UNICEF Catat 75 Persen Anak-Anak Dunia Kelaparan Akibat Pandemi Corona
Merdeka.com - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperkirakan ada 200 juta orang di dunia yang jatuh miskin akibat pandemi Covid-19. Angka ini tidak termasuk dengan 700 juta orang di dunia yang sudah hidup di bawah garis kemiskinan.
Deputy Representative UNICEF Indonesia, Robert Gass mengatakan, anak-anak pun ikut menjadi korban dampak pandemi dari sisi ekonomi. Survei yang dilakukan UNICEF menunjukkan 75 persen rumah tangga dan anak-anak kekurangan pangan.
"Sebanyak 75 persen keluarga dan anak-anak mereka menghadapi kekurangan pangan," kata Robert dalam webinar Perlindungan Sosial dalam Respon Covid-19: Perlindungan dan Layanan Sosial Inklusif, Jakarta, Selasa (23/3).
-
Siapa yang miskin di Burundi? Global Finance Magazine, menempatkan Burundi peringkat pertama negara termiskin di dunia Sekitar 90 persen dari hampir 12 juta penduduk Burundi bergantung pada pertanian subsisten Pertanian subsisten membuat petani Burundi fokus membudidayakan bahan pangan dalam jumlah yang hanya cukup untuk mereka sendiri dan keluarga Laporan Bank Dunia Empat dari lima orang Burundi hidup dengan kurang dari USD 1,25 per hari atau di bawah Rp20.000 (asumsi kurs Rp15.300) Nilai pendapatan masyarakat Burundi tersebut setara tarif parkir mobil selama 4 jam di pusat perbelanjaan wilayah DKI Jakarta Pekerjaan sebagai Polisi di Burundi juga hanya dibayar senilai USD 14 untuk setiap bulan. Angka ini setara Rp215.000 Kondisi anak-anak Burundi mengenaskan, hanya bisa bermain dengan barang bekas Kemiskinan membuat masyarakat Burundi banyak belum rasakan listrik Bahkan, peralatan elektronik masih belum menggunakan teknologi kuno Matinya roda ekonomi membuat separuh anggaran negara berasal dari sumbangan negara lain
-
Bagaimana kemiskinan di Burundi? Global Finance Magazine, menempatkan Burundi peringkat pertama negara termiskin di dunia Sekitar 90 persen dari hampir 12 juta penduduk Burundi bergantung pada pertanian subsisten Pertanian subsisten membuat petani Burundi fokus membudidayakan bahan pangan dalam jumlah yang hanya cukup untuk mereka sendiri dan keluarga Laporan Bank Dunia Empat dari lima orang Burundi hidup dengan kurang dari USD 1,25 per hari atau di bawah Rp20.000 (asumsi kurs Rp15.300) Nilai pendapatan masyarakat Burundi tersebut setara tarif parkir mobil selama 4 jam di pusat perbelanjaan wilayah DKI Jakarta Pekerjaan sebagai Polisi di Burundi juga hanya dibayar senilai USD 14 untuk setiap bulan. Angka ini setara Rp215.000 Kondisi anak-anak Burundi mengenaskan, hanya bisa bermain dengan barang bekas Kemiskinan membuat masyarakat Burundi banyak belum rasakan listrik Bahkan, peralatan elektronik masih belum menggunakan teknologi kuno Matinya roda ekonomi membuat separuh anggaran negara berasal dari sumbangan negara lain
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang terdampak kesenjangan? Dampaknya dapat dirasakan oleh individu dan kelompok yang kurang beruntung, seperti penurunan kualitas hidup, ketidakadilan, perasaan terpinggirkan, dan kesulitan untuk meraih kesempatan yang sama dengan kelompok yang lebih beruntung.
