Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

UMKM Naik Kelas, Indonesia Bangkit Ekonomi Maju

UMKM Naik Kelas, Indonesia Bangkit Ekonomi Maju Ilustrasi tanaman hias. ©Pexels/Cottonbro

Merdeka.com - Kebun Binar Bumi kerap tampak ramai di tiap akhir pekan. Pembeli terlihat silih berganti datang. Pandasurya dan Wita, sang pemilik, selalu antusias melayani dan menyambut mereka.

Mas Panda, begitu sang pemilik biasa dipanggil, bercerita. Kebun Binar Bumi mulai dirintis bersama sang istri pada 2017. Saat itu, dia memulai dengan hanya menjual benih sayuran. Cabai, sawi, bayam, kangkung, hingga pokcoy.

Seiring berjalan waktu, produk yang dijajakan semakin beragam. Pembeli pun ada yang datang dari pulau seberang. Maka dari itu, Kebun Binar Bumi mulai melayani pengiriman. Panda belajar cara mengemas barang.

"Kami mulai belajar kirim bibit pohon, belajar packing dari orang yang sudah pengalaman kirim pohon lewat paket ekspedisi," ujarnya pada merdeka.com.

Panda mengungkapkan, media sosial menjadi sarana promosi utama bisnis mereka. Berdasar pengalamannya, dunia digital sangat cocok bagi pengusaha yang baru memulai bisnisnya. Sebab, tidak membutuhkan modal besar untuk biaya pemasaran.

"Karena kami jualannya utamanya via online jadi ya buat meningkatkan kualitas pelayanan kami pasang WiFi di rumah," tuturnya.

Semakin suksesnya Kebun Binar Bumi membuat Panda mampu membuka lapangan kerja. Sebab, dia membutuhkan tambahan tenaga untuk membantu mengemas barang. Penambahan tenaga kerja ini diakui tak terhambat pandemi.

"Justru makin bertambah saat pandemi. Kita mulai tambah orang yang bantuin packing. Dari 1 jadi 2, terus 3, sampai sekarang ada 5-6 orang."

Ketua Umum Asosiasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia (Akumindo), Ikhsan Ingratubun mengatakan, UMKM harus berani terjun ke platform digital untuk memajukan usahanya, terutama di tengah pandemi.

"Tren sekarang ini tidak bisa kita pungkiri bahwa UMKM yang berhasil atau mau naik kelas dengan baik, maka dia harus memahami tren yaitu tren digital," kata Ikhsan.

Menurutnya, UMKM berperan penting dalam pemulihan ekonomi saat krisis kesehatan saat ini. Maka dari itu, dia mengajak seluruh masyarakat untuk berpihak pada pengusaha lokal.

"Hanya 2 yang membantu ekonomi yakni daya beli masyarakat. Kedua adalah UMKM. Maka sangat penting untuk diberikan keberpihakan," tuturnya pada merdeka.com.

Senada, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pelaku UMKM memiliki peran yang luar biasa penting di dalam perekonomian Indonesia. Maka dari itu, pemerintah terus berupaya menjaga daya tahan UMKM dan mendorong melalui berbagai instrumen fiskal agar UMKM dapat bangkit kembali seusai pandemi Covid-19.

"Karena jika UMKM sudah menunjukkan geliat aktivitasnya, maka ekonomi nasional pun akan bangkit," kata Menkeu Sri Mulyani.

Pemerintah melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), lanjutnya, memberikan alokasi anggaran kepada UMKM dan korporasi hingga Rp184,83 triliun. Selain itu, masih ada pemberian insentif usaha dalam bentuk berbagai kemudahan dan pengurangan beban perpajakan yang mencapai Rp58,46 triliun.

Pentingnya UMKM Naik Kelas

Presiden Joko Widodo, dalam acara puncak Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, mendorong pelaku UMKM untuk naik kelas. Presiden Jokowi menegaskan UMKM menjadi pilar penting dalam kebangkitan ekonomi nasional.

Sebab, jenis usaha para pelaku usaha sektor ini tersebar hingga ke pelosok wilayah, dan melibatkan banyak warga sekitar. Dampaknya tentu menciptakan lapangan kerja baru dan menyerap banyak tenaga kerja.

"Saya ingin tegaskan lagi UMKM pilar penting kebangkitan ekonomi kita," tegas Presiden Jokowi.

Demi mewujudkan misi pemerintah naikkan kelas UMKM, berbagai pihak mulai dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga swasta harus terus berkolaborasi mengeluarkan segala inovasi atau terobosan usaha. Ketua Fokus UMKM, Roy Baskoro mengungkapkan, pentingnya UMKM untuk bisa '3-G' yaitu Go Modern, Go Digital, dan Go Global.

