Tumbuh 25 Persen, Laba Bersih Bank Mega Tembus Rp2 Triliun Sepanjang 2019
Merdeka.com - PT Bank Mega Tbk mencetak laba bersih Rp2 triliun sepanjang 2019 lalu. Angka ini tumbuh 25 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp1,6 triliun.
"Di tengah kondisi perekonomian yang cukup menantang, kinerja Bank Mega tumbuh menggembirakan dan berhasil melampaui target bisnis yang telah ditetapkan dan berada di atas rata-rata pertumbuhan industri," kata Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib saat paparan kinerja di Jakarta, Kamis (5/3).
Pada tahun lalu, kredit Bank Mega tumbuh 25 persen menjadi Rp53 triliun dari sebelumnya Rp42 triliun.
-
Bagaimana BRI tetap tumbuh positif di tengah tantangan? Terkait pencapaian tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan BRI berhasil menjaga kinerja positif dan terus bertumbuh di tengah kondisi ekonomi yang menantang di tengah tantangan pandemi Covid-19. Hal tersebut, lanjut dia, menunjukkan bahwa BRI berhasil memberi makna kepada seluruh stakeholders-nya melalui penciptaan economic dan social value.
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Kenapa kinerja intermediasi perbankan tetap baik? Kinerja intermediasi terjaga baik dengan kredit tumbuh 12,36% yoy atau sebesar Rp 7.478 triliun didorong oleh kredit investasi yang mencapai 15,09% yoy dan Kredit Modal Kerja yang tumbuh sebesar 11,68% yoy.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Mengapa BRI optimis dengan kinerjanya? Meskipun demikian, Sunarso tetap optimistis dengan kinerja BRI ke depan dan akan lebih fokus terhadap tantangan domestik.
Pendorong utama pertumbuhan kredit adalah kredit korporasi yang menempati porsi terbesar atau 44 persen dari total kredit Bank Mega, diikuti oleh pembiayaan bersama atau joint-financing 29 persen, dan kartu kredit 15 persen.
Kredit korporasi juga memiliki pertumbuhan tertinggi dibandingkan segmen lainnya yaitu 51,27 persen menjadi Rp23,19 triliun dari Rp15,36 triliun pada 2018.
Sementara itu kredit joint-financing tumbuh 14,37 persen menjadi Rp23,19 triliun dari Rp15,33 triliun tahun sebelumnya.
Kredit Ritel
Sedangkan kredit ritel dan komersial naik 14,06 persen menjadi Rp6,65 triliun dari Rp5,83 triliun. Untuk kartu kredit juga tumbuh 2,23 persen menjadi Rp7,88 triliun dari sebelumnya Rp7,71 triliun.
Bersamaan dengan kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mega pun tahun lalu tumbuh 20 persen menjadi Rp73 triliun dari tahun sebelumnya Rp61 triliun.
"Meski secara komposisi masih didominasi oleh deposito, tetapi tabungan tumbuh 5,93 persen menjadi Rp12,5 triliun dari tahun sebelumnya Rp3,51 triliun," ujar Kostaman.
Dengan demikian, total aset Bank Mega saat ini mencapai Rp101 triliun, naik 20 persen dibandingkan 2018 yang mencapai Rp84 triliun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyaluran kredit tersebut turut mendorong perolehan aset Bank Mandiri yang menembus Rp2.258 triliun secara konsolidasi di akhir Juni 2024.
Baca SelengkapnyaDI waktu yang bersamaan, BRI diketahui memiliki permodalan kuat dengan rasio laba terhadap modal atau return on equity (ROE) sehat hingga Semester I 2023.
Baca SelengkapnyaPembukuan ini merupakan pencapaian laba bersih tertinggi sejak Bank DKI berdiri tahun 1961.
Baca SelengkapnyaBRI optimis bisa tumbuh berkualitas dengan berbekal fundamental kuat serta kinerja positif selama ini.
Baca SelengkapnyaKinerja positif Bank Mandiri tidak terlepas dari kontribusi kinerja anak perusahaan.
Baca SelengkapnyaBSI menyabet penghargaan sebagai 'Bank Dengan Pertumbuhan Laba Tertinggi'.
Baca SelengkapnyaPendapatan bunga Bank DKI hingga Juni 2023 tumbuh sebesar 22,47 persen menjadi Rp2,64 triliun, dari Rp2,16 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaBTN mencatat, pencapaian kinerja keuangannya per Mei 2024 telah sejalan dengan yang ditetapkan perseroan atau on track.
Baca SelengkapnyaDirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
Baca SelengkapnyaKinerja BRI yang sehat dan berkelanjutan tersebut juga mendapatkan pengakuan dari dunia internasional.
Baca SelengkapnyaPencapaian tersebut turut ditopang realisasi penyaluran kredit, yang secara konsolidasi tumbuh 20,8 persen (YoY) menjadi Rp1.590 triliun.
Baca SelengkapnyaOptimisme kinerja perbankan didorong oleh ekspektasi yang berdampak pada peningkatan laba dan modal perbankan.
Baca Selengkapnya