-
Apa dampak kemiskinan di Burundi? Global Finance Magazine, menempatkan Burundi peringkat pertama negara termiskin di dunia Sekitar 90 persen dari hampir 12 juta penduduk Burundi bergantung pada pertanian subsisten Pertanian subsisten membuat petani Burundi fokus membudidayakan bahan pangan dalam jumlah yang hanya cukup untuk mereka sendiri dan keluarga Laporan Bank Dunia Empat dari lima orang Burundi hidup dengan kurang dari USD 1,25 per hari atau di bawah Rp20.000 (asumsi kurs Rp15.300) Nilai pendapatan masyarakat Burundi tersebut setara tarif parkir mobil selama 4 jam di pusat perbelanjaan wilayah DKI Jakarta Pekerjaan sebagai Polisi di Burundi juga hanya dibayar senilai USD 14 untuk setiap bulan. Angka ini setara Rp215.000 Kondisi anak-anak Burundi mengenaskan, hanya bisa bermain dengan barang bekas Kemiskinan membuat masyarakat Burundi banyak belum rasakan listrik Bahkan, peralatan elektronik masih belum menggunakan teknologi kuno Matinya roda ekonomi membuat separuh anggaran negara berasal dari sumbangan negara lain
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
Anak-anak kian menjadi rentan terdampak pandemi karena 13 persen anak umur di bawah 5 tahun belum menjalani imunisasi. Selain itu, 57 persen anak-anak juga tidak memiliki akses internet yang dampaknya kehilangan akses belajar daring.
"Anak-anak kehilangan ruang untuk belajar dan hal ini harus segera ditangani," kata Robert.
Pemerintah Didorong Perluas Bansos
Robert mengakui, pemerintah memang tidak tinggal diam. Mereka banyak memberikan bantuan sosial kepada warganya. Setidaknya ada 10 program bantuan sosial yang diberikan pemerintah.
Dalam survei yang sama menunjukkan 67 persen penerima bantuan dari pemerintah mengaku sangat terbantu dan berguna. "Dari populasi yang rentan tersebut, 67 persen telah menerima bantuan itu sangat berguna," katanya.
Robert menilai dampaknya akan semakin lebih terasa bila pemerintah setempat melakukan perluasan penyaluran bantuan sosial. Terutama dalam hal program sosial untuk kesejahteraan anak-anak untuk mendapatkan nutrisi yang cukup, akses kesehatan dan edukasi.
Sebab, saat ini 13 persen atau 3,2 juta anak yang hidup tanpa orangtua (anak angkat) hidup di garis kemiskinan. "Sebanyak 13 persen anak angkat hidup di garis kemiskinan, itu mengingat 3,2 juta anak akan mengalami dampak buruk dari pandemi Covid-19," kata dia mengakhiri.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam laporan terbaru ADB, sekitar 155,2 juta orang atau 3,9 persen penduduk di negara berkembang Asia hidup dalam kemiskinan ekstrem.
Baca SelengkapnyaAgresi brutal Israel di Gaza telah membunuh lebih dari 38.000 orang, termasuk 15.000 anak-anak, serta melukai 87.000 lainnya.
Baca SelengkapnyaIsrael disebut sengaja membuat warga Gaza kelaparan dengan membatasi masuknya bantuan kemanusiaan sebagai metode perang.
Baca SelengkapnyaSejak agresinya di Gaza pada 7 Oktober hingga saat ini, Israel telah membunuh 24.285 warga Palestina dan melukai 61.154 lainnya.
Baca SelengkapnyaPerang genosida Israel di Jalur Gaza telah berlangsung selama delapan bulan.
Baca Selengkapnya5 Orang Terkaya Dunia Gandakan Hartanya, Kemiskinan di Muka Bumi Baru akan Punah 229 Tahun Lagi
Baca SelengkapnyaDalam hal pajak, mereka membayar dengan presentase kekayaan lebih sedikit dibandingkan rata-rata pekerja.
Baca SelengkapnyaIsrael membunuh lebih dari 13.000 anak-anak Palestina di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaBencana kelaparan yang semakin parah membuat anak-anak Jalur Gaza harus ikut berjuang untuk mendapatkan makanan.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyampaikan dirinya akan berfokus mengentaskan kemiskinan dan kelaparan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDirektur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan anak-anak di Gaza, Palestina meninggal karena kelaparan.
Baca SelengkapnyaDalam catatan BPS, garis kemiskinan pada Maret 2024 ditetapkan sebesar Rp582.932 per kapita. Angka ini naik 5,9 persen dibandingkan Maret 2023.
Baca Selengkapnya