Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tutup Keran Impor, Pemerintah Dorong Pemenuhan Kebutuhan Nasional Oleh UMKM Lokal

Tutup Keran Impor, Pemerintah Dorong Pemenuhan Kebutuhan Nasional Oleh UMKM Lokal Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Pelabuhan Muara Angke. ©2020 Liputan6.com/Tira Santira

Merdeka.com - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengatakan aktivitas impor ada kemungkinan ditutup. Syaratnya, apabila kebutuhan masyarakat bisa dipenuhi oleh usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia.

"Kita di kabinet sedang mengupayakan agar konsumsi masyarakat menyerap produk UMKM, karena itu kalau misalnya kebutuhan konsumsi pemerintah dan masyarakat sudah bisa disediakan produk dalam negeri maka harus tutup impor," kata Menteri Teten dalam acara Inspirato Sharing Session 'Memulai Usaha di Era Krisis', Rabu (2/9).

Di masa pandemi covid-19 ini, lanjutnya, banyak pelaku UMKM yang permintaannya menurun drastis. Sebab, masyarakat banyak yang kehilangan pekerjaan, baik di PHK maupun dirumahkan sehingga pendapatan mereka pun menurun.

Dia berharap program jaminan sosial bisa mengungkit kembali konsumsi masyarakat sampai 57 persen seperti sebelum pandemi. Imbasnya, permintaan pada produk UMKM akan kena untung.

"Kita sedang coba yang punya daya beli itu Pemerintah dan BUMN, tahun ini Rp 321 triliun anggaran 2020 kementerian sudah diprioritaskan untuk membeli produk UMKM, sehingga implementasinya kita bekerja sama dengan LKPP dan daerah agar produk UMKM segera terdaftar di e-katalog LKPP," jelasnya.

Dia menegaskan, program e-katalog LKPP ini tidak hanya untuk masa pandemi saja, melainkan akan dilanjutkan tahun-tahun berikutnya, hingga menjadi kebijakan resmi ke depannya.

Selain itu, Menteri Teten menyebut Kementerian Koperasi dan UKM sedang bekerjasama dengan Kementerian BUMN terkait pengadaan barang di BUMN. "Belanja di BUMN Rp 14 miliar ke bawah sekarang diperuntukkan untuk UMKM, memang saat ini baru 9 BUMN, tapi secara umum pak Erick meminta agar belanja Rp14 miliar ke bawah untuk produk dalam negeri," pungkasnya.

Ini Impor Barang yang Masih Tinggi di Tengah Pandemi Corona

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan impor Indonesia pada April 2020 mengalami penurunan sebesar 6,10 persen dibanding bulan sebelumnya Maret 2020. Impor April tercatat sebesar USD 12,54 miliar sedangkan pada bulan sebelumnya impor sebesar USD 13,35 miliar.

Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan secara volume penurunan impor pada April 2020 ini cukup baik. Namun ada beberapa kelompok barang yang masih mengalami peningkatan impor yang cukup tajam.

Jika dilihat dari golongan barang HS 2 digit, kelompok barang untuk golongan ampas atau sisa industri makanan masih mengalami peningkatan terbesar. Di mana posisi golongan barang tersebut selama April 2020 di kisaran USD 398 juta.

Angka itu mengalami peningkatan sebesar 72,41 persen atau setara dengan USD 143 juta, dari posisi Maret 2020 yang hanya mencapai USD 198 juta saja.

"Yang alami peningkatan impor itu adalah ampas/ sisa industri makanan. Pupuk, sayuran, ini juga meningkat," kata dia dalam video conference di Kantornya, Jakarta, Jumat (15/5).

Peningkatan terbesar berikutnya adalah pupuk dan sayuran. Keduanya mengalami peningkatan masing-masing sebesar 109,4 7 persen dengan nilai USD 83,2 juta dan 113, 33 persen dengan nilai sebesar USD 59,5 juta.

"Dengan catatan yang dimaksud sayuran HS 07 adalah bawnag putih garlic yang utamanya diimpor dari Tiongkok. Impor mesin dan perlengkapan elektrik juga meningkat demikian berbagai produk kimia. Sementara impor logam mulia perhiasan permata turun, demikian besi baja dan plastik dari barang plastik," jelas dia.

Dia menambahkan berdasarkan kenegaraan, impor ke Tiongkok tercatat menjadi yang paling terbesar ya ini mencapai USD 762,3 juta atau naik mencapai 25,53 persen. Kemudian disusul oleh Amerika Serikat dan Italia yang masing-masing mencapai USD 28,8 juta dan USD 11,3 juta.

