Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Upaya Pemerintah Selamatkan Indonesia Dari Krisis Ekonomi Akibat Pandemi Covid-19

Upaya Pemerintah Selamatkan Indonesia Dari Krisis Ekonomi Akibat Pandemi Covid-19 krisis ekonomi. shutterstock

Merdeka.com - Pemerintah Jokowi-Ma'ruf menyadari perlu penanganan serius untuk mengatasi krisis kesehatan, sosial, dan keuangan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Prioritas Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020 pun didorong untuk menjadi prioritas dalam mendukung penanganan Covid-19 terjadi saat ini.

Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Hidayat Amir, mengatakan untuk mengatasi persoalan tersebut memang harus dilakukan secara serius. Sebab, wabah ini telah mengganggu seluruh sektor baik kesehatan, kondisi sosial ekonomi, dan dunia usaha.

Dia menjelaskan ada beberapa langkah-langkah sudah dilakukan pemerintah untuk memperkecil dampak pada ketiga sektor tersebut. Di bidang kesehatan misalnya, pemerintah sudah memberikan dukungan peralatan bagi tenaga medis, pembuatan RS darurat hingga mengupayakan RS rujukan untuk pasien Covid-19.

Orang lain juga bertanya?

Selanjutnya, pemerintah juga sudah memberikan jaring pengaman sosial terhadap aktivitas sosial dan ekonomi untuk masyarakat yang pendapatannya terdampak selama pandemi. Itu dilakukan dengan tujuan agar masyarakat masih tetap bisa menjaga konsumsi.

Adapun beberapa jaring pengaman sosial yang sudah dilakukan adalah peningkatan dan perluasan PKH, peningkatan dan perluasan kartu sembako, penambahan dan fleksibilitas kartu prakerja, hingga bantuan langsung tunai yang bersifat lainnya.

"Kita juga tidak menginginkan gangguan sosial ekonomi itu beranjak kepada dunia usaha akan sektor keuangan maka pemerintah menyediakan bantalan-bantalan termasuk yang sekarang lagi difinalkan disebut dengan program pemulihan ekonomi nasional atau program PEN," kata dia dalam diskusi virtual di Jakarta, Selasa (2/6).

Berbagai program pemulihan untuk dunia usaha juga terus dilakukan pemerintah agar mereka tetap bertahan. Pemerintah menyiapkan dukungan bagi dunia usaha melalui koordinasi erat dengan BI dengan OJK dengan perbankan nasional, untuk bagaimana sektor bisnis, sektor usaha, sektor riil tetap bisa bertahan walaupun tidak melakukan aktivitas ekonomi.

"Jadi sisi revenuenya mereka terganggu. Jangan sampai PHK secara besar-besaran kalau bisa seperti itu ini yang kita desain dengan berbagai skemanya," kata dia.

Berbagai program untuk dunia usaha diantaranya memberikan dukungan insentif di bidang perpajakan, pengurangan lartas impor, serta berbagai kebijakan dan relaksasi disektor keuangan.

"Pemerintah dalam konteks ini ingin menahan agar dampak ekonomi tidak mengakibatkan kebangkrutan. Ketika corona berhenti proses recoverynya bisa berjalan dengan baik. Proses recovery itu mungkin akan di Kuartal III Kuartal IV dan mungkin masih tersisa di Kuartal I, II, III tahun depan," tandas dia.

Anies: Semula Ini Krisis Kesehatan, Kini Terasa Sebagai Krisis Ekonomi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan dampak ekonomi dari wabah virus Corona (Covid-19) mulai terasa di pemerintahannya. Padahal saat ini, Jakarta sudah menunjukkan tanda-tanda wabah melandai dengan berbagai upaya termasuk pembatasan kegiatan secara bersama-sama di semua bidang.

"Semula ini adalah krisis kesehatan umum, kini sudah mulai terasa sebagai krisis ekonomi," katanya seperti dilansir dari Antara, Sabtu (30/5).

"Kegiatan keagamaan terhenti. Kegiatan sosial terhenti. Kegiatan budaya terhenti. Dan tentu saja, kegiatan perekonomian juga terhenti. Pasar terganggu, perdagangan terganggu. Perindustrian terganggu. Kegiatan perekonomian informal juga banyak yang terhenti," tambahnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menjabarkan, pendapatan pajak Jakarta turun dari Rp50,17 triliun menjadi Rp22,5 triliun, tinggal 45 persen. Anggaran Jakarta turun dari Rp87,9 triliun menjadi Rp47,2triliun, atau tinggal 53 persen.

