Unit destilasi etanol MRI di Lampung senilai Rp 500 miliar mulai dibangun
Merdeka.com - Unit Destilasi Etanol PT Molindo Raya Industrial Lampung Plant mulai dibangun prosesi peletakan baru pertama oleh PT Molindo Raya Industrial (MRI), akhir pekan lalu. Unit dengan kapasitas 50 juta liter per tahun ini menelan investasi Rp 500 miliar. Ketersediaan tetes tebu yang cukup banyak di Lampung merupakan peluang pengembangan Unit Distilasi Etanol ini, terutama di Desa Gunung Agung, Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur.
Prosesi peletakan batu pertama tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kementerian Perindustian, Achmad Sigit Dwiwahjono. MRI adalah pabrik etanol dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia. MRI memproduksi etanol dan spiritus sejak 1965, dengan kapasitas produksi food grade etanol sebesar 80.000 kiloliter per tahun.
Sandojo Rustanyo, Komisaris MRI, menjelaskan sebagai produsen etanol, MRI berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia melalui penyerapan tenaga kerja dan perolehan devisa. Saat ini MRI merupakan produsen etanol terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi sebesar 80 juta liter per tahun, dan mampu menghasilkan etanol food grade dengan tingkat kemurnian tinggi hingga mencapai 99,9 perssen yang berlokasi di Desa Sumberwaras Malang. Saat ini 65 persen produk MRI dipasarkan di pasar domestik dan sisanya diekspor, sehingga MRI memimpin pasar etanol di dalam negeri.
-
Dimana proyek kilang baru Pertamina berada? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Dimana pabrik itu akan dibangun? Arkeolog di Jepang menemukan timbunan sekitar 100.000 koin di Kota Maebashi, sekitar 100 kilometer barat laut Tokyo.
-
Dimana Pertamina membangun Petrochemical Complex? Ditambah dengan Pembangunan Petrochemical Complex di Balongan dan TPPI, serta Hilirisasi Gas di Bintuni dan Bojonegoro.
-
Kapan Shell mendirikan kilang minyak di Palembang? Dihimpun dari berbagai sumber, dalam sebuah buku 'Pertamina: Indonesian National Oil' karya Anderson G. Barlett ini ada sebuah kilang minyak yang didirikan perusahaan Belanda bernama Shell di kota Palembang pada tahun 1904 atau empat tahun sebelum berdirinya Boedi Oetomo.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi di Blok Mahakam? Melalui beragam inovasi dan penerapan teknologi yang tepat, Pertamina berhasil menahan laju penurunan produksi alamiah dan sekaligus meningkatkan produksi migas Pertamina yang sangat penting dalam mendukung pemenuhan kebutuhan energi Indonesia.
-
Kapan kilang minyak Medang mulai beroperasi? Mengutip its.ac.id, kilang ini mulai beroperasi dari tahun 1889 sampai dengan 1892.
"Produksi etanol MRI digunakan oleh perusahaan yang memproduksi rokok, farmasi dan obat-obatan, alat-alat kedokteran, kosmetika, minuman beralkohol, dan perusahaan percetakan,” ujar Sandojo dalam keterangan pers, kemarin.
Arief Goenadibrata, Direktur Utama MRI, menambahkan MRI Lampung Plant, selain menggunakan bahan baku tetes tebu, juga akan menggunakan jagung sebagai bahan baku alternatif. Saat ini tidak ada pabrik etanol dengan bahan baku jagung di kawasan Asia Pasifik sehingga kelak MRI menjadi produsen satu-satunya di Asia Pasifik yang memproduksi etanol dengan bahan baku jagung. Hal ini akan menambah daya saing MRI di pasar regional sekaligus mendukung program ekspor dari Indonesia
"Di Lampung, kami juga akan mengolah jagung sebagai bahan baku alternatif mengingat ketidaktersediaannya pabrik etanol berbasiskan jagung di pasar regional Asia Pasifik. Untuk itu, MRI nantinya menjadi produsen satu-satunya di Asia Pasifik yang memproduksi etanol berbasiskan jagung yang tentunya akan menambah daya saing MRI di pasar regional sekaligus mendukung program ekspor dari Indonesia,” ucapnya.
Saat ini produksi etanol Molindo dengan kualitas Prima dan Super, serta Extra-Super banyak dipakai oleh perusahaan besar yang memproduksi rokok, farmasi dan obat-obatan, alat-alat kedokteran, kosmetik juga minuman beralkohol, serta perusahaan percetakan. Produk ini memiliki merek Molindo Etanol. Gas CO2 sebagai produk kedua yang dihasilkan dari hasil proses fermentasi diproses oleh anak perusahaan Molindo yang bernama PT Molindo Inti Gas, yang juga berlokasi di Desa Sumberwaras Malang. Produk ini dijual dengan bentuk Liquid CO2 dan juga Dry CO2, yang dipasarkan dengan merek Molindo CO2. Produk samping Molindo yang berupa limbah proses fermentasi dan destilasi juga telah diolah menjadi pupuk organik dan pupuk kalium dengan merek Molindo Fertilizer.
Produk pupuk kalium ini bahkan diekspor ke Selandia Baru, sebagai produk andalan dari Indonesia. Molindo bekerja sama dengan PT Petrokimia Gresik untuk penyaluran pupuk organik olahan Molindo kepada para petani tebu sebagai wujud CSR perusahaan untuk mendukung proses tanam tebu nasional.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyek PT LCI mencakup pembangunan fasilitas petrokimia untuk memproduksi polypropylene serta produk hilir lainnya seperti butadiene, dan BTX.
Baca SelengkapnyaSmelter Nikel Matte PT MMP dibangun di atas lahan seluas 22,75 ha di lokasi Site Kariangau, Balikpapan Barat.
Baca SelengkapnyaPabrik petrokimia ditargetkan mampu menghasilkan pendapatan sebanyak Rp30,8 triliun per tahun.
Baca SelengkapnyaKetika pembangunan PT LCI ini selesai ditargetkan bisa menyerap 1.300 tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca SelengkapnyaJumlah itu naik USD 3,16 miliar lebih atau sekitar Rp50,87 triliun dibandingkan pemasukan investasi di periode 2015-2023.
Baca SelengkapnyaSalah satu usaha penguatan ketahanan energi dengan meningkatkan eksplorasi dan eksplotasi agar lifting Migas nasional naik.
Baca SelengkapnyaManfaat dari proyek ini yaitu sebagai pengembangan fasilitas smelter nikel kelas-1 di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaSejak 2019, Korea telah berinvestasi hingga USD14 miliar, atau setara Rp200 triliun lebih.
Baca SelengkapnyaDiharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).
Baca SelengkapnyaPertamina terus berinvestasi dengan melakukan kegiatan pengeboran sumur-sumur baru.
Baca Selengkapnya30 persen produk hasil pabrik Lotte Chemical Indonesia ditujukan untuk ekspor.
Baca Selengkapnya