TV Analog Dihapus, Emtek Pede Pengguna Vidio Meningkat di Ramadan 2023
Merdeka.com - PT Elang Mahkota Teknologi atau Emtek optimis pengguna Vidio bisa melesat di momen ramadan 2023 kali ini. Peningkatan pengguna tahun ini didorong adanya proses analog switch off (ASO) atau beralihnya TV analog ke TV digital.
Vidio merupakan aplikasi layanan over-the-top (OTT) penyedia konten video dari berbagai jenis. Momen ramadan dipercaya menjadi salah satu pendorong aplikasi ini makin diminati masyarakat.
"Ini adalah Ramadan pertama setelah adanya analog switch off, maka kami menargetkan peningkatan (pengguna) yang sangat tinggi," kata Head of Sales Emtek, Tengku M Rizaldi dalam Diskusi Panel Laporan The Trade Desk, di Jakarta, Rabu (11/1).
-
Kapan migrasi TV analog ke digital dimulai? Program ASO atau TV Digital dimulai sejak 30 April 2022. Tepat pukul 24.00, layanan TV analog dari 3 wilayah siaran yang terdiri atas 6 kabupaten dan 2 kota dipadamkan. Berganti dengan TV digital.
-
Kenapa migrasi TV analog ke digital dilakukan? TV analog dinilai tidak efisien karena memakai banyak spektrum frekuensi 700 MHz. Spektrum frekuensi radio adalah sumber daya alam terbatas sehingga penggunaannya harus dimaksimalkan.
-
Bagaimana cara migrasi ke TV digital? Sahid hanya membeli STB dengan tambahan kabel HDMI. Antena dan TV masih memakai yang lama. Kabel antena yang biasanya dicolok ke televisi kini dipindahkan ke STB. Sementara kabel HDMI dimasukkan ke dalam soket yang tersedia di perangkat TV-nya.
-
Apa itu TV digital? Apa yang dirasakan Sahid dan banyak penikmat tayangan televisi saat ini merupakan buah dari program ASO. Masyarakat kini bisa menonton film, sinetron, berita, sampai tayangan pendidikan dengan gambar dan suara jauh lebih jernih.
-
Dimana migrasi TV analog ke digital dilakukan? Data per September 2023, program ASO telah diselesaikan di 112 wilayah siaran yang meliputi 314 kabupaten/kota di Indonesia.
-
Mengapa Telkomsel memprediksi lonjakan trafik internet di Ramadan dan Lebaran 2024? Faktor utamanya didorong peningkatan aktivitas digital masyarakat, mulai dari online gaming sebesar 40,84%, communications 25,49%, video streaming 22,61%, social media 11,14%, sampai dengan e-commerce 9,17%.
Diketahui, dengan ASO, maka penonton saluran televisi konvensional beralih ke banyak platform over the top (OTT). Salah satunya Vidio yang menyajikan banyak jenis program. Pada saat yang sama, dengan proyeksi peningkatan ini, Rizaldi membidik kalau ini bisa jadi peluang untuk melakukan promosi. Artinya, Vidio bisa menjadi salah satu ladang iklan.
Mengacu pada momen Ramadan sebelumnya, Rizaldi mencatat kalau pengguna Vidio semakin aktif menggunakan aplikasi saat menunggu sahur dan menjelang berbuka puasa.
"Tahun 2022 ini memang menjadi salah satu perkembangan yang baik untuk Vidio, adanya program FIFA World Cup cukup mendorong pengguna Vidio. Kalau untuk ramadan, memang terlihat kita punya banyak pengguna baru yang mengakses saat sahur dan setelah berbuka puasa," sambungnya.
Senior Manager, Inventory Partnerships, The Trade Desk, Kautsar Ikrami membeberkan kalau masyarakat cenderung menikmati konten digital saat Ramadan. Khususnya di waktu menjelang sahur, menjelang berbuka puasa, dan setelah berbuka puasa.
