Tumpahan Minyak Pertamina di Laut Karawang Dikumpulkan di 5,7 Juta Karung
Merdeka.com - Pertamina Hulu Energi (PHE) mencatat, tumpahan minyak di laut dari Sumur YYA-1 Blok Offshore North West Java (ONWJ) telah berhasil dikumpulkan sebanyak 42.000 barel per 22 September 2019.
Ketua Tim Penanganan Kebocoran Gas dan Tumpahan Minyak Sumur YYA-1, Taufik Aditiyawarman mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan 42.000 barel minyak di laut dan 5,7 juta karung minyak tercampur lumpur dari darat.
"Total minyak tumpah yang tertangkap per 22 September Pukul 24.00 ini," kata Taufik, di Kantor Pusat Pertamina Jakarta, Senin (23/9).
-
Apa saja yang Pertamina salurkan? Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Dimana saja tanki BBM & LPG Pertamina di Indonesia Timur? Tanki BBM yang telah beroperasi antara lain berada di Badas Nusa Tenggara Barat, Waingapu Nusa Tenggara Timur, Pare Pare Sulawesi Selatan, lalu di Maluku tersebar di Ternate Utara, Masohi, Bula, Dobo, Labuha, Saumlaki, Namlea, dan Wayame serta di Papua berlokasi di Merauke dan Nabire. Untuk 2 tanki LPG, saat ini yang telah beroperasi di Wayame Maluku dan Jayapura Papua.
-
Siapa yang memimpin Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan bahwa sejak restrukturisasi organisasi, tren kinerja keuangan konsolidasian Pertamina positif dan terus meningkat dari tahun ke tahun.
-
Kenapa Pertamina turun tangan? Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan, penanggulangan karhutla penting dilakukan untuk meminimalisir penyebaran dan dampak lainnya, terutama dampak bagi kesehatan masyarakat dan keberlangsungan lingkungan.
-
Siapa yang memimpin Pertamina saat ini? Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina secara intens terus memantau perkembangan terkini dan dampak memanasnya geopolitik terhadap rantai pasok energi global.
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu mengungkapkan, 42.000 barel minyak tersebut masih tercampur dengan air, Pertamina akan melibatkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk memilah ulang kandungan minyaknya, sehingga dapat diketahui secara pasti jumlah minyak yang keluar dari sumur YYA-1.
"42.000 barel itu fluida, jadi masih ada kandungan air di sana, kami libatkan LIPI untuk lakukan sampling, dari situ akan kami kalkulasi ulang untuk memastikan," tuturnya.
Pertamina ingin mengolah minyak yang terkumpul tersebut, namun masih menunggu keputusan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menetapkan minyak tersebut bisa diolah atau menjadi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
"Minyaknya mau kemanain, kan gross 42 ribu tadi, maunya kita itu, tapi yang declare itu minyak atau limbah B3 masih dikaji KLHK, tapi kami simpan di Marunda," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan personel kebersihan diterjunkan dalam rangka operasi Grebek Sampah di Pesisir Merunda Kepu
Baca SelengkapnyaPuluhan ribu kontainer tertahan sejak Permendag No.36 tahun 2023 tentang larangan pembatasan barang impor diterbitkan.
Baca SelengkapnyaDaratan sampah terbentuk di kawasan Hutan Mangrove Muara Angke, Jakarta. Potret memprihatinkan ini sebelumnya viral di media sosial. Simak potret lengkapnya!
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto mengingatkan, jika laut dibiarkan tercemar dan ekosistemnya rusak, maka potensi yang terkandung di dalamnya terganggu.
Baca SelengkapnyaAda 45 personel yang turun berjibaku memadamkan api.
Baca SelengkapnyaDaratan sampah di Marunda Kepu, Cilincing, Jakarta Utara kian menumpuk.
Baca SelengkapnyaLuhut menuturkan Indonesia memiliki potensi migas yang besar tidak hanya di darat, tetapi hingga ke lautan
Baca SelengkapnyaSebanyak 490.000 ton beras impor tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak
Baca SelengkapnyaPenyidik mengungkap sumur minyak ilegal itu dimiliki dua orang, yakni TM dan AN.
Baca SelengkapnyaUsai viral di media sosial, semua pihak mulai bergerak untuk membersihkan tumpukan sampah yang mencemari Hutan mangrove, Muara Angke.
Baca SelengkapnyaGas tiba-tiba menyembur di sekitar Jalan Kuningan, Setia Budi, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 490.000 ton beras impor tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok, Bulog diwajibkan bayar denda hingga Rp350 M
Baca Selengkapnya