Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tunjangan Kinerja Pegawai Pajak dan Bea Cukai Perlu Dievaluasi Menyeluruh

Tunjangan Kinerja Pegawai Pajak dan Bea Cukai Perlu Dievaluasi Menyeluruh Gedung Dirjen pajak. Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Misbah Hasan mendorong adanya evaluasi terhadap nilai renumerasi atau tunjangan terhadap pegawai di Kementerian Keuangan.

Pertimbangannya, mental birokrasi bersih dianggap belum diterapkan dengan baik di lingkup Kementerian Keuangan dan direktorat-direktorat di bawahnya.

"Mekanisme dan besaran tunjangan kinerja bagi Dirjen Pajak yang luar biasa besar juga perlu dievaluasi secara menyeluruh," ujar Misbah kepada merdeka.com, dikutip pada Kamis (9/3).

Orang lain juga bertanya?

Misbah mengatakan, tingginya nilai tunjangan ataupun renumerasi bagi pegawai pajak atau bea dan cukai bahkan dapat menjadi pemicu kesenjangan antar kementerian atau lembaga. Bahkan, perilaku tercela yang diduga dilakukan oleh pegawai di bawah direktorat Kementerian Keuangan, mencederai rasa keadilan masyarakat.

Sebab, pendapatan yang besar tidak setimpal dengan kondisi masyarakat yang disiplin membayar pajak. "Ini mencederai rasa keadilan masyarakat yang membayar pajak," ucapnya.

"Ini soal mental birokrasi bersih yang belum terinternalisasi di tubuh Kementerian Keuangan. Makanya banyak yang enggan mengisi LHKPN. Padahal mereka harusnya memberi keteladanan bagi Kementerian atau Lembaga yang lain dan Pemda," sambungnya.

Sementara itu, Ketua Ombudsman Mokhamad Najih, juga sepakat bahwa renumerasi pegawai di Kementerian Keuangan merupakan tertinggi di antara seluruh kementerian dan lembaga yang ada di pemerintahanan. Namun, hal itu tidak menjamin para pegawai tidak berperilaku koruptif.

Untuk itu, dia berharap agar Kementerian Keuangan dapat meng-audit seluruh pegawainya, untuk memastikan transparansi perolehan harta kekayaan para pegawai.

"Kementerian Keuangan adalah salah satu institusi pemerintahan yang pegawai-pegawainya tingkat kesejahteraanya dan inumerasinya paling tinggi dibanding yang lain. Jadi, di sini semakin nyata bahwa perbaikan pendapatan tidak menjamin menghapus penyimpangan," ujar Najih.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Keuangan pada Rabu (8/3) memecat Rafael Alun Trisambodo dari jabatannya sebagai Kepala Bagian Umum Direktorat Jenderal Pajak (DJP) wilayah Jakarta Selatan. Langkah ini diambil setelah Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan mengaudit Rafael dan hasilnya terbukti bahwa dia menyembunyikan harta dan tidak mampu membuktikan sumber perolehan harta tersebut.

Tak berselang lama, Kepala Kantor Direktur Jenderal Bea dan Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto juga diduga memiliki harta tidak wajar. Kecurigaan ini muncul saat foto-foto Eko dengan barang-barang mewah bocor di media sosial.

Kemudian, media sosial kembali disuguhkan kekayaan pegawai yang dinilai tidak wajar. Sebuah video TikTok memperlihatkan penampakan rumah mewah di kawasan Cibubur, ramai jadi perbincangan. Dalam video tersebut disebutkan bahwa rumah mewah bak istana itu adalah milik Kepala Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Makassad, Andhi Pramono.

Selain itu, di media sosial juga muncul sejumlah video yang memperlihatkan anak Andhi Pramono sempat membeli sebuah baju dengan harga Rp22 juta dan celana panjang seharga Rp1 juta.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemnaker Sambut Antusias Pelaksanaan Survei Penilaian Integritas 2024
Kemnaker Sambut Antusias Pelaksanaan Survei Penilaian Integritas 2024

Ida Fauziyah mengungkapkan berbagai upaya telah dilakukan Kemnaker untuk membentuk sikap kerja pegawai yang professional dan berintegritas.

