Triwulan I 2018, laba perusahaan multifinance tumbuh 20,56 persen
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat industri perusahaan pembiayaan (multifinance) tumbuh positif tahun ini. Sejauh ini jumlah multifinance yang terdaftar resmi di OJK terdiri dari 191 perusahaan.
"Industri perusahaan pembiayaan baik dari sisi aset, profitabilitas juga jumlah pembiayaannya termasuk NPF (Non Performing Financing) mengalami growth (pertumbuhan)," kata Deputi Komisioner Pengawas IKNB Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) II OJK, Moch Ihsanuddin, di Gedung OJK, Jakarta Pusat, Senin (21/5).
Dia mengungkapkan, total aset multifinance hingga akhir Maret 2018 tercatat sudah mencapai angka Rp 483,92 triliun. Angka tersebut tumbuh 7,65 persen atau Rp 34,4 triliun dibanding periode yang sama pada tahun lalu (year on year/yoy).
-
OJK sebut kondisi apa di sektor jasa keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Apa realisasi investasi tahun 2023? Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun.
-
Mengapa OJK menerbitkan SE OJK Nomor 19 tahun 2023? Agusman juga menjelaskan bahwa OJK juga telah menerbitkan SE OJK Nomor 19 tahun 2023 mengenai penyelenggaraan fintech lending yang antara lain mengatur mengenai manfaat ekonomi atau tingkat bunga yang ditunggu oleh masyarakat luas.
-
Bagaimana cara OJK meningkatkan literasi keuangan? OJK telah meluncurkan program Desaku Cakap Keuangan dan Sobat Sikapi Mahasiswa yang bertujuan untuk menjadi duta edukasi keuangan di masyarakat.
-
Siapa yang mengelola SLIK OJK? SLIK merupakan singkatan dari Sistem Layanan Informasi Keuangan, yaitu sistem informasi yang dikelola oleh OJK untuk mendukung pelaksanaan tugas pengawasan dan layanan informasi di bidang keuangan.
-
Mengapa OJK fokus pada literasi dan inklusi keuangan? 'Kesejahteraan masyarakat sangat tergantung kepada dua hal kalau dilihat dari aspek keuangan, yaitu literasi atau mengerti bagaimana harus memahami risiko, dan inklusi yaitu masyarakat harus mudah untuk berurusan dan mengakses lembaga jasa keuangan,' kata Dian, Sabtu (28/10) malam.
Selain itu, laba multifinance juga tercatat mengalami peningkatan. Untuk tiga bulan pertama 2018, tercatat multifinance sudah membukukan Rp 3,74 triliun atau secara yoy naik 20,56 persen.
"Selanjutnya piutang pembiayaan juga mengalami peningkatan yoy 6,08 persen alias secara nominal meningkat Rp 24,02 triliun dengan nilai outstanding per akhir Maret Rp 419,2 triliun," ujarnya.
Dia mengungkapkan, multifinance memiliki banyak sumber pendanaan yang memang mayoritas berasal dari pinjaman. Pinjaman terdiri atas pinjaman luar negeri, dalam negeri, dan bisa dengan penerbitan bond atau obligasi, atau medium term note.
"Secara growth yoy juga mengalami pertumbuhan 8,40 persen. Kalau dirinci pinjaman dalam negeri Rp 179,8 triliun masih dominan atau 52,5 persen. Pinjaman luar negeri Rp 91,2 triliun, atau 27 persen. Penerbitan surat berharga campur semuanya Rp 71,7 triliun atau 20,9 persen dari total pinjaman."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari sisi Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga September 2024 perseroan telah menyalurkan Rp32,2 triliun dan menjangkau lebih dari 293.000 pelaku UMKM.
Baca SelengkapnyaPerusahaan mencatat peningkatan penyaluran pembiayaan baru hingga akhir Desember 2023 sebesar Rp5,8 triliun, atau meningkat 28 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan dana murah Bank Mualamat pada semester I-2024 sebanyak Rp21,7 triliun.
Baca SelengkapnyaPendapatan laba perseroan juga ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan kredit yang positif.
Baca SelengkapnyaPada kuartal II-2024 BRI Grup berhasil cetak laba bersih Rp29,9 triliun.
Baca SelengkapnyaPenyaluran pembiayaan juga mengalami kenaikan sebesar 27,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan tersebut tidak terlepas dari inovasi layanan perbankan, diversifikasi bisnis, serta pengelolaan risiko yang matang.
Baca SelengkapnyaKeuntungan tersebut melesat 110,5 persen (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2022.
Baca SelengkapnyaSampai Desember 2023, BRI Life mencatat aset investasi sebesar Rp19 triliun atau meningkat 11,8 persen dibandingkan tahun 2022 yakni sebesar Rp17,0 triliun.
Baca Selengkapnya