"Untuk mendukung UMKM naik kelas ini diperlukan kolaborasi pentahelix," ungkap dia dikutip dari laman resmi Jamkrindo.

Di sisi pemerintah telah mengeluarkan kebijakan sekaligus program untuk mendukung UMKM nasional. Dimulai dari alokasi belanja Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN).

Menteri Koordinator Kemaritiman Investasi, Luhut Binsar Panjaitan bersama sejumlah kementerian sepakat, akan mengawal anggaran belanja pemerintah agar dibelanjakan produk UMKM. Sebab, masih banyak kementerian/lembaga yang masih belum maksimal membelanjakan APBN untuk produk buatan UMKM Indonesia.

Menko Luhut menjelaskan bila program ini dilakukan dengan baik, akan ada penyerapan APBN sebesar USD 22 miliar atau setara Rp 316,45 triliun yang dibelanjakan untuk produk UMKM. Cara ini dinilai lebih mudah untuk mendorong produk UMKM naik kelas.

Selain itu, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM juga telah mencanangkan program pendampingan terintegrasi pada skema pembiayaan UMKM. Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menyatakan, pendekatan terintegrasi ini akan memberikan kemudahan perizinan, bantuan hukum, sertifikasi halal gratis, pendampingan dan pelatihan usaha, skema kemitraan, akses pembiayaan, promosi produk, dan belanja pemerintah untuk UMKM.

"Tentu tidak salah menjadi pelaku usaha mikro. Namun, karena sifat usaha ini lebih sebagai survival economy, maka peran negara adalah memastikannya agar terjadi transformasi, tumbuh menjadi kecil, menengah, dan seterusnya," kata Menteri Teten.

Menteri Teten menambahkan kemitraan atau kolaborasi turut berperan penting dalam mendukung UMKM naik kelas. Dia menjelaskan, di banyak negara dan berdasarkan pengalaman Indonesia, UMKM yang naik kelas adalah mereka yang bermitra.

"Kita akan mengedepankan kemitraan dalam rantai pasok. Karena UMKM dengan usaha besar bertarung pasti UMKM kalah, pola kemitraan ini yang harus dilakukan," kata Menteri Teten.

Peran BUMN Naikkan Kelas UMKM

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pun turut membantu naikkan kelas pengusaha UMKM. Seperti yang dilakukan oleh PT Jaminan Kredit Indonesia atau Jamkrindo.

Direktur Utama Jamkrindo, Putrama Wahju Setyawan mengatakan, penguatan UMKM untuk bisa naik kelas dapat dilakukan dengan penguatan infrastruktur digital dan akses terhadap permodalan yang mudah serta tepat sasaran.

"Kami menyiapkan berbagai infrastruktur dan akses pendukung demi memberikan kemudahan pengajuan penjaminan. Tak lupa juga untuk mengakomodir kebutuhan UMKM dalam hal pemberdayaan sehingga kedepannya dapat menjadi UMKM Naik Kelas," kata Putrama dikutip dari laman resmi Jamkrindo.

Direktur Bisnis Penjaminan Jamkrindo, Suwarsito menambahkan, untuk mendorong UMKM naik kelas dan menjadi daya ungkit perekonomian nasional, Jamkrindo senantiasa meningkatkan aksesibilitas finansial UMKM dan koperasi melalui penyediaan penjaminan yang inovatif, kompetitif dengan pelayanan profesional, efektif dan efisien secara berkelanjutan.

Dari sisi layanan, untuk mempermudah para UMKM mengajukan penjaminan suretyship, Jamkrindo memiliki aplikasi Jamkrindo Online Suretyship (JOS). Dengan adanya JOS, principal yang membutuhkan penjaminan proyek tidak harus datang langsung ke kantor Jamkrindo, melainkan cukup mendaftarkan diri melalui website suretyship.jamkrindo.co.id.

Tak hanya itu, Jamkrindo memiliki marketplace guarantee yaitu www.umkmlayak.co.id yang merupakan platform digital yang dibuat sebagai layanan akses modal usaha UMKM dan kebutuhan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan. Dalam membantu UMKM mengakses pembiayaan, platform UMKM Layak menjembatani antara UMKM yang memerlukan pembiayaan dengan lembaga keuangan yang menyalurkan pembiayaan UMKM.

Selain itu, Kementerian BUMN juga memiliki program Rumah BUMN. Melalui Rumah BUMN, UMKM diharapkan bisa berkembang dan naik kelas bahkan mendunia.

"Diharapkan UMKM-UMKM ini akan siap ekspor dan jadi champion (juara)," kata Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga.

