Triwulan I, Pertamina catat konsumsi BBM subsidi 11,2 juta KL
Merdeka.com - Pemerintah mengalokasikan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sebesar 47,35 juta Kilo Liter (KL) dalam APBN tahun ini. PT Pertamina (Persero) mencatat, dalam kurun waktu 1 Januari-31 Maret, perseroan telah menyalurkan sebanyak 11,2 juta KL atau sekitar 23,6 persen alokasi BBM bersubsidi.
"Realisasi tersebut menunjukkan pertumbuhan sekitar 1,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 mencapai 11,02 juta KL," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (6/4).
Realisasi tersebut terbagi menjadi penyaluran premium, solar, serta kerosin (minyak tanah). Dalam triwulan I 2014, Pertamina telah menyalurkan premium sekitar 7,1 juta KL atau sekitar 22 persen dari kuota sebesar 32,32 juta KL.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan kualitas BBM? Pertamax Green 92 merupakan bagian dari Program Langit Biru yang dilakukan oleh Pertamina untuk meningkatkan kualitas BBM di Indonesia sesuai dengan standar internasional dan ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Apa yang Pertamina tambah? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendistribusikan BBM subsidi? Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading, Pertamina akan memastikan distribusi energi bersubsidi di tahun 2024 dapat menjangkau masyarakat kurang mampu di seluruh pelosok negeri dengan harga terjangkau.
"Realisasi tersebut naik 1,63 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 sebanyak 6,98 juta KL," kata Ali.
Untuk Solar, terang Ali, Pertamina mendapat kuota sebesar 14,14 juta KL tahun ini. 3 Bulan awal tahun ini, Pertamina telah menyalurkan sebanyak 3,85 juta KL.
"Realisasi penyaluran solar bersubsidi menunjukkan kenaikan lebih besar yaitu 3,91 persen dari periode yang sama sebesar 3,7 juta KL," ungkap dia.
Sementara untuk kerosin, kata Ali, tahun ini Pertamina mendapat kuota sebesar 900.000 KL. Jumlah kerosin yang tersalurkan pada triwulan I mencapai 249.000 KL.
"Salah satunya disebabkan oleh keberhasilan program konversi kerosin ke Elpiji 3 Kg yang dilaksanakan Pertamina," ucap Ali.
Selanjutnya, Ali memastikan cadangan BBM Pertamina masih dalam kondisi aman dengan rata-rata kecukupan untuk 20,73 hari. "Stok Premium dan Solar masing-masing 18,32 hari dan 18,46 hari," terang dia.
Lebih lanjut, Ali menyatakan, Pertamina telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) BBM dan LPG untuk mengamankan pendistribusian selama pelaksanaan Pemilihan Legislatif (Pileg) pada 9 April 2014. Satgas ini akan bertugas mulai 16 Maret hingga 9 April 2014.
"Fokus utama dari pembentukan Satgas BBM dan LPG ini untuk mengantisipasi potensi kendala distribusi selama pelaksanaan pesta demokrasi," pungkas dia. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina klaim saat ini stok maupun penyaluran LPG bersubsidi dalam kondisi aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
Baca SelengkapnyaErika menambahkan, konsumsi Pertalite 2023 sebenarnya lebih tinggi dari 2022.
Baca SelengkapnyaLonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari
Baca SelengkapnyaPembayaran Rp132,44 triliun tersebut merupakan pembayaran untuk Dana Kompensasi TW I-III 2023.
Baca SelengkapnyaPemantauan dilakukan secara langsung ke lapangan dan juga secara sistem digital melalui PIEDCC.
Baca SelengkapnyaKomisi VI DPR RI memberikan apresiasi atas kinerja positif Pertamina sepanjang 2023.
Baca SelengkapnyaPertamina melakukan berbagai upaya dalam melaksanakan misi pelayanan kebutuhan energi masyarakat hingga seluruh pelosok negeri.
Baca SelengkapnyaTotal konsumen yang berhak melakukan pembelian tabung gas bersubsidi LPG 3 kg sekitar 6,7 juta orang.
Baca SelengkapnyaBanyaknya kapal tanker yang dioperasikan lantaran kebutuhan Indonesia per hari terhadap BBM mencapai 1,3 juta barrel dan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaLonjakan ini terjadi seiring lonjakan permintaan dua jenis BBM saat lebaran.
Baca SelengkapnyaKenaikan penyaluran untuk BBM gasoline di Nataru 2023/2024 mengalami kenaikan hingga 4,6 persen.
Baca SelengkapnyaSeiring kenaikan produksi, Wiko menyatakan bahwa PHE telah berkontribusi terhadap penerimaan negara dari pajak senilai USD 3 miliar.
Baca Selengkapnya