UMKM Berpotensi Tingkatkan Ekspor Non-Migas di Tengah Pandemi
Merdeka.com - Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto mengatakan bahwa pengusaha UMKM Indonesia berpotensi untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia, khususnya di sektor non-migas.
Menurut data BPS tahun 2018, kontribusi UMKM terhadap PDB sebesar 61 persen. Adapun nilai ekspor non migas UMKM mencapai Rp293,84 triliun atau sebesar 14,37 persen dari total ekspor non migas nasional.
Melihat potensi ini, Kemendag mempersiapkan UMKM menuju pasar global melalui teknologi digital. Penerapan ini bukan hanya untuk mendorong UMKM agar ekonomi Indonesia dapat bertahan di masa pandemi covid-19 saja. Melainkan ada banyak pengusaha Indonesia, terutama pengusaha-pengusaha muda yang mengembangkan produk yang kreatif berkualitas dan dapat bersaing di pasar global.
-
Apa kontribusi besar UMKM terhadap ekonomi nasional? Jadi kalau melihat data ini UMKM kita ini sumbangsinya terhadap ekonomi nasional kita sangat besar. Bayangkan 97 persen tenaga kerja ini di-supply dari UMKM kita,' ucapnya.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
"Kenapa harus digital? ke depan perekonomian Indonesia adalah teknologi dan pandemi covid-19 ini mengakibatkan percepatannya penggunaan teknologi," ujar Mendag Agus dalam acara High Impact Seminar dan Kick Off Program BI Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Minggu (30/8).
Namun demikian, UMKM harus menghadapi berbagai tantangan di tengah pandemi covid-19. Pertama yaitu perubahan pola perdagangan global, kerjasama perdagangan internasional tidak berjalan efektif diakibatkan penetapan kebijakan lockdown di beberapa negara untuk mencegah penyebaran covid-19.
"Kemudian ancaman resesi ekonomi global, perubahan pola konsumsi masyarakat selama pada pandemi covid-19, di mana terjadi peningkatan penggunaan belanja online, serta daya beli masyarakat melemah karena banyaknya pemutusan hubungan kerja, serta terhentinya aktivitas UMKM dan sektor informal akibat covid-19," ujarnya.
Perlu Dioptimalkan
Menurutnya, UMKM sebagai salah satu sektor yang dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kinerja ekspor. Pentingnya peran UMKM terhadap perekonomian nasional dapat dilihat sebagai sektor dengan 64 juta usaha yang menyerap 120 juta tenaga kerja.
"Sehingga pertumbuhan yang terjadi pada sektor ini dapat langsung dirasakan oleh masyarakat," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah terus berupaya agar UMKM lokal bisa menembus pasar global.
Baca SelengkapnyaProduk tersebut bahkan telah menembus pasar internasional di lebih dari 100 negara.
Baca SelengkapnyaUMKM di Jatim dijadikan salah satu 'soko guru' perekonomian di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaTotal nilai kontrak sektor hulu migas pada tahun 2020-2022 mencapai Rp174,5 triliun.
Baca SelengkapnyaDi tengah gejolak perekonomian dunia, ekonomi Indonesia mampu bertahan dengan didukung inflasi yang terkendali.
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan bahwa ekspansi bisnis UMKM yang mulai membaik ditopang oleh empat faktor utama.
Baca SelengkapnyaUMKM diharapkan dapat berkiprah di pasar digital walaupun hal tersebut bukanlah hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaDi tahun 2021, jumlah pelaku UMKM mengalami penurunan menjadi 64,2 juta.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaPeningkatan nilai ekspor Mei secara bulanan tetutama didorong oleh peningkatan ekspor non migas
Baca SelengkapnyaTransaksi yang tercipta mencapai Rp18,7 miliar dengan jumlah peserta mencapai 597 UMKM.
Baca SelengkapnyaMelihat hal itu, tren industri Electric Vehicle (EV) atau mobil listrik, kata Teten juga memberi peluang bagi usaha kecil dan menengah.
Baca Selengkapnya