Untuk bidang kesehatan, Indonesia termasuk negara paling pelit
Merdeka.com - Bank Dunia menyebut Indonesia adalah negara yang pelit membelanjakan dananya untuk sektor pelayanan kesehatan. Saat ini diperkirakan Indonesia baru menghabiskan 1,2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) untuk pelayanan kesehatan.
"Salah satu alokasi kesehatan terendah bila dibandingkan negara-negara lain di dunia," ujar Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia Ndiame Diop saat ditemui di Jakarta, Senin (8/12).
Diop menambahkan, dengan pembelanjaan lebih baik termasuk untuk pelayanan kesehatan dan program-program perlindungan sosial maka mendorong percepatan pemberantasan kemiskinan. Sebab, beberapa tahun terakhir cukup lambat.
-
Kenapa PDB per kapita Indonesia ditargetkan naik? Dia menyebut target ambisius ini mencakup peningkatan PDB sekitar Rp13.000 triliun. kata Dirgayuza dalam acara Economist Gathering INDEF, Jakarta, Senin (29/07). 'Nah, kita punya target selama 5 tahun ke depan untuk meningkatkan PDB kita sebesar sekiranya kurang lebih Rp13.000 triliun. Jadi kita mau naik ke 35.500,' Menurut Setiawan, pencapaian target ini krusial untuk menghindari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) yang dapat menghambat kemajuan ekonomi Indonesia.
-
Bagaimana Indonesia meningkatkan peringkat layanan kesehatan? Peningkatan peringkat Indonesia dalam sistem pelayanan kesehatan ini menunjukkan hasil dari upaya berkelanjutan pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur kesehatan, memperbaiki kualitas pelayanan medis, dan memastikan ketersediaan obat-obatan yang lebih baik di seluruh penjuru negeri.
-
Kenapa angka DBD di Indonesia terus meningkat? Demam berdarah dengue terus menjadi beban serius di Indonesia. Setiap tahun, ribuan kasus dilaporkan di seluruh negeri, menyebabkan beban yang signifikan pada sistem kesehatan.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa target PDB Indonesia dalam 5 tahun? Orang terdekat Prabowo Subianto sekaligus Editor Buku Strategi Transformasi Bangsa, Dirgayuza Setiawan, mengungkapkan pemerintahan baru Prabowo Subianto menargetkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia naik menjadi USD35.500 per kapita dalam lima tahun ke depan.
"Tanpa dukungan tambahan terhadap upaya pengentasan kemiskinan, tingkat kemiskinan di Indonesia yang kini sebesar 11,3 persen akan tetap berada di atas 8 persen pada 2018 sekalipun," terangnya.
Selain itu, Bank Dunia mengingatkan akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada November 2014 akan mengakibatkan lonjakan inflasi pada 2015. Namun, akan berangsur turun jelang akhir 2015.
Dia menjelaskan, inflasi pada 2015 diperkirakan akan mencapai 7,5 persen. Inflasi merupakan salah satu faktor pembentuk kemiskinan. "Angka ini akan menurun secara pesat sebelum akhir 2015 bila tidak ada gejolak lain," kata Diop.
Dia menjelaskan, meski ada kenaikan inflasi, namun di sisi lain negara menghasilkan penghematan fiskal lebih Rp 100 triliun dari penyesuaian harga BBM. Maka dari itu, dia menyarankan pemerintah untuk menambah belanja publik berbagai sektor prioritas, seperti pelayanan kesehatan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, alat kesehatan di Indonesia masih didominasi impor.
Baca SelengkapnyaIkatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.
Baca Selengkapnya6.333 Puskesmas yang belum memiliki jumlah tenaga kesehatan yang sesuai standar.
Baca SelengkapnyaPISA menyebut peningkatan kualitas pendidikan Indonesia sangatlah lambat.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih kekurangan 120 ribu dokter umum sesuai rasio ideal yang diharapkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah deretan negara-negara yang memiliki dana riset terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaLiterasi pada sektor perasuransian hanya sebesar 31,7 persen dan inklusi sebesar 16,6 persen. Pencapaian ini masih jauh di bawah sektor perbankan.
Baca SelengkapnyaPro dan kontra terjadi karena pemerintah ingin mengambil dokter asing untuk mengabdi di Indonesia
Baca SelengkapnyaIndonesia masih punya waktu sampai 2030 untuk bisa menaikan gaji rata-rata para pekerja di level Rp15 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data tersebut, membuat masyarakat di wilayah Timur Indonesia kesulitan berobat.
Baca Selengkapnyaian juga menyoroti persoalan pendistribusian tenaga kesehatan.
Baca Selengkapnya