Usaha bangkrut & sempat jual panci, Irma sukses jadi pelatih bisnis
Merdeka.com - Berbagai macam profesi diperkenalkan sedari usia sekolah. Dokter, Polisi, Tentara, bahkan Guru sudah akrab di telinga masyarakat. Profesi-profesi tersebut dikenal menjanjikan gaji besar atau kebanggaan tersendiri di masyarakat.
Namun, pernah kah Anda mengenal profesi Business Coach atau pelatih di dunia bisnis?
Profesi ini memang tidak akrab di telinga masyarakat. Belum ada lembaga sertifikasi yang mengeluarkan sertifikat untuk profesi ini. Namun, pernyataan-pernyataan yang menunjukkan arah keberhasilan dari peserta coacing menjadi daya tawar tersendiri.
-
Bagaimana cara menemukan jati diri? “Bukan siapa saya di bawah tetapi apa yang saya lakukan yang mendefinisikan saya.“ -Batman Begins
-
Siapa aku, sebenarnya? Seperti dijelaskan, introspeksi adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memahami dan menemukan jati diri.
-
Apa kata motivasi untuk perjalanan hidup? Hidup adalah anugerah, syukuri setiap momennya.
-
Bagaimana aku bisa membantu menemukan diri? Seperti layaknya teka-teki siapa aku, ini bisa membantu Anda menerapkan pola pikir untuk menemukan diri sendiri. Dengan mengenali sifat, pikiran, dan kecenderungan lainnya, Anda bisa memahami diri sendiri dan menemukan hati diri.
-
Kenapa menemukan jati diri penting? Menemukan jati diri adalah perjalanan yang sangat penting dalam kehidupan seseorang. Ini adalah proses yang melibatkan pemahaman mendalam tentang siapa kita sebenarnya, apa yang kita percayai, dan apa yang kita inginkan dalam hidup ini.Tanpa menemukan jati diri, kita mungkin akan merasa tersesat dan tidak memiliki arah yang jelas.
-
Bagaimana cara membuat deskripsi diri yang mudah dipahami? Meskipun ditulis dengan singkat dan padat, namun, deskripsi diri mahasiswa baru juga harus tetap bisa dibaca dan dipahami oleh orang lain.
Irma Rahayu (41) mulai merancang metode dan menjalani profesi ini sejak tahun 2011. Berbekal jatuh bangun di dunia bisnis, kini Irma menangani sekitar 100 'anak coaching' yang disebutnya sebagai 'bangkoters'. Sementara para bangkoters menyebut Irma dengan sebutan 'mamak'. Sebutan ini khusus berlaku bagi bangkoters Irma Rahayu.
Irma Rahayu Istimewa
"Saya punya pengalaman yang mungkin dari mulai terseok-seok melamar pekerjaan, coba sana sini, jualan panci dari pintu ke pintu dari jaman baheula, jualan snack yang harganya cuma berapa ribu perak taruh (titip) di warung-warung, terus ya semua ya, catering iya, terus properti," kata Irma kepada merdeka.com, Minggu (1/5).
Irma pun sempat menjajal pengalaman sebagai penerima tamu (receptionist), hingga penjual karcis di sebuah 'club house' milik perusahaan properti, Ciputra.
Di sektor properti, Irma sempat menjadi 'money maker' di perusahaan tempatnya bekerja saat itu. Tantangannya adalah memuluskan penjualan proyek-proyek mati, proyek-proyek yang lama tidak terjual. Bekal Irma hanya satu, menjadi teman ngobrol yang baik bagi calon pembeli. Hasilnya, penjualan properti di tangan Irma bisa menembus angka hingga kisaran lebih dari USD 1 juta.
"Jadi saya tuh selalu dikasih proyek-proyek yang mati, yang enggak laku. Nah entah kenapa karena saya demen (suka) ngobrol, demen ketemu orang banyak, orang baru, ya di situlah akhirnya saya malah jadi enggak pernah pilih-pilih sama customer. Jadi mau dia pakai mobil, pakai ojek, kalau datang ya sudah saya pasti langsung 'say hi!' dan kebanyakan selain mereka tanya-tanya rumah, mereka juga sedikit curcol dan katanya sih saya enak diajak ngobrol," papar Irma.