"Belum pernah di dalam sejarah Pemprov DKI Jakarta, kita mengalami penurunan pendapatan sebesar ini, yaitu lebih dari Rp40 triliun," ujarnya.

Konsekuensinya, Anies mengungkapkan, keputusan relokasi anggaran harus diambil, karena dalam kondisi pendapatan yang berkurang separuh, maka harus dilakukan relokasi, pengurangan anggaran di berbagai sektor belanja langsung dan belanja tidak langsung.

"Semua harus mengalami pemangkasan dan pemangkasannya drastis. Itu konsekuensinya, karena tidak ada pilihan," terangnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Teliti Peran DPR di Masa Pandemi Covid-19, Misbakhun Raih Gelar Doktor Ekonomi
Teliti Peran DPR di Masa Pandemi Covid-19, Misbakhun Raih Gelar Doktor Ekonomi

Disertasinya berjudul ‘Telaah Kebijakan Publik atas Peran DPR Mengintegrasikan Kebijakan Fiskal dan Moneter Dalam Postur APBN untuk Penanganan Pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sambut 2024: Indonesia Berjalan di Jalur yang Benar dan Siap Hadapi Tantangan
Jokowi Sambut 2024: Indonesia Berjalan di Jalur yang Benar dan Siap Hadapi Tantangan

Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Terbitkan Perpres Strategi Keamanan Siber Nasional
Jokowi Terbitkan Perpres Strategi Keamanan Siber Nasional

Perpres Strategi Keamanan Siber Nasional ini mulai berlaku 20 Juli 2023.

Baca Selengkapnya
10 Tahun Jokowi dan Warisan Utang Pemerintah
10 Tahun Jokowi dan Warisan Utang Pemerintah

Per Agustus 2024, posisi utang Indonesia berada di angka Rp8.461,93 triliun, setara dengan 38,49 persen dari PDB.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Tahan Banting di Bawah Kepemimpinan Presiden Jokowi
Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Tahan Banting di Bawah Kepemimpinan Presiden Jokowi

Sebagai contoh, Indonesia berhasil menghadapi berbagai tantangan dalam mengendalikan penyebaran virus covid-19.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Prabowo saat Jokowi Tolak Lockdown Kala Pandemi Covid, Pikirkan Rakyat Wong Cilik
Kesaksian Prabowo saat Jokowi Tolak Lockdown Kala Pandemi Covid, Pikirkan Rakyat Wong Cilik

Menurut Prabowo, Indonesia yang berhasil menekan angka inflasi pada saat itu karena kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
Prabowo Subianto Ucapkan Terimakasih ke Airlangga dan Sri Mulyani, Ternyata Gara-Gara Sudah Disiapkan Ini
Prabowo Subianto Ucapkan Terimakasih ke Airlangga dan Sri Mulyani, Ternyata Gara-Gara Sudah Disiapkan Ini

Prabowo mengakui tantangan global saat ini semakin besar. Namun, ia tetap optimis untuk menghadapi karena dukungan yang besar dari pemerintahan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Di Hadapan Muslimat NU, Jokowi Bersyukur Indonesia Tidak Jadi Pasien IMF
Di Hadapan Muslimat NU, Jokowi Bersyukur Indonesia Tidak Jadi Pasien IMF

Jokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia

Baca Selengkapnya
Inggris dan Jepang Alami Resesi, Jokowi Ingatkan Pemerintahan Baru Hati-Hati Mengelola Indonesia
Inggris dan Jepang Alami Resesi, Jokowi Ingatkan Pemerintahan Baru Hati-Hati Mengelola Indonesia

Indonesia masih terus bertahan agar tidak masuk dalam kondisi resesi seperti yang dialami oleh negara maju.

Baca Selengkapnya
Hadapi Tantangan Global, Mendag Zulkifli Hasan: Kuncinya adalah Kerja Sama
Hadapi Tantangan Global, Mendag Zulkifli Hasan: Kuncinya adalah Kerja Sama

Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia tetap melanjutkan tren pemulihan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bawa 'Spirit Bandung' Dukung Negara Berkembang Bertahan Hadapi Krisis Dunia
Jokowi Bawa 'Spirit Bandung' Dukung Negara Berkembang Bertahan Hadapi Krisis Dunia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, untuk menghadapi krisis global dibutuhkan kekompakan dan solidaritas antarnegara.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Banyak Negara Alami Krisis karena Tak Mampu Kelola APBN dengan Baik
Sri Mulyani: Banyak Negara Alami Krisis karena Tak Mampu Kelola APBN dengan Baik

Kendati banyak negara yang kolaps, Sri Mulyani sangat bersyukur karena Indonesia masih mampu menjaga APBN dengan sehat.

Baca Selengkapnya