"Berdasarkan negara. Impor dari Tiongkok alami peningkatan USD 762,3 juta. Ini menujukkan recovery Tiongkok berjalan cukup bagus," tandas dia.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Teten Klaim Penutupan TikTok Shop Tak Matikan UMKM, Begini Penjelasannya
Teten Klaim Penutupan TikTok Shop Tak Matikan UMKM, Begini Penjelasannya

Teten menyebut para pedagang tidak hanya berjualan di satu platform online saja.

Baca Selengkapnya
Teten Masduki: Menteri Koperasi Tak Bisa Tutup TikTok Shop
Teten Masduki: Menteri Koperasi Tak Bisa Tutup TikTok Shop

Menurut Teten, masuknya barang konsumsi yang lebih banyak berasal dari luar negeri dengan harga yang murah dapat merusak ekosistem UMKM.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Minta Pemerintah Pertimbangkan Larangan Penjualan Produk Impor Dibawah Harga Rp1,5 Juta
Pengusaha Minta Pemerintah Pertimbangkan Larangan Penjualan Produk Impor Dibawah Harga Rp1,5 Juta

Tujuannya, untuk melindungi produk-produk dalam negeri pada platform tersebut.

Baca Selengkapnya
Barang Jadi Impor Ilegal Banyak Beredar di Indonesia, Menkop Sudah Peringatkan Hal Ini
Barang Jadi Impor Ilegal Banyak Beredar di Indonesia, Menkop Sudah Peringatkan Hal Ini

Pengendalian barang impor perlu ada kerja sama antar kementerian.

Baca Selengkapnya
Tangkal Barang Impor Ilegal Banjiri Pasar Indonesia, Pemerintah Bakal Ngeronda
Tangkal Barang Impor Ilegal Banjiri Pasar Indonesia, Pemerintah Bakal Ngeronda

Pemerintah juga telah membentuk satgas berantas barang impor ilegal dengan masa kerja hingga akhir tahun.

Baca Selengkapnya
Banyak Artis Jual Produk Impor Murah Secara Online, UMKM Tak Bisa Bersaing
Banyak Artis Jual Produk Impor Murah Secara Online, UMKM Tak Bisa Bersaing

Ada arus barang impor yang masuk ke Indonesia dengan harga yang sangat murah dan produk lokal tak bisa bersaing secara harga.

Baca Selengkapnya
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

Baca Selengkapnya
Gandeng Tokopedia, TikTok Dilarang Jual Barang Impor Murah Hingga Praktik Jual Rugi
Gandeng Tokopedia, TikTok Dilarang Jual Barang Impor Murah Hingga Praktik Jual Rugi

Kemenkop UKM memberikan persyaratan kepada TikTok yang tengah bekerja sama dengan Tokopedia.

Baca Selengkapnya
Pesan Teten ke TikTok dan Tokopedia: Berdayakan UMKM, Prioritaskan Produk Lokal
Pesan Teten ke TikTok dan Tokopedia: Berdayakan UMKM, Prioritaskan Produk Lokal

TikTok dan Tokopedia diminta untuk tetap menjalankan bisnis sesuai dengan regulasi yang ada.

Baca Selengkapnya
Sadiaga Tolak TikTok Shop Ditutup, Menteri Teten: 80 Persen UMKM hanya Reseller Produk Impor
Sadiaga Tolak TikTok Shop Ditutup, Menteri Teten: 80 Persen UMKM hanya Reseller Produk Impor

Pelaku UMKM yang berdagang di TikTok Shop mayoritas hanyalah pengecer (reseller) dari barang yang diproduksi dari China.

Baca Selengkapnya
Menkop Teten: TikTok Shop Tutup Tak Buat UMKM Mati
Menkop Teten: TikTok Shop Tutup Tak Buat UMKM Mati

“UMKM kan tidak mati, mereka bisa jual di banyak channel selain TikTok," kata Menkop Teten.

Baca Selengkapnya
Platform Digital Baru China Bikin Khawatir, Menteri Teten Minta Presiden Tak Izinkan Masuk ke Indonesia
Platform Digital Baru China Bikin Khawatir, Menteri Teten Minta Presiden Tak Izinkan Masuk ke Indonesia

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengkhawatirkan platform digital baru dari Negara China, yakni Temu.

Baca Selengkapnya