Irma menekuni sektor properti selama lebih dari 13 tahun. tahun 2005 hingga 2008 Irma mulai mengalihkan fokusnya ke dunia fesyen dengan membuka sebuah butik. Namun, menggarap sektor bisnis baru tampaknya tidak mudah bagi Irma. Bisnis butiknya pun tidak kunjung menghasilkan, justru bangkrut. Irma juga mencoba berbagai bisnis, termasuk katering yang juga tidak menghasilkan. Ini menjadi alasan Irma kembali menggarap sektor properti di wilayah baru.
Kesempatan Irma untuk menggarap kembali sektor bisnis properti tampaknya tidak semulus sebelumnya. Irma sempat mengalami periode tidak menghasilkan selama tiga bulan, belum lagi Irma harus menghadapi persoalan baru di sektor properti dan masalah persaingan yang pada akhirnya menyebabkan Irma harus menelan pil pahit berupa pemecatan di tengah bulan tanpa gaji sepeser pun.
"Intinya dari jualan harga ribuan perak sampai harga juta US dolar, saya pernah dan perjalanan saya enggak selalu dapat yang saya inginkan," tutur Irma.
Pada saat itu Irma menyadari bahwa yang ia jalani bukan merupakan 'passion-nya'. Irma pun mencari apa yang menjadi 'passion-nya' selama ini.
"Dari semuanya akhirnya perjalanan itu membuat saya kenal karakter saya sendiri dan saya kenal peta hidup saya di situ. Akhirnya saya memutuskan untuk membantu teman. Ya sampai sekarang akhirnya saya jadi business coach," papar Irma.
Lebih khusus Irma menjelaskan bahwa metode yang ia jalani tidak semata-mata berdasarkan jumlah uang yang ditargetkan, atau periode suatu usaha bisa balik modal. Irma menilai sesi coaching lebih dari sekedar jumlah uang yang diperoleh nantinya.
"Kalau cuma supaya balik modal itu bukan saya, kalau dari sisi lain, saya benerin orangnya, saya benerin jiwanya, saya benerin karakternya, trauma-traumanya, dan menemukan apa sih yang mau dibisnisin," ucap Irma.
Irma menegaskan, membangun karakter agar peserta coachingnya memiliki mental baja untuk menghadapi berbagai persoalan di dunia bisnis, menjadi hal paling utama. Irma percaya bahwa dengan mental yang kuat, para peserta coaching nantinya akan mampu menghadapi berbagai persoalan untuk memperbesar bisnisnya.
Irma sendiri memberi sesi coaching secara personal dengan mengadakan pertemuan di pusat-pusat perbelanjaan. Dengan sesi coaching seperti ini diyakni lebih nyaman dan santai dalam memberi arahan kepada para 'bangkoters'.
"Nah itu bisnis coach ala saya," tegas Irma.
Irma sendiri memiliki situs sendiri yang bisa dijadikan referensi seputar bussiness coaching yang menjadi passionnya, yakni irmarahayu.com.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah inspiratif eks kasir Indomaret yang kini sukses punya pabrik dan minimarket sendiri.
Baca SelengkapnyaIrham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaDia memutuskan keluar dari pekerjaannya sebagai supervisor di sebuah perusahaan BUMN dan memilih untuk merintis usaha keripik kentang.
Baca SelengkapnyaLangkahnya saat itu cukup ceroboh. Satu unit mobilnya dijual untuk membangun kedai kopi.
Baca SelengkapnyaDi tengah asanya membuat rumah, tabungan usaha miliknya direlakan jadi pelunas utang sang ibunda.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang perempuan yang memutuskan untuk resign dari kantor dan merintis usaha dari nol di kampung halaman.
Baca SelengkapnyaSebelum meraup omzet miliaran rupiah, Indra harus menahan perih ketika tak sanggup membelikam susu untuk sang anak.
Baca SelengkapnyaIfta Bintan adalah mantan pramugari yang kini banting stir menjadi seorang pengusaha ikan sukses sampai berhasil jual ikan sebanyak 1,5 ton.
Baca SelengkapnyaSeorang pengusaha ayam kremes asal Klaten menceritakan kisahnya membangun usahanya dari nol sampai sukses.
Baca SelengkapnyaPopularitas peyek kacang produksinya mulai meningkat hingga berdampak peningkatan omzet.
Baca SelengkapnyaSelama 12 tahun menjalankan usaha, ia mampu menginspirasi dan meraup cuan hingga puluhan juta rupiah per hari.
Baca SelengkapnyaMenurut pengakