Tutup Keran Impor, Pemerintah Dorong Pemenuhan Kebutuhan Nasional Oleh UMKM Lokal
Merdeka.com - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengatakan aktivitas impor ada kemungkinan ditutup. Syaratnya, apabila kebutuhan masyarakat bisa dipenuhi oleh usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia.
"Kita di kabinet sedang mengupayakan agar konsumsi masyarakat menyerap produk UMKM, karena itu kalau misalnya kebutuhan konsumsi pemerintah dan masyarakat sudah bisa disediakan produk dalam negeri maka harus tutup impor," kata Menteri Teten dalam acara Inspirato Sharing Session 'Memulai Usaha di Era Krisis', Rabu (2/9).
Di masa pandemi covid-19 ini, lanjutnya, banyak pelaku UMKM yang permintaannya menurun drastis. Sebab, masyarakat banyak yang kehilangan pekerjaan, baik di PHK maupun dirumahkan sehingga pendapatan mereka pun menurun.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Apa masalah TEMU dengan UMKM? Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
-
Bagaimana TEMU mengancam UMKM? Berdasarkan pengalaman di beberapa negara, aplikasi asal China ini juga merugikan pelaku UMKM lokal, termasuk konsumen.
-
Mengapa Kemendag fokus pada UMKM? “Pertemuan AEM-Plus Three menyoroti perkembangan implementasi Kerja Sama Ekonomi ASEAN Plus Three (APT) 2023--2024 dan laporan akhir Proyek Riset APT untuk menjembatani kesenjangan digital pada UMKM.
Dia berharap program jaminan sosial bisa mengungkit kembali konsumsi masyarakat sampai 57 persen seperti sebelum pandemi. Imbasnya, permintaan pada produk UMKM akan kena untung.
"Kita sedang coba yang punya daya beli itu Pemerintah dan BUMN, tahun ini Rp 321 triliun anggaran 2020 kementerian sudah diprioritaskan untuk membeli produk UMKM, sehingga implementasinya kita bekerja sama dengan LKPP dan daerah agar produk UMKM segera terdaftar di e-katalog LKPP," jelasnya.
Dia menegaskan, program e-katalog LKPP ini tidak hanya untuk masa pandemi saja, melainkan akan dilanjutkan tahun-tahun berikutnya, hingga menjadi kebijakan resmi ke depannya.
Selain itu, Menteri Teten menyebut Kementerian Koperasi dan UKM sedang bekerjasama dengan Kementerian BUMN terkait pengadaan barang di BUMN. "Belanja di BUMN Rp 14 miliar ke bawah sekarang diperuntukkan untuk UMKM, memang saat ini baru 9 BUMN, tapi secara umum pak Erick meminta agar belanja Rp14 miliar ke bawah untuk produk dalam negeri," pungkasnya.
Ini Impor Barang yang Masih Tinggi di Tengah Pandemi Corona
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan impor Indonesia pada April 2020 mengalami penurunan sebesar 6,10 persen dibanding bulan sebelumnya Maret 2020. Impor April tercatat sebesar USD 12,54 miliar sedangkan pada bulan sebelumnya impor sebesar USD 13,35 miliar.
Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan secara volume penurunan impor pada April 2020 ini cukup baik. Namun ada beberapa kelompok barang yang masih mengalami peningkatan impor yang cukup tajam.
Jika dilihat dari golongan barang HS 2 digit, kelompok barang untuk golongan ampas atau sisa industri makanan masih mengalami peningkatan terbesar. Di mana posisi golongan barang tersebut selama April 2020 di kisaran USD 398 juta.
Angka itu mengalami peningkatan sebesar 72,41 persen atau setara dengan USD 143 juta, dari posisi Maret 2020 yang hanya mencapai USD 198 juta saja.
"Yang alami peningkatan impor itu adalah ampas/ sisa industri makanan. Pupuk, sayuran, ini juga meningkat," kata dia dalam video conference di Kantornya, Jakarta, Jumat (15/5).
Peningkatan terbesar berikutnya adalah pupuk dan sayuran. Keduanya mengalami peningkatan masing-masing sebesar 109,4 7 persen dengan nilai USD 83,2 juta dan 113, 33 persen dengan nilai sebesar USD 59,5 juta.
"Dengan catatan yang dimaksud sayuran HS 07 adalah bawnag putih garlic yang utamanya diimpor dari Tiongkok. Impor mesin dan perlengkapan elektrik juga meningkat demikian berbagai produk kimia. Sementara impor logam mulia perhiasan permata turun, demikian besi baja dan plastik dari barang plastik," jelas dia.
Dia menambahkan berdasarkan kenegaraan, impor ke Tiongkok tercatat menjadi yang paling terbesar ya ini mencapai USD 762,3 juta atau naik mencapai 25,53 persen. Kemudian disusul oleh Amerika Serikat dan Italia yang masing-masing mencapai USD 28,8 juta dan USD 11,3 juta.
"Berdasarkan negara. Impor dari Tiongkok alami peningkatan USD 762,3 juta. Ini menujukkan recovery Tiongkok berjalan cukup bagus," tandas dia.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teten menyebut para pedagang tidak hanya berjualan di satu platform online saja.
Baca SelengkapnyaMenurut Teten, masuknya barang konsumsi yang lebih banyak berasal dari luar negeri dengan harga yang murah dapat merusak ekosistem UMKM.
Baca SelengkapnyaTujuannya, untuk melindungi produk-produk dalam negeri pada platform tersebut.
Baca SelengkapnyaPengendalian barang impor perlu ada kerja sama antar kementerian.
Baca SelengkapnyaPemerintah juga telah membentuk satgas berantas barang impor ilegal dengan masa kerja hingga akhir tahun.
Baca SelengkapnyaAda arus barang impor yang masuk ke Indonesia dengan harga yang sangat murah dan produk lokal tak bisa bersaing secara harga.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaKemenkop UKM memberikan persyaratan kepada TikTok yang tengah bekerja sama dengan Tokopedia.
Baca SelengkapnyaTikTok dan Tokopedia diminta untuk tetap menjalankan bisnis sesuai dengan regulasi yang ada.
Baca SelengkapnyaPelaku UMKM yang berdagang di TikTok Shop mayoritas hanyalah pengecer (reseller) dari barang yang diproduksi dari China.
Baca Selengkapnya“UMKM kan tidak mati, mereka bisa jual di banyak channel selain TikTok," kata Menkop Teten.
Baca SelengkapnyaMenteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengkhawatirkan platform digital baru dari Negara China, yakni Temu.
Baca Selengkapnya