Tumbuh 49 persen, laba bersih Bukit Asam semester I Rp 2,58 triliun
Merdeka.com - PT Bukit Asam (Persero) Tbk membukukan laba sebesar Rp 2,58 triliun pada semester I 2018. Capaian ini naik 49 persen dibanding dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp 1,72 triliun.
Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan, dengan meningkatnya laba bersih, maka meningkatkan laba per lembar saham dari Rp 164 pada semester I 2017 menjadi sebesar Rp 244 pada semester I tahun ini.
Dia menjelaskan sepanjang semester I 2018, perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 10,53 triliun atau meningkat Rp 1,56 triliun atau 17 persen dibandingkan pendapatan usaha semester I-2017.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Kapan usaha seblak Mu'adhim mengalami peningkatan omzet? Sejak berhentinya masa pandemi COVID-19, omzet warung seblak milik Mu’adhim terus meningkat.
-
Apa yang dicapai oleh saham BBRI sejak IPO? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
-
Bagaimana saham bisa untung? Selain dividen, keuntungan lain yang dapat diperoleh berasal dari capital gain, yaitu selisih antara harga jual dan harga beli saham. Ketika harga saham meningkat, investor dapat menjualnya untuk meraih keuntungan.
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Mengapa realisasi investasi tahun 2023 meningkat? 'Alhamdulillah, Januari sampai Desember 2023 sebesar Rp 1.418 triliun, tumbuh 17,5 persen secara tahunan dan 101,3 persen dari target investasi tahun 2023,' ujar Bahlil dalam konferensi pers kinerja investasi tahun 2023, di Gedung Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
"Pendapatan diperoleh dari penjualan batubara ekspor dengan negara tujuan utama yaitu China, India, Thailand, Hongkong dan Kamboja menjadi penyebab peningkatan nilai pendapatan usaha," ungkapnya dalam paparan kinerja PT Bukit Asam, di Ritz Charlton Hotel Mega Kuningan, Jakarta, Senin (23/4).
Arifin menyampaikan, pendapatan usaha semester I-2018 terbesar diperoleh dari penjualan batubara ekspor. Pendapatan atas penjualan batubara ekspor periode semester I-2018 adalah sebesar 51 persen dari total pendapatan, meskipun porsi penjualan ekspor hanya 48 persen dari total volume penjualan.
"Pendapatan atas penjualan batubara domestik sebesar 46 persen. Selebihnya atau 3 persen merupakan pendapatan dari aktivitas usaha lainnya, yang terdiri dari penjualan listrik, briket, minyak sawit mentah, jasa kesehatan rumah sakit dan jasa sewa," jelas dia.
Secara total selama semester I-2018, terdapat peningkatan volume penjualan batubara sebesar 8 persen dibandingkan semester I-2017 yaitu dari 11,36 juta ton menjadi 12,22 juta ton.
Arifin berharap, kinerja Bukit Asam pada semester dua akan jauh lebih baik dibanding semester dua tahun lalu. "Selama semester I tumbuh sangat baik dari kinerja operasional ataupun kinerja keuangan. Selain itu dari volume penjualan, laba, volume pendapatan, laba bersih, hingga peningkatan per lembar saham juga bisa berjalan dengan baik," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepanjang tahun 2023, BSI membukukan laba bersih senilai Rp5,70 triliun atau tumbuh 33,88 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKinerja positif BUMN akan berpengaruh pada setoran dividen ke kas negara.
Baca SelengkapnyaSelain dividen, aset BUMN juga mengalami kenaikan menjadi Rp10.000 triliun di 2023.
Baca SelengkapnyaAstra tetap optimis kinerja sisa tahun 2024 tetap resilien.
Baca SelengkapnyaPT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatat pra penjualan sebesar Rp628 miliar pada semester I 2023.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan tersebut tidak terlepas dari inovasi layanan perbankan, diversifikasi bisnis, serta pengelolaan risiko yang matang.
Baca SelengkapnyaPasca publikasi Laporan Keuangan Kuartal I Tahun 2024, harga saham BRI terpantau mengalami koreksi signifikan.
Baca Selengkapnyapertumbuhan kredit dan pembiayaan UMKM didorong oleh pertumbuhan kredit dan pembiayaan segmen mikro sebesar 39,77 persen.
Baca SelengkapnyaRata-rata harga CPO sampai dengan akhir September 2024 sebesar Rp11.755 per kg.
Baca SelengkapnyaDalam waktu 3 bulan, Bank Syariah Indonesia mampu meraup untung Rp1,71 triliun.
Baca SelengkapnyaDari segi pendapatan, kata Erick, meningkat dari Rp1.930 triliun pada 2020 ke Rp2.933 triliun pada 2023.
Baca SelengkapnyaPencapaian ini didukung oleh peningkatan pendapatan premi pada lini usaha yang menjadi core competence perusahaan.
Baca Selengkapnya