Turut Rugikan Petani, Pedagang Protes Impor 1 Juta Ton Beras Saat Panen Raya
Merdeka.com - Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang, Zulkifly Rasyid mengatakan, rencana impor 1 juta ton beras dan merugikan pedagang dan petani. Sebab, saat ini, Indonesia sedang memasuki masa panen.
"Sebab kalau impor sekarang yang diuntungkan itu kita tidak tahu. Kalau Pemerintah melalui Bulog yang impor otomatis keuntungannya didapat oleh Pemerintah. Tapi kalau swasta lagi yang impor sangat bertentangan dengan posisi kita yang sedang panen sekarang ini,” kata Zulkifly kepada Liputan6.com, Rabu (17/3).
Dia menegaskan pemerintah tidak seharusnya melakukan impor beras di saat panen raya. Selain itu, stok berasnya masih banyak.
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Siapa yang menugaskan BULOG impor beras? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Kapan impor kedelai Indonesia mencapai 2,32 juta ton? Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat, impor kedelai Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai 2,32 juta ton atau nilainya setara dengan USD 1,63 miliar.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
"Yang jelas dalam posisi sekarang ini tidak boleh impor. Kebijakan impor 1 juta ton itu jadi kami dari pedagang mengatakan keberatan impor itu ada saat sekarang," jelasnya.
Bahkan, Zulkifly menyebut stok yang dimiliki Bulog saja masih banyak yakni sekitar 700.000 ton. "Jadi kalau bisa impor ini jangan ada dulu," ujarnya.
Menurutnya, jika pemerintah melakukan impor di saat panen maka harga beras akan semakin anjlok.
Lantas, kenapa Indonesia masih ketergantungan impor beras? Zulkifly menjelaskan, lantaran lahan pertanian di Indonesia semakin hari semakin berkurang. Sedangkan jumlah penduduk semakin bertambah, sehingga kebutuhan terhadap beras itu akan semakin tinggi.
"Kita boleh ada impor di saat kita perlu dan kita tidak boleh impor disaat kita lagi panen. Daerah dari lini penjuru semuanya pada panen. Harga beras di pasar induk jatuh menjadi murah. Tapi pak Jokowi mengatakan harus impor 1 juta ton beras, tentunya ini menjadi polemik," pungkasnya.
Petani Panen dan Produksi Surplus, Ganjar Minta Pemerintah Perhitungkan Impor Beras
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta pemerintah memperhitungkan tentang urgensi impor beras sebanyak 1 juta ton itu dalam waktu dekat. Sebab saat ini, para petani Indonesia termasuk di Jawa Tengah sudah mulai memasuki musim panen.
"Harus diperhitungkan, karena petani kita mulai panen. Maka petani butuh perhatian agar hasil panennya bisa terbeli, karena ongkos produksinya tidak murah," kata Ganjar Pranowo di Semarang, Senin (9/3).
Dia menyebut kebutuhan impor beras harus dijelaskan secara detail agar tidak menggoncang situasi saat ini. Bahkan pada musim panen ini produksi beras di Indonesia dipastikan surplus. Dari perhitungan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng akan ada surplus 1 juta ton.
"Kira-kira surplus. Dari Dinas kita sudah menghitung, kalau dari sisi kebutuhan, kita bisa surplus satu jutaan ton," ungkap dia.
Seperti diketahui, pemerintah pusat akan melakukan impor beras sebanyak 1 juta ton pada awal tahun ini. Impor terpaksa dilakukan untuk menjaga stok beras nasional.
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto menyebutkan bahwa impor beras sebesar 1 juta ton, yang dibagi 500.000 ton untuk cadangan beras pemerintah (CBP) dan sisanya sesuai kebutuhan Bulog. Ia mengatakan, stok beras perlu dijaga karena pemerintah perlu melakukan pengadaan beras besar-besaran untuk pasokan beras bansos selama masa PPKM. Selain itu, adanya bencana di beberapa tempat menurutnya mengancam ketersediaan pasokan beras nasional.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Zulhas mengatakan, masa tanam padi mundur, karena musim panas berkepanjangan.
Baca SelengkapnyaErick menekankan bahwa kebijakan impor yang akan ditempuh pemerintah melalui Perum Bulog akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Baca Selengkapnya"Hingga saya ingin pastikan beras yang ada di sini ada tersedia, jumlahnya cukup dan saya melihat melimpah," sambungnya.
Baca SelengkapnyaMegawati ingin para petani menikmati hasil kerjanya, sehingga pemerintah tidak perlu melakukan impor beras
Baca SelengkapnyaKetua Perpadi Jakarta ini mengatakan penurunan harga mencapai Rp700-1.000 per kilogram di Cipinang.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaBadan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaSalah satu yang tampak nyata adalah produksi beras di berbagai negara mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaKemarau panjang membuat petani padi di berbagai daerah terancam gagal panen.
Baca SelengkapnyaKepala Bapanas menyebut harga beras saat Ramadan akan turun.
Baca SelengkapnyaSebanyak 490.000 ton beras impor tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak
Baca SelengkapnyaBPS memperkirakan Indonesia akan mengalami surplus beras akibat panen raya petani yang terjadi sejak Januari hingga April 2024.
Baca Selengkapnya