Trump memulai perang dagang dengan China, mata uang dan bursa Asia tertekan
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump resmi melempar serangan pertama dalam perang dagang dengan memberlakukan tarif pada impor China. Tarif AS pada impor China senilai USD 34 miliar telah berlaku hari ini, Jumat (6/7) pukul 04:00 GMT. Bahkan, Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan menjadi USD 500 miliar jika China melakukan perlawanan berupa pemberlakuan tarif balasan.
Salah satu analis FXTM, Jameel Ahmad, mengatakan kebijakan tersebut membuat mata uang beberapa negara berkembang langsung tumbang. "Ada beberapa penghindaran risiko di atmosfer setelah pengumuman dari Presiden Trump, di mana mata uang negara berkembang dan pasar saham tampak berjuang sebagai akibat dari lingkungan perdagangan yang berhati-hati," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (6/7).
Beberapa mata uang yang langsung terkena dampak adalah Yuan Cina, Rupee India, Ringgit Malaysia, Baht Thailand, Won Korea, dan Dolar Singapura semuanya diperdagangkan lebih rendah pada hari ini. Tidak hanya itu, pasar perdagangan saham Asia pun akan terkena imbasnya.
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Siapa bos China yang membuat pernyataan kontroversial? Dalam perkembangan terbaru, ia telah meminta maaf atas komentarnya yang kontroversial.
-
Kenapa polisi China mengusur pedagang? Dia diberi imbauan agar tak berjualan di lokasi. Sebab, hal tersebut diungkap sang polisi dapat memicu kecelakaan bagi diri sendiri dan pengguna jalan raya lainnya. 'Anda tidak bisa berjualan semangka di sini. Ini bisa mengganggu lalu lintas,' terangnya.
-
Apa yang dilarang AS investasikan ke China? AS akan melarang investasi perusahaan Amerika Serikat (AS) di beberapa bidang sektor teknologi tinggi ke China, termasuk kecerdasan buatan.
-
Bagaimana AS akan menerapkan larangan penggunaan perangkat keras China di kendaraan? Larangan terhadap software ini diperkirakan akan mulai diterapkan pada tahun 2027, sementara regulasi mengenai hardware akan berlaku tiga tahun setelahnya.
-
Kenapa AS khawatir dengan dominasi teknologi China? “Penelitian kami mengungkapkan bahwa China telah membangun fondasi untuk memposisikan dirinya sebagai negara adidaya sains dan teknologi terdepan di dunia.
"Antisipasi tentang apakah Beijing (China) akan bereaksi, atau membalas dengan tarif dari Presiden Trump dapat mempertahankan bias hati-hati dari investor," ujarnya.
Dia menjelaskan, jika pasar saham Asia terus memperdagangkan secara hati-hati di belakang tarif perdagangan AS di China, ada kemungkinan bahwa ini juga dapat berdampak negatif terhadap pasar saham Eropa ketika mereka membuka perdagangan mereka. Tekanan perdagangan ini diprediksi dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi global.
"Masih ada ketidakpastian besar tentang bagaimana ancaman perang perdagangan akan benar-benar berdampak pada ekonomi global."
Hal ini sebagian besar masih bersifat spekulatif (perkiraan) dan harus dipantau setidaknya beberapa bulan sebelum dapat diketahui secara akurat seperti apa dampak yang ditimbulkan terhadap pertumbuhan ekonomi. Dia melanjutkan, untuk saat ini, isu perang dagang akan terus memicu sentimen pasar dan menimbulkan kehati-hatian.
"Kemungkinan akan mengarah pada perpanjangan dari suasana hati-hati yang melanda pasar keuangan selama beberapa minggu terakhir. Penghindaran risiko juga akan mendorong pengurangan lain dalam selera risiko, di mana aset pasar berkembang secara keseluruhan kemungkinan akan berjuang untuk menemukan dukungan pembelian."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Trump menegaskan rencananya untuk memberlakukan tarif atau pajak pada semua barang yang diimpor ke Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaTrump berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan IMF karena kekhawatiran meningkat menjelang kemungkinan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden AS dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut Trump akan menaikan bea masuk ke AS, di mana kebijakan tersebut akan berdampak ke negara-negara yang selama ini menjadi mitra.
Baca SelengkapnyaKebijakan presiden terpilih Donald Trump bakal berdampak bagi konstelasi perdagangan intenasional, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan bahwa Trump merupakan sosok yang dikenal proteksionisme dalam melindungi neraca dagang negaranya.
Baca SelengkapnyaTerpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS diprediksi akan membawa perubahan signifikan dalam kebijakan perdagangan global, termasuk dengan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSelain karena akan merusak proses pemulihan ekonomi China, pengenaan tarif impor 60 persen juga berpotensi biaya hidup di Amerika Serikat bakal melonjak.
Baca SelengkapnyaPontesi menangnya Donald Trump ini berdampak langsung pada nilai tukar atau kurs Rupiah.
Baca SelengkapnyaPecah Rekor, Harga Emas Antam Dijual Rp1.403.000 per Gram
Baca SelengkapnyaKenaikan harga emas disebabkan oleh kekhawatiran investor.
Baca SelengkapnyaKeputusan Kanada untuk menaikkan tarif impor ini memicu ketegangan baru dalam hubungan dagang
Baca Selengkapnya