Menurut Arya, saat ini ada 246 Rumah BUMN mulai dari Aceh hingga Papua. Dengan pasukan lebih dari 350 orang, Rumah BUMN akan dioptimalkan untuk jadi pusat sinergi dan program BUMN.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Sugeng, mengatakan pemerintah dan BI memiliki pandangan bahwa sektor UMKM dan pariwisata berperan dalam mewujudkan visi Indonesia Maju. Kedua sektor tersebut dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan baru bagi ekonomi Indonesia ke depan.

 

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BRI Berhasil Antar UMKM Temukan Ketangguhan Baru
BRI Berhasil Antar UMKM Temukan Ketangguhan Baru

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa semakin membaiknya perekonomian dan prospeknya ke depan juga ditunjukkan oleh Indeks bisnis UMKM.

Baca Selengkapnya
Inflasi Masih Tinggi, Sri Mulyani: Kondisi Ekonomi Dunia Sedang Tidak Baik
Inflasi Masih Tinggi, Sri Mulyani: Kondisi Ekonomi Dunia Sedang Tidak Baik

Lonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan II 2024: Bisnis UMKM Mulai Membaik dan Prospektif
Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan II 2024: Bisnis UMKM Mulai Membaik dan Prospektif

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan bahwa ekspansi bisnis UMKM yang mulai membaik ditopang oleh empat faktor utama.

Baca Selengkapnya
Miris, Sri Mulyani Catat 29,2 Juta UMKM Belum Tersentuh Akses Kredit Bank
Miris, Sri Mulyani Catat 29,2 Juta UMKM Belum Tersentuh Akses Kredit Bank

Sebanyak 29,2 juta pelaku UMKM saat ini belum memperoleh akses pembiayaan dari perbankan.

Baca Selengkapnya
Ekspansi Bisnis UMKM Alami Peningkatan yang Positif dan Tetap Optimis Hadapi Q3-2023
Ekspansi Bisnis UMKM Alami Peningkatan yang Positif dan Tetap Optimis Hadapi Q3-2023

Berdasarkan hasil riset yang telah dipublikasikan tersebut, dijelaskan bahwa ekspansi bisnis UMKM terus meningkat dan tetap optimis menghadapi Q3- 2023.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Usul Nama Kementerian Koperasi dan UKM Diganti, Begini Ceritanya
Pengusaha Usul Nama Kementerian Koperasi dan UKM Diganti, Begini Ceritanya

Dia menekankan agar Kementerian Koperasi dan UKM mampu memberikan respons yang tidak biasa-biasa saja.

Baca Selengkapnya
Menaker Dorong Perusahaan Beri Perhatian ke UMKM
Menaker Dorong Perusahaan Beri Perhatian ke UMKM

Dukungan tersebut harus menjadi motivasi bagi perusahaan lain agar memiliki perhatian yang sama kepada UMKM.

Baca Selengkapnya
Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024: Ekspansi Bisnis UMKM Masih Melambat, Namun Tetap Prospektif
Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024: Ekspansi Bisnis UMKM Masih Melambat, Namun Tetap Prospektif

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan pertumbuhan bisnis UMKM ini didorong oleh sejumlah faktor.

Baca Selengkapnya
Jadi Penggerak Roda Ekonomi, UMKM Serap 97 Persen Tenaga Kerja
Jadi Penggerak Roda Ekonomi, UMKM Serap 97 Persen Tenaga Kerja

UMKM diharapkan dapat berkiprah di pasar digital walaupun hal tersebut bukanlah hal yang mudah.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Ungkap Kunci Sukses Korea Selatan hingga Jepang jadi Negara Maju: Beli Produk Dalam Negeri!
Sri Mulyani Ungkap Kunci Sukses Korea Selatan hingga Jepang jadi Negara Maju: Beli Produk Dalam Negeri!

Pelaku bisnis dalam negeri termasuk UMKM tengah dalam proses pemulihan akibat terdampak parah pandemi Covid-19 sejak 2020 lalu.

Baca Selengkapnya
Serahkan Sertifikat Halal ke 223 UMKM, Mendag: Demi Indonesia Jadi Negara Maju
Serahkan Sertifikat Halal ke 223 UMKM, Mendag: Demi Indonesia Jadi Negara Maju

Zulkifli Hasan memastikan pemerintah tidak membual untuk memajukan UMKM.

Baca Selengkapnya
BUMN Gelontorkan Rp47 Triliun Demi UMKM Naik Kelas
BUMN Gelontorkan Rp47 Triliun Demi UMKM Naik Kelas

Beragam bazar hingga pelatihan dikerjakan BUMN demi UMKM nasional bisa naik kelas.

Baca Selengkapnya