Upaya KLHK Capai Bauran Energi Baru Terbarukan 50 Persen di 2050
Merdeka.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar mengusulkan, target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 50 persen pada 2050. Usulan itu disampaikan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, yang menargetkan bauran EBT 31 persen pada 2050 mendatang.
"Menuju 2050, EBT pada bauran energi kita pak Menteri ESDM kalau boleh bisa dapat angka di 50 persen," kata Menteri Siti Nurbaya dalam sesi webinar, Kamis (28/1).
Dia mengatakan, ambisi tersebut memang tak mudah, terlebih pengurangan konsumsi sumber daya fosil seperti batu bara saat ini jadi tantangan besar. Namun, jika usulan itu bisa diterapkan, maka Indonesia bisa lebih dekat mencapai kesepakatan nol emisi (zero emission) 2050 seperti yang tertera dalam Paris Agreement 2015.
-
Apa target PLN dalam bauran energi tahun 2040? Sementara itu, total tambahan kapasitas pembangkit hingga 2040 adalah 86 GW, dengan rasio 75 persen berasal dari pembangkit EBT dan 25 persen dari pembangkit berbasis gas.
-
Bagaimana Pertamina mencapai target Net Zero Emission 2060? Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).
-
Apa target Kementerian ATR/BPN di tahun 2024? 'Saya minta kepada seluruh jajaran untuk lebih spartan lagi dalam mencapai target Kementerian di antaranya saya harap di tahun 2024 ini kita harus mewujudkan 100 Kota/Kabupaten Lengkap di seluruh Indonesia. Realisasi penyelesaian program PTSL harus benar-benar dijaga kualitas dan kuantitas supaya tidak ada yang namanya residu,' ucapnya.
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
-
Kenapa teknologi energi bersih penting di 2025? Teknologi yang dikembangkan untuk mengurangi atau bahkan memulihkan kerusakan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia terhadap lingkungan serta mendukung upaya pengurangan emisi karbon, diperkirakan akan menjadi sektor pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2025.
-
Apa target ekonomi RI dengan menerapkan ekonomi hijau? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ekonomi Indonesia bisa tumbuh ke level 6,22 persen hingga tahun 2045 jika menerapkan ekonomi hijau.
"Kalau boleh kita ambisikan lagi, sebab kalau misalnya kita 2050 targetnya net zero emission bisa 50 persen, kemudian mungkin 2070 baru bisa untuk net zero emission," ujar dia.
Upaya KLHK
KLHK sendiri disebutnya telah mendorong usulan target tersebut dengan beberapa program, seperti pengembangan hutan tanaman energi. "Jadi dari pelepasan kawasan hutan misalnya, 78 persen tuh kira-kira untuk sawit. Di sisi lain ada izin pinjam pakai kawasan hutan, kira-kira 53 persen lah yang untuk batu bara, untuk energi," sambungnya.
Di sisi lain, terdapat 11 juta ha Hutan Tanaman Industri (HTI) yang bisa dipakai sekitar 400.000 ha pada 2021-2024. Kemudian KLHK juga telah menelurkan Peraturan Menteri Nomor 62 Tahun 2019 dengan konsep multiusaha.
"Jadi misalnya pemegang HTI sekarang dia kesulitan untuk ertimber dia bisa pakai multiusaha, bisa ekowisata, hutan energi dan sebagainya. Pak Presiden (Jokowi) saya kira berkali-kali menekankan soal hutan energi dan bioenergi, fasilitasi regulasi dan dukungan fasilitasi perizinannya itu kami dorong dan kami bantu," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri ESDM beberkan penyebab bauran energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia tidak akan mencapai target di 2025.
Baca SelengkapnyaLangkah ini diperlukan untuk mengurangi tingkat emisi dari operasional smelter. Termasuk dalam mengejar target nol emisi karbon.
Baca SelengkapnyaPemerintah tidak ingin Indonesia sembrono dalam mengekspor energi hijau.
Baca SelengkapnyaPemerintah target mencapai bauran EBT 23 persen di 2025.
Baca SelengkapnyaStrategi PLN untuk mencapai net zero emission 2060, terbagi menjadi beberapa tahap.
Baca SelengkapnyaKomitmen ini, lanjut Jokowi, diwujudkan melalui pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaPembangunan infrastruktur pendukung energi bersih di lapangan terhambat.
Baca SelengkapnyaTarget bauran EBT sebesar 17-19 persen bisa tercapai jika negara konsisten menyuntik mati PLTU batu bara
Baca SelengkapnyaBerdasarkan kajian Asian and Pacific Economic Review (APER) di kawasan ASEAN, Eniya menyebut angka investasi hijau saat ini lebih tinggi 70 persen.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Sumber Energi Listrik Jadi Andalan untuk Penuhi Kebutuhan 35 Tahun ke Depan
Baca SelengkapnyaPLN menggalang kolaborasi dengan komunitas global dalam Conference of the Parties 29 yang digelar di Baku, Azerbaijan, pada 11-24 November 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.
Baca Selengkapnya