"Digital habbit berubah, dan kalau kita melihat ini, semua terlihat meningkat saat tengah malam sampai waktu subuh, banyak orang mengakses online content," kata dia.
Rata-rata memang kontennya berkaitan dengan religi. Selain itu, ada juga konten komedi dan konten hiburan lainnya. "Ini juga sinyal penting buat iklan apalagi untuk targeting strategi," imbuhnya.
Konten saat Ramadan
Selain mengandalkan konten televisi dalam ekosistem Emtek, Rizaldi mengungkap kalau serial original dari Vidio.com juga bisa jadi andalan. Bahkan dia sudah menyiapkan 2 judul serial andalan yang akan tayang pada ramadan 2023.
"Kayak di tahun ini, kita di ramadan udah siapin 2 judul sebenarnya, ada 'Di Bulan Suci Ini' sama 'Sajadah Panjang 2. Nah uniknya adalah Sajadah Panjang ini yang pertama tayangnya bukan di Vidio tapi di kompetitor. Kita membuktikan bahwa kita berani mengakuisisi konten yang memang sudah besar dan kita akan buat lebih besar lagi tahun ini," urainya.
Dalam mengembangkan serial asli tadi, Emtek mengedepankan perusahaan produksi yang berada dalam ekosistem bisnisnya, seperti Screenplay hingga Sinemart. Dia menerangkan kalau pembuatan konten original tidak dilakukan sembarangan. Tapi berlandaskan pada hasil riset yang dilakukan.
Sehingga, setiap konten yang diproduksi bisa dekat atau relateable dengan kehidupan saat ini. Dengan demikian, minat masyarakat akan meningkat karena hal tersebut. "Karena kita selain punya tim konten itu kita punya tim riset juga didalam tim konten, 'oh komponen apa sih yang paling relate dengan mereka?' Karena konten yang relate itu paling banyak ditonton," paparnya.
"Gitu kalau misalnya nonton Suami-Suami Masa Kini atau Suka Duka Berduka, itu semuanya kita ambil berdasarkan riset. Apa sih yang dilakukan masyarakat dan kira buat itu semi real dan kita buat jadi menarik dan cuplikannya kita tayangin di semua social media untuk promosi sehingga kita dapat new watchers yang datang di Vidio," pungkas Tengku M Rizaldi.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hadirnya TV digital di Indonesia memiliki banyak manfaat, baik dari segi teknologi maupun ekonomi dalam negeri.
Baca SelengkapnyaDalam pemaparannya, Sutanto mengatakan, jumlah masyarakat yang menonton televisi saat ini mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaGrup SCM/EMTEK Kembali mendistribusikan STB terkait dengan penghentian siaran televisi analog atau Analog Switch Off (ASO).
Baca SelengkapnyaMembangun infrastruktur penyiaran di daerah ini butuh ekstra perjuangan.
Baca SelengkapnyaTransformasi media konvensional ke digital jadi tantangan bagi dunia televisi.
Baca SelengkapnyaRamadan dan Idul Fitri selalu menjadi momen operator seluler meningkatkan layanannya.
Baca SelengkapnyaIni berdasarkan hasil survei Telkomsel Enterprise terhadap warga Indonesia jelang Lebaran.
Baca SelengkapnyaVCD/DVD Player hingga Playstation (PS) mulai ditinggalkan masyarakat pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaVidio sebagai bagian usaha milik EMTEK Grup memiliki cara bersaing dengan pemain layanan OTT global.
Baca SelengkapnyaPola setiap generasi dalam mengonsumsi jenis siaran favorit berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaRamadan kali ini banyak dari konsumen yang begitu cermat. Mereka menginginkan mencoba brand baru.
Baca SelengkapnyaVidio hadirkan beragam tayangan unggulan mulai dari Badminton, MotoGP, Liga Saudi, Wimbledon, hingga rilisan baru dari Original Series dan Drakor.
Baca Selengkapnya