Baca Selengkapnya
Menteri Anas Ungkap, Banyak Kementerian Minta Naik Tunjangan Tapi Kerjanya Tidak Optimal
Menteri Anas Ungkap, Banyak Kementerian Minta Naik Tunjangan Tapi Kerjanya Tidak Optimal

Hampir semua K/L mengajukan kenaikan tunjangan kinerja ternyata rata-rata kurang optimal dalam menggunakan sistem merit.

Baca Selengkapnya
Laporan Keuangan KPK Kembali Dapat Opini WTP, Tapi BPK Beri Catatan Ini
Laporan Keuangan KPK Kembali Dapat Opini WTP, Tapi BPK Beri Catatan Ini

WTP ini kelima kalinya diterima KPK. BPK tak menemukan permasalahan signifikan yang berdampak kepada kewajaran penyajian LK KPK.

Baca Selengkapnya
Penilaian Kinerja PTSP dan PPB untuk Menumbuhkan Iklim Investasi di Indonesia
Penilaian Kinerja PTSP dan PPB untuk Menumbuhkan Iklim Investasi di Indonesia

Program PTSP dan PBB ini adalah satu program unggulan untuk mempermudah iklim investasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
BPK Temukan Kelemahan dalam Laporan Keuangan Polri: Belanja Barang Tidak Gambarkan Kondisi Sebenarnya
BPK Temukan Kelemahan dalam Laporan Keuangan Polri: Belanja Barang Tidak Gambarkan Kondisi Sebenarnya

BPK menemukan kelemahan dalam penggunaan langsung penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang tanpa melalui mekanisme anggaran.

Baca Selengkapnya
Hore! Tukin Pegawai Kementerian BUMN Naik Jadi 100 Persen
Hore! Tukin Pegawai Kementerian BUMN Naik Jadi 100 Persen

Pegawai Kementerian BUMN mendapatkan kenaikan tunjangan kinerja menjadi 100 persen.

Baca Selengkapnya
BPK Temukan Peserta Kartu Prakerja Tak Penuhi Persayaratan Sebagai Penerima
BPK Temukan Peserta Kartu Prakerja Tak Penuhi Persayaratan Sebagai Penerima

BPK juga menemukan permasalahan pengendalian kehadiran peserta kelas pelatihan daring kurang memadai.

Baca Selengkapnya
MenPAN-RB: Ada PNS yang Sangat Sibuk Sekali, Ada juga yang Nganggur
MenPAN-RB: Ada PNS yang Sangat Sibuk Sekali, Ada juga yang Nganggur

Azwar Anas tidak ingin ada kesenjangan kerja antar ASN

Baca Selengkapnya
BPK Temukan Kelemahan Tata Kelola Keuangan Negara di Kemhan Tahun Anggaran 2023, Ada Realisasi Belanja Barang Tak Efektif
BPK Temukan Kelemahan Tata Kelola Keuangan Negara di Kemhan Tahun Anggaran 2023, Ada Realisasi Belanja Barang Tak Efektif

BPK temukan permasalahan Laporan Keuangan tahun 2023 dalam realisasi belanja barang dan belanja modal belum sepenuhnya efektif, efisien, dan taat azas.

Baca Selengkapnya
Pengawasan Internal Dibutuhkan Guna Pastikan Program Kerja Kemnaker Berjalan Terukur
Pengawasan Internal Dibutuhkan Guna Pastikan Program Kerja Kemnaker Berjalan Terukur

Ppengawasan internal akan membawa Kemnaker dalam mempertahankan opini WTP.

Baca Selengkapnya
Jokowi Terbitkan 2 Perpres Tunjangan Pegawai KPK, Paling Besar Dapat Rp35 Juta
Jokowi Terbitkan 2 Perpres Tunjangan Pegawai KPK, Paling Besar Dapat Rp35 Juta

Pegawai KPK selain diberikan penghasilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, diberikan tunjangan kinerja setiap bulan.

Baca Selengkapnya