Untung RI Beli Saham Divestasi Freeport Pakai Surat Utang Asing Versi Rhenald Kasali
Merdeka.com - Guru besar FEB Universitas Indonesia, Rhenald Kasali, menilai bahwa keputusan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dalam menerbitkan surat utang global (global bond) sebesar USD 4 miliar tepat. Di mana, dana tersebut digunakan Inalum untuk akuisisi saham PT Freeport Indonesia menjadi 51,23 persen.
Rhenald mengatakan, dalam peningkatan kepemilikan saham di PT Freeport Indonesia (PTFI), penerbitan obligasi ini lebih kompetitif dan stabil dibanding dengan pinjaman dari sindikasi perbankan. Sebab, jika melalui perbankan, maka pada tahun berikutnya Inalum sudah harus membayar kewajiban pokok beserta bunganya. Atau, jika menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), maka Rupiah akan semakin melemah.
"Beda dengan bond. Pokoknya di bayar di belakang. Artinya kita bisa menabung, dapat bunga pula," katanya melalui keterangan tertulisnya, Senin (24/11).
-
Apa manfaat smelter Freeport bagi Indonesia? Menurut dia, beroperasinya smelter PT Freeport ini akan memberikan sejumlah keuntungan bagi Indonesia. Dengan hilirasasi ini, negara akan mendapatkan nilai tambah yang besar dari pajak maupun dividen.
-
Siapa yang mengumumkan realisasi investasi? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa realisasi investasi tersebut mencapai 129,0 persen dari target Renstra sebesar Rp 1.099,8 triliun.
-
Apa yang Raffi Ahmad investasikan di IKN? "Ya kemarin sudah ada, mungkin kita juga salah satu, ya kita kecil-kecilan aja lah," ujarnya.
-
Siapa saja investor yang terlibat di IKN? Agung menyebutkan sepanjang tahun 2023 ada sekitar 23 investor pelopor dari dalam negeri yang melakukan Groundbreaking di IKN dengan Investasi non-APBN senilai Rp41 triliun.
-
Siapa pemilik PT Salim Ivomas Pratama Tbk? Perusahaan ini merupakan pemain besar dalam industri hulu dan hilir tanaman sawit di Indonesia. Perusahaan ini merupakan produsen minyak goreng dengan merek Bimoli dan margarin Palmia.
-
Apa yang dimaksud dengan Bursa Karbon Indonesia? 'Bursa karbon adalah sistem perdagangan karbon atau carbon trading atau jual beli kredit karbon yang dimana penyelenggara bursa tersebut adalah BEI melalui indeks IDXCarbon,' katanya.
Rhenald menambahkan, terpenting saat ini adalah bagaimana melihat tenor yang diberikan dari obligasi tersebut cukup panjang. Sebab dengan tenor selama 30 tahun, dirinya meyakini perseroan dapat melunasi pinjaman tersebut.
"Jadi kalau kita mau, hanya dalam empat tahun global bond itu beres. Dan setelah itu kita dapat duit gede (dari Freeport) seterusnya selama 50 tahun," jelasnya.
Dia meyakini dengan laba bersih PT FPI sebesar USD 2 miliar, maka dengan mudah Inalum menyelesaikan global bond tersebut. "Kalau dihitung, kita baca laporan keuangannya, maka tampak EBITDA-nya PT FPI setahun sekitar USD 4 miliar. Nett profitnya, saya sekitar USD 2 miliar. Kalau jangka pendek, jelas memberatkan," jelasnya
Sebelumnya, Kepala Komunikasi Korporat dan Hubungan Antar Lembaga PT Inalum (Persero) Rendi Witular menyatakan penerbitan obligasi ini lebih kompetitif dan stabil dibanding dengan pinjaman dari sindikasi perbankan. Jika lewat perbankan akan ada resiko suku bunga yang dapat melonjak di saat ketidakpastian ekonomi global, dan juga untuk jangka panjang biasanya bank meminta jaminan.
"Mengapa tidak mengambil pembiayaan dari dalam negeri? Karena kita tidak ingin ada uang yang keluar dari Indonesia dan mengakibatkan terjadinya fluktuasi nilai tukar rupiah. Ini kan uangnya dari Jepang, Singapura, Amerika dan Eropa yang ditransfer ke negara lain," kata Rendi.
Global bond Inalum terdiri dari dari empat seri dengan masa tersingkat 3 tahun dan paling lama 30 tahun dengan tingkat kupon rata-rata sebesar 5,991 persen.
BNP Paribas dari Prancis, Citigroup dari Amerika Serikat dan MUFG dari Jepang menjadi koordinator underwriter dalam penerbitan obligasi ini serta CIMB dan Maybank dari Malaysia, SMBC Nikko dari Jepang dan Standard Chartered Bank dari Inggris sebagai mitra underwriter.
Untuk penerbitan Global Bond ini, Inalum mendapatkan peringkat Baa2 dari Moody's dan BBB- dari Fitch. Bond ini telah terdaftar di Singapore Exchange Securities. Rendi juga menjelaskan jika Inalum mempunyai kemampuan yang kuat untuk membayar.
"Kita keluar Rp 55 triliun untuk membeli tambang Freeport dengan kekayaan senilai Rp 2.400 triliun hingga 2041. Setelah 2022, laba bersih PTFI diproyeksikan sebesar Rp 29 triliun per tahun berdasarkan asumsi yang sangat konservatif," kata Rendi.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah sudah balik modal atau mencapai titik break-even dari pembelian saham Freeport sebesar 51 persen pada 2018.
Baca SelengkapnyaIni membuktikan bahwa respons kebijakan kenaikan BI rate maupun kenaikan suku bunga SRBI memang berhasil menarik masuk aliran modal asing.
Baca SelengkapnyaTerlebih, smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, saat ini sudah rampung.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN menilai bahwa saat ini negara-negara besar seperti China, Amerika kembali melirik emas sebagai investasi.
Baca SelengkapnyaPermintaan baja global diperkirakan meningkat 30 persen pada tahun 2050.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi kemudian membocorkan sedikit cara mengambil alih Freeport, yaitu dengan memakai uang
Baca SelengkapnyaSmelter Tembaga Freeport Dapat Suplai Gas Bumi 9,49 BBTUD, Sumbernya Dari Sini
Baca SelengkapnyaOutput dari smelter tembaga tersebut sekitar 650.000 ton katoda tembaga.
Baca SelengkapnyaNaiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaGas industri membantu meningkatkan efisiensi pemurnian tembaga melalui dorongan kapasitas produksi.
Baca SelengkapnyaPembangunan smelter ini merupakan usaha pemerintah untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara industri.
Baca SelengkapnyaAliran uang itu semula dari mantan Kepala Dinas Pertambangan Dan Energi Prov Bangka Belitung.
Baca Selengkapnya