Uni Eropa Gugat Indonesia ke WTO, Mendag Lutfi Sebut Produk Nikel RI Lebih Bagus
Merdeka.com - Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, mengatakan bahwa produk nikel Indonesia lebih unggul dibandingkan milik Uni Eropa. Oleh karena itu, Uni Eropa menggugat Indonesia ke World Trade Organization (WTO). Lantaran Uni Eropa merasa tersaingi produktivitas nikelnya oleh Indonesia.
"Kita bisa melihat bahwa memang pasti akan lebih superior barang-barang Indonesia itu, karena teknologinya tinggi, pabriknya baru, dan juga ini adalah bagian dari komitmen Pemerintah untuk penciptaan nilai tambah dan menciptakan investasi di Indonesia," kata Mendag Lutfi dalam Konferensi pers perkembangan Kasus Sengketa Nikel Indonesia – Uni Eropa (DS 592) di WTO, Jumat (15/1).
Mendag menyebut hasil produk nikel Indonesia seperti besi dan baja terutama stainless steel produktivitasnya lebih baik. Sebab, Indonesia telah bertransformasi dari sebelumnya pengekspor barang mentah dan setengah jadi, kini pengekspor barang industri.
-
Bagaimana Indonesia jadi produsen nikel terbesar? Indonesia menjadi produsen nikel terbesar setelah Filipina membuat kebijakan ketat penambangan.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Kenapa Kemenperin mengapresiasi Le Minerale? 'Le Minerale telah membuktikan komitmennya dalam menjaga kualitas produk dan lingkungan melalui berbagai inisiatif yang menginspirasi. Apa yang dilakukan Le Minerale ini, merupakan praktik bisnis yang patuh dan menunjukan komitmen tinggi terhadap semua regulasi yang ditetapkan pemerintah terkait industri AMDK (air minum dalam kemasan). Kami berharap lebih banyak perusahaan dapat mengikuti jejak Le Minerale dalam menjalankan bisnis yang taat dan berkelanjutan,' kata Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar (Mintemgar) Merrijantij Punguan Pintaria, dalam kunjungannya ke pabrik Le Minerale.
-
Siapa yang mendapat keuntungan dari hilirisasi nikel? Tapi perlu diingat, rakyat semacam Yusi juga menerima manfaat hilirisasi nikel dengan menjadi tenaga kerja. Jumlahnya tidak sedikit, industri nikel itu mampu menyerap puluhan ribu tenaga kerja.
"Besi baja adalah ekspor nomor 3 terbesar di Indonesia setelah kelapa sawit dan batubara. Jadi bisa dilihat transformasi Indonesia," katanya.
Pemerintah Tak Gentar Jika Negara Lain Ikut Menggugat
Walaupun Indonesia digugat oleh Uni Eropa terkait nikel, Mendag Lutfi mengatakan pihaknya akan menghadapi gugatan tersebut dan bersedia memberikan masukan-masukan kepada Uni Eropa agar bisa menciptakan produk nikel yang produktivitasnya tinggi seperti Indonesia.
"Sebagai bagian kolaborasi, kami tidak merasa keberatan untuk memberikan masukan kepada Eropa untuk bisa menciptakan teknologi tinggi seperti stainless steel, dan bagaimana menciptakan nilai tambah dari industri tersebut," ujarnya.
Adanya gugatan Uni Eropa kepada Indonesia terkait nikel membuat pemerintah bersiap-siap untuk menghadapi sengketa serupa dengan negara lain.
"Saya bilang urusan sengketa ini urusan yang biasa, dan kemungkinan akan terjadi lagi dan Indonesia semakin canggih, baik, dan semakin bisa meladeni negara-negara lain yang mungkin ketinggalan produktivitasnya," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan industri hilirisasi nikel di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaLuhut membantah Indonesia disebut proteksionis terkait pelarangan ekspor produk turunan nikel.
Baca SelengkapnyaAda beberapa negara yang tak setuju dengan berbagai kebijakan pemerintah Indonesia.
Baca SelengkapnyaLuhut meminta Tom Lembong untuk mempelajari naik turunnya harga komoditas dunia dalam rentang 10 tahun.
Baca SelengkapnyaMendag meminta dukungan serta do'a masyarakat agar dilancarkan dan bisa menang dalam gugatan ini.
Baca SelengkapnyaPenurunan harga nikel di London Metal Exchange (LME) diakibatkan oleh sejumlah kelompok yang tidak suka China menguasai komoditas tersebut.
Baca SelengkapnyaBerkembangnya hilirisasi Indonesia bikin China-Eropa ketar-ketir.
Baca SelengkapnyaPerbandingan itu diberikan lantaran keduanya berani menerjang berbagai desakan dari luar negeri yang tidak menyukai program hilirisasi yang diusung Pemerintah.
Baca SelengkapnyaNusron merasa kampanye Tom Lembong terkait kebijakan Indonesia menghentikan ekspor nikel ke luar negeri justru merugikan
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia diproyeksi tumbuh 5,17 persen.
Baca SelengkapnyaSebagai pembantu Presiden, Luhut bilang menteri harus bisa mengantarkan dan mengawal segala kebijakan di sisa masa jabatan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut Luhut, saat ini Indonesia menentukan harga nikel dunia hingga membuat Australia marah
Baca Selengkapnya