Turunkan harga beras, pemerintah gelar operasi pasar

Merdeka.com - Badan Urusan Logistik (Bulog) bersama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian UKM dan Koperasi menggelar operasi pasar di Rumah Susun Penjaringan, Jakarta Utara. Operasi tersebut dilakukan lantaran melonjaknya harga beras di pasaran selama dua pekan belakangan ini.

Menteri Perdagangan Rahmat Gobel menuturkan operasi itu bakal dilakukan hingga dua bulan ke depan.

"Ini langkah jangka pendek, supaya beras ini langsung menyentuh ke masyarakat," ujar Rahmat di Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (22/2).

Rahmat menambahkan, pelaksanaan operasi pasar akan terus berlangsung hingga harga beras di pasaran kembali stabil. "Ini akan terus dilakukan sampai harga beras turun," ucapnya.

Rahmat klaim, untuk operasi pasar yang telah digelar selama 2 bulan, yakni Desember dan Januari, Bulog telah menggelontorkan sebanyak 75.000 ton beras.

Sedangkan, untuk operasi pasar di Bulan Februari sendiri, telah disediakan sebanyak 2.000 ton. "Untuk hari ini, Bulog keluarkan 5 ton (beras)," tutur bos Panasonic ini.

Ditemui di tempat yang sama, salah satu penghuni rumah susun, Ratningsih mengaku operasi pasar ini membantu meringankan beban perekonomiannya.

"Ini lebih murah, biasanya saya kalau beli beras Rp 9.000 per liter," tuturnya.

Wanita berusia 50 tahun ini mengatakan, dirinya baru mendapatkan kabar pagi tadi bahwa akan diadakannya operasi pasar tersebut. "Baru tadi pagi dikasih tahunya, ini yang pertama nih ada yang begini (operasi pasar)," tandasnya.

Menurut pantauan merdeka.com, ada dua jenis beras yang ditawarkan, yakni jenis premium dan medium.

Untuk beras jenis premium per 1 kg seharga Rp 9.000, 5 kg dibanderol seharga Rp 45.000, 10 kg seharga Rp 90.000, 15 kg seharga Rp 132.000 dan 20 kg seharga Rp 180.000.

Sedangkan, untuk beras jenis medium per 1 kg dijual seharga Rp 7.400, 5 kg seharga Rp 37.000, 10 kg seharga Rp 74.000, 15 kg seharga Rp 111.000 dan 20 kg seharga Rp 148.000.