Uang cetakan Peruri terkenal hingga dunia, begini cara buatnya
Merdeka.com - Uang buatan Perusahaan umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) diklaim telah diakui kualitasnya oleh negara lain. Bahkan, Nepal dan Argentina memesan uang mereka dari perusahaan pelat merah Indonesia ini.
Kepala Divisi Percetakan Uang Perum Peruri Samad Haryono membeberkan tahap demi tahap proses pencetakan uang kertas yang dilakukan pihaknya.
Proses awal dimulai dari engraving, yakni proses mendesain cetakan uang. "Jadi nanti Bank Indonesia menggambarkan keinginan desain uangnya seperti apa, kemudian oleh designer-designer kita akan menginterpretasikan ke dalam bentuk gambar," ujar Samad.
-
Bagaimana Pertamina membeli dolar? 'Arahan saya kepada BUMN adalah untuk mengoptimalkan pembelian dollar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan, Bukan memborong, intinya adalah jangan sampai berlebihan, kita harus bijaksana dalam menyikapi kenaikan dollar saat ini.'
-
Bagaimana Peruri mencetak mata uang Rupiah? Saat ini, kapasitas produksi Peruri mampu mencetak uang rupiah hingga 12 miliar bilyet dalam setahun yang dikerjakan melalui 12 lini permesinan.
-
Dimana Peruri memproduksi uang? Awalnya, kawasan Peruri bertempat di Jalan Palatehan dan Darmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Namun pada 1991, area produksi Peruri dipindah ke Karawang, Jawa Barat.
-
Apa nama mata uang Indonesia? Rupiah merupakan nama mata uang Indonesia yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Indonesia.
-
Uang apa yang beredar di Argentina? Gambar desain uang kertas di unggahan misinformasi tidak sesuai dengan foto-foto uang resmi yang diunggah di laman BCRA.
-
Siapa yang meminta Pertamina membeli dolar? Erick Thohir Minta Pembelian Dollar oleh BUMN Dilakukan Optimal
Usai disetujui Bank Indonesia (BI), desain tersebut bakal dibuat dalam bentuk pelat. "Kalau zaman dulu buatnya dengan metode mencungkil. Kalau sekarang sudah menggunakan laser," jelas Samad.
Selanjutnya, lanjut Samad, pelat tersebut akan memasuki proses printing. Proses printing ini sendiri terbagi menjadi dua.
"Pertama offset printing, yakni gambar akan dicetak rata dengan kertas yang sudah disiapkan. Biasanya gambar pemandangan yang di dasar-dasarnya itu yang dicetak di offset printing," tuturnya.
Proses kedua ialah intaglio printing. Di sini gambar yang dicetak akan tidak rata dengan kertas, seperti menggumpal. "Biasanya ini untuk gambar pahlawannya. Teknik ini untuk membedakan uang asli dan palsu," tuturnya.
Proses selanjutnya, lanjut Samad, yakni storage. Di tahap ini, uang tersebut sekaligus masuk proses inspeksi atau pemeriksaan terhadap uang kertas. "Nanti akan terlihat uang kertas yang gagal dan lolos," tuturnya.
Inspection sendiri bisa dengan dua cara, yakni menggunakan mesin dan manual. "Kalau dengan mesin, bisa terlihat perbedaannya. Jadi titik sedikit saja itu sudah dinyatakan gagal," ucapnya.
Sementara, untuk inspeksi manual pihaknya menggunakan teknik membuat kartun di atas kertas. Cara ini sama seperti pembuatan film kartun.
"Jadi kalau buat kartun di kertas itu kan, jika kita buka lembar per lembarnya secara cepat maka akan terlihat cerita dari kartunnya kan," jelasnya.
"Nah begitu juga dengan pemeriksaan manual di sini. Karena gambar di tiap lembarnya sama, maka jika terlihat sedikit saja yang berbeda maka akan cepat ketahuan. Itu kenapa mereka (pekerja manual inspection) membuka kertas dengan cepat," paparnya.
Setelah melalui proses inspeksi, tahap selanjutnya yakni numbering. "Pemberian angka dan huruf di sisi atas dan bawah uang kertas," tuturnya.
Setelah diberikan nomor, maka bilyet uang kertas tersebut bakal kembali melalui tahap inspeksi. "Karena bisa saja terjadi kesalahan dalam penomoran," ucapnya.
Samad melanjutkan proses selanjutnya yakni pemotongan bilyet. "Cut and pack. Di mana setelah dipotong maka akan dipack sebanyak 100 lembar per bilyet," tuturnya.
Proses terakhir yakni packaging. "Di sini akan dibuat 1.000 lembarnya per bilyet serta dibandling, yakni semacam pengiketan yang diatasnya tertulis nominal satu lembarnya per bilyet tersebut. Seperti Rp 50.000," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Indonesia mata uang Rupiah dicetak oleh Peruri. Sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1971.
Baca SelengkapnyaKomitmen Peruri menjaga stabilitas ekonomi nasional dan kepercayaan masyarakat terhadap mata uang negara.
Baca SelengkapnyaAda tiga jenis uang yang lazim digunakan di Indonesia, yakni uang kartal, uang giral, dan uang kuasi.
Baca SelengkapnyaPenetapan aset Peruri sebagai Cagar Budaya menjelaskan bahwa aset-aset tersebut memiliki nilai sejarah dan kontribusi yang besar terhadap perjalanan ekonomi.
Baca SelengkapnyaCagar budaya merupakan warisan berharga yang memiliki nilai signifikan bagi sejarah dan kebudayaan.
Baca SelengkapnyaPeruri dianggap mampu menjalankan bisnisnya secara mandiri, walaupun tanpa adanya dukungan finansial maupun non finansial dari pemilik modal
Baca SelengkapnyaNama mata uang yang merupakan serapan dari Rupyakam atau Rupee, juga dipakai untuk penamaan mata uang Pakistan, Nepal, Seychelles, Mauritius, dan Sri Lanka.
Baca SelengkapnyaHarga satu rupiah URIPS sama dengan satu rupiah ORI dan seratus rupiah uang Jepang.
Baca SelengkapnyaUang kertas TE 2022 tak hanya cantik, tapi penuh makna. Kenali para pahlawan nasional yang wajahnya menghiasi rupiah, dari pecahan Rp 1.000 hingga Rp 100.000!
Baca SelengkapnyaMulanya, dua pria Belanda, L. Schol dan H. Janssen van Raay, mendirikan rumah sangrai kopi pada 1901 di Malang
Baca SelengkapnyaBegini sejarah terciptanya uang di Indonesia. Mulai dari uang koin, hingga uang kertas saat ini.
Baca SelengkapnyaTren ini berkaitan dengan perubahan gaya hidup masyarakat untuk berwisata.
Baca Selengkapnya