereka akan bahas di rakor Dinas Perindustrian dan Perdagangan se-Indonesia soal harga minyak goreng di Bandung," terangnya.
Dia mengaku hingga kini belum melakukan pendataan soal pasokan dan kebutuhan minyak goreng di Pessel. Selain itu, dirinya juga mengatakan belum memiliki rencana antisipasi terjadinya aksi sepekulan untuk kepentingan pribadi. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah komoditas pangan rata-rata mengalami kenaikan harga menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaSepekan jelang bulan suci Ramadan 2024, sejumlah harga pangan mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaMelansir data panel harga dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Komoditas daging ayam ras melonjak paling tinggi.
Baca SelengkapnyaHarga bawang merah dan bawang putih naik akibat el nino.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga gula ini sudah terjadi sekitar satu hingga dua minggu terakhir.
Baca SelengkapnyaKemendag telah melakukan kajian internal untuk dua kebijakan baru terkait dengan minyak goreng, salah satunya menaikan HET MinyakKita.
Baca SelengkapnyaPerubahan HET MinyaKita dilakukan karena dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan harga biaya pokok produksi yang terus mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaSelain Bursa CPO, akan ada komoditas lain untuk masuk ke perdagangan di antaranya, nikel, kakao, karet hingga kopi.
Baca SelengkapnyaRata-rata harga CPO sampai dengan akhir September 2024 sebesar Rp11.755 per kg.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli pun ungkap bahwa ada beberapa komoditas yang memiliki stok yang stabil dan bahkan harganya cenderung turun.
Baca SelengkapnyaPenetapan HR CPO berasal dari rata-rata harga selama periode 25 Juli—24 Agustus 2024 .
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca Selengkapnya