Tumbuh 78,7 Persen, ini Kementerian dengan Belanja Barang Terbesar per Juli 2021
Merdeka.com - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dinilai melanjutkan kinerja yang baik sampai dengan Juli 2021. Realisasi belanja barang Kementerian/Lembaga (K/L) sampai Juli 2021 mencapai Rp 217,1 triliun atau tumbuh 78,7 persen.
"Belanja barang pada Juli 2021 sudah mencapai Rp 217,1 triliun, 78 persen lebih tinggi dari Juli tahun lalu. Juli tahun lalu belanja kita betul-betul mengalami penurunan, bahkan di Juli 2020 itu 17 persen lebih rendah daripada 2019," kata Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, dalam konferensi pers APBN KITA Edisi Agustus 2021 pada Rabu (25/8).
"Jadi sekarang kita sudah mendorong pertumbuhan 78 persen, dan tentu ini akan memiliki dampak pada pertumbuhan ekonomi kepada pengeluaran pemerintah," sambungnya.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Bagaimana Jasa Raharja meningkatkan pendapatannya di tahun 2022? Di sisi pendapatan, Jasa Raharja berhasil menorehkan kinerja positif dengan catatan pertumbuhan pendapatan sebesar 6,94 persen yakni Rp5,9 triliun pada tahun 2021, menjadi Rp6,4 triliun di tahun 2022.
-
Mengapa realisasi investasi tahun 2023 meningkat? 'Alhamdulillah, Januari sampai Desember 2023 sebesar Rp 1.418 triliun, tumbuh 17,5 persen secara tahunan dan 101,3 persen dari target investasi tahun 2023,' ujar Bahlil dalam konferensi pers kinerja investasi tahun 2023, di Gedung Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
-
Apa yang dibiayai oleh APBN untuk Kalimantan Timur? Subsidi Angkutan Udara Penumpang untuk penerbangan perintis ke wilayah perbatasan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) selama ini dibiayai oleh APBN melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
Realisasi belanja terbanyak tercatat di Kementerian Kesehatan sebesar Rp 52,2 triliun, atau tumbuh 507,6 persen dibandingkan 2020 sebesar Rp 8,6 triliun.
Selanjutnya
Kementerian Koperasi dan UKM tercatat telah melakukan belanja barang sebesar Rp 12,8 triliun, lalu Kementerian PUPR sebesar Rp 20,4 triliun atau tumbuh 73,4 persen.
"Belanja barang Kementerian Keuangan Rp 26,8 triliun, atau tumbuh 78,5 persen, termasuk di dalamnya penerimaan BLU Kelapa Sawit yang memang mengalami peningkatan karena harga CPO yang meningkat. Jadi kalau BLU Kelapa Sawit sendiri Rp 22,3 triliun," tutur Suahasil.
Sementara itu, belanja barang Kementerian Agama sebesar Rp 10,8 triliun, tumbuh 36,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah selama 8 bulan terakhir sukses menjaga realisasi pendapatan lebih besar dibanding pengeluaran atau belanja pemerintah.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara jika dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan yakni 7,6 persen secara tahunan
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini juga melaporkan, kinerja APBN sampai dengan akhir Juli masih tetap terjaga positif.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut baru 81,9 persen dari pagu anggaran Rp2.246,5 triliun.
Baca SelengkapnyaRealisasi belanja negara tumbuh sebesar 10,9 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, capaian pendapatan negara tahun 2023 yang tembus melebihi target merupakan pencapaian yang luar biasa baik.
Baca SelengkapnyaMeski mengalami defisit, kinerja APBN selama Agustus diklaim mengalami perbaikan.
Baca SelengkapnyaRealisasi belanja ini dalam bentuk distribusi jaminan sosial, hingga bantuan sosial.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat APBN Surplus Rp67,7 Triliun per Kuartal II-2023
Baca SelengkapnyaReliasasi belanja negara sebesar Rp184,2 triliun atau 5,5 persen dari pagu tahun 2024 yakni Rp3.325, 1 triliun.
Baca SelengkapnyaKendati begitu, angka ini masih lebih kecil dibandingkan dengan pagu defisit APBN 2024.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca Selengkapnya