UI: Kalau Mau Turunkan Konsumsi, Harga Rokok Harus Rp70.000 per Bungkus
Merdeka.com - Pemerintah akan menaikkan tarif cukai rokok rata-rata sebesar 23 persen pada 1 Januari 2020 mendatang. Hal ini juga akan diikuti kenaikan harga jual eceran rokok hingga 35 persen.
Kebijakan ini dinilai tidak ideal. Sebab, kenaikan cukai 23 persen dan harga eceran 35 persen hanya kenaikan rata-rata.
"Itu kenaikan rata-rata yang 23 dan 35 persen bukan kenaikan minimal. Semua rokok itu kan beda-beda harganya dan produknya. Jadi, kalau ada kenaikan harga, pasti ada merek rokok yang kenaikannya cuma sedikit. Padahal, yang memiliki pangsa terbesar adalah rokok kretek mesin," ucap Wakil Kepala Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), Abdillah Ahsan.
-
Tembakau jenis apa yang paling banyak laku? “Yang paling laris tembakau orisinal, yang dari Temanggung,“ kata Aziz.
-
Dimana cukai rokok menjadi pengendali industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
-
Bagaimana cukai rokok mempengaruhi industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
-
Siapa yang paling terpengaruh oleh iklan rokok? Kementerian Kesehatan melalui Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Eva Susanti, mengungkapkan bahwa industri tembakau memanfaatkan berbagai platform media sosial untuk menjangkau audiens muda.
-
Apa penyebab turunnya cukai rokok? Adapun penurunan penerimaan negara ini disebabkan oleh penurunan produksi sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) atau rokok putih, membuat pemesanan pita cukai lebih rendah.
-
Mengapa penerimaan cukai rokok turun? Adapun penurunan penerimaan negara ini disebabkan oleh penurunan produksi sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) atau rokok putih, membuat pemesanan pita cukai lebih rendah.
Dia menyebut bahwa konsumen sigaret kretek mesin (SKM) merupakan terbesar dibanding konsumen jenis rokok yang lain seperti sigaret kretek tangan (SKT). SKM golongan 1 setidaknya menguasai pangsa pasar sampai 63 persen.
Berdasarkan hal itu, Abdillah meminta pemerintah untuk menaikkan dua kali lipat untuk cukai dan harga kretek mesin. Menurutnya, ini cara yang efektif untuk menurunkan konsumsi rokok.
"SKM golongan 1 harus naik dua kali lipat karena menguasai pangsa pasar. Harga mahal tapi masih menguasai pangsa pasar berarti mereka masih mampu beli harga yang mahal. Artinya, harga mahal pun masih belum cukup untuk menekan konsumsi," ujarnya.
Jika ingin kebijakan cukai ini berjalan dengan efektif untuk menurunkan angka perokok, pemerintah harus menaikan harga rokok menjadi Rp60.000 sampai Rp70.000 per bungkus.
"Kalau mau menurunkan konsumsi itu, harga rokoknya harus Rp60.000 sampai Rp70.000. Itu baru bisa menurunkan konsumsi."
Reporter Magang: Rhandana Kamilia
Jangan Lewatkan:
Ikuti Polling Setujukah Harga Rokok Naik? Klik di Sini!
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rokok menjadi salah satu penyebab atau biang kerok kemiskinan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPer 1 Januari 2024, tarif cukai hasil tembakau naik 10 persen.
Baca SelengkapnyaSalah satu yang dikhawatirkan yakni kenaikan cukai 2025
Baca SelengkapnyaBanyak masyarakat di Indonesia beralih mengkonsumsi rokok murah.
Baca SelengkapnyaSemakin tingginya harga rokok mendorong perokok pindah ke alternatif rokok yang lebih murah.
Baca SelengkapnyaKenaikan tarif cukai rokok sangat berpengaruh pada keputusan seseorang untuk merokok, semakin mahal maka prevalensi perokok semakin bisa ditekan.
Baca SelengkapnyaKenaikan cukai sejak 2022 sampai 2024 masih dirasakan dampaknya sampai sekarang
Baca SelengkapnyaKenaikan harga rokok diatur dalam dua Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 97 Tahun 2024, yang ditandatangani oleh Sri Mulyani pada 4 Desember 2024.
Baca SelengkapnyaAngka prevalensi perokok tetap tinggi dan penerimaan negara belum optimal
Baca SelengkapnyaKontribusi penting IHT tidak hanya pada pemasukan negara, tetapi juga penyerapan lapangan kerja.
Baca Selengkapnya"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaAturan ini membuat selisih harga rokok antar golongan semakin jauh
Baca Selengkapnya