Upaya Kemenhub Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik di RI
Merdeka.com - Kementerian Perhubungan menargetkan 90 persen angkutan massal menggunakan kendaraan berbasis listrik di 34 provinsi pada 2030 mendatang. Direktur Sarana Transportasi Jalan, Risal Wasal menuturkan ada empat upaya yang dalam waktu dekat akan dilakukan oleh Kemenhub.
Pertama, penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) sebagai kendaraan operasional pada Badan Pengelola Transportasi Darat di Jawa dan Bali. Kemudian, Kemenhub juga akan mendorong penggunaan kendaraan listrik untuk kendaraan barang.
"Sampai bulan Juli 2021, telah dikeluarkan 2012 SRUT kendaraan listrik roda empat, 76 SRUT kendaraan listrik roda tiga, 10 SRUT mobil bus, dan 1 SRUT mobil barang," katanya dalam webinar Saver Electric Vehicle, Jumat (30/7).
-
Dimana Perusda MBS diharapkan untuk menerapkan bisnis kendaraan listrik? 'Saya mendorong ke depan, MBS mulai menggunakan kendaraan non fosil. Kendaraan itu bisa dipinjam atau disewakan,' ujarnya Akmal kepada wartawan.
-
Bagaimana Pemprov Kaltim mendorong Perusda MBS untuk menerapkan bisnis kendaraan listrik? 'Saya mendorong ke depan, MBS mulai menggunakan kendaraan non fosil. Kendaraan itu bisa dipinjam atau disewakan,' ujarnya Akmal kepada wartawan.
-
Siapa yang berkomitmen menurunkan emisi karbon melalui pengembangan ekosistem kendaraan listrik? Mewakili Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatkan, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon 358 juta ton CO2 ekuivalen di tahun 2030.
-
Apa yang PLN lakukan untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik? “PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan,“ kata Darmawan.
-
Apa target Menko Perekonomian untuk transportasi di Indonesia? Pemerintah telah memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV) dengan target 13 juta sepeda motor listrik dan 2 juta mobil listrik pada 2030.
-
Apa tujuan utama Hari Kendaraan Listrik Sedunia? Tujuan Utama: Tujuan utama perayaan Hari Kendaraan Listrik Sedunia adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat menggunakan kendaraan listrik.
Selanjutnya, Risal mengaku akan juga meningkatkan pengeluaran SRUT untuk sepeda motor yang saat ini telah dikeluarkan sebanyak 5538 SRUT. Selain itu, Kemenhub juga akan mendorong Kementerian ESDM dan PT PLN dalam hal penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).
Menurut data yang ditampilkan Risal, hingga saat ini Kemenhub telah menggunakan 30 unit kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional. Kemudian, Kemenhub juga telah menggunakan E-Katalog Sektoral terkait sistem penyewaan KBLBB di lingkungan Kemenhub.
Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor pada tahun ini akan melakukan pengadaan alat uji UNR 100 untuk pengujian mobil listrik dan alat uji UNR 136 untuk pengujian sepeda motor listrik.
"Melalui skema KPBU Kemenhub juga akan melengkapi alat uji UNR 138 untuk pengujian suara mobil listrik pada Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor," katanya.
Terkait target angkutan massal yang menggunakan kendaraan listrik, Risal menampilkan alur targetnya. Pada tahun 2022, akan ditambah enam koridor percobaan pada enam kota percontohan selain Bandung dan Surabaya yang telah lebih dulu menjadi kota percontohan di 2021. Kemudian, 2023 akan dilakukan elektrifikasi pembangunan Bus Rapid Transit di Bandung dan Medan.
Pada jangka waktu 2021-2024, akan dilaksanakan Pilot Project Buy The Service dengan intervensi Pemerintah Pusat. Pada 2024, akan dilakukan perluasan implementasi di 10 kota percontohan. Kemudian di 2025, dilakukan implementasi tahap 1 di 10 ibu kota provinsi selain DKI Jakarta.
Di 2026 implementasi tahap dua di 10 ibu kota provinsi, dan 2027 pengembangan jaringan angkutan umum listrik. Sementara di 2028 akan dilakukan elektrifikasi angkutan umum yang sudah habis masa pakainya ke listrik. Lalu, pada 2029 akan dilakukan konversi dan pengembangan jaringan yang sudah ada. Dan pada 2030 ditargetkan 90 persen angkutan massal di 34 provinsi sudah berbasis listrik.
Reporter: Arief Rahman H
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
emenhub akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan kepolisian dalam penegakan hukum.
Baca SelengkapnyaRealisasi pembangunan ini melebihi target yang ditetapkan sebesar 1.035 unit.
Baca SelengkapnyaOIKN mengatakan, IKN Nusantara berbeda dengan kota-kota lain di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPermintaan hidrogen di sektor ini diperkirakan akan mencapai 161 GWh atau 4,88 kilo ton hidrogen di tahun 2040.
Baca SelengkapnyaSeluruh ASN eselon empat ke atas untuk menggunakan kendaraan listrik guna mengurangi polusi di Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaIni sekaligus membantu pemerintah menurunkan emisi karbon.
Baca SelengkapnyaSektor transportasi dengan pangsa energi terbarukan yang tinggi di sektor ketenagalistrikan diperlukan untuk mengurangi emisi.
Baca SelengkapnyaPeralihan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia, semakin bergerak cepat.
Baca SelengkapnyaSaat ini total jumlah mobil listrik yang mengaspal di jalan raya sudah mencapai 23.238 unit.
Baca SelengkapnyaBesaran insentif motor listrik akan dinaikkan, dari Rp7 juta menjadi Rp10 juta.
Baca SelengkapnyaKendaraan motor listrik untuk menekan buruknya kualitas udara Jakarta.
Baca SelengkapnyaSubsidi tersebut mencakup penjualan 800 ribu sepeda motor listrik baru dan konversi 200 ribu sepeda motor bermesin pembakaran.
Baca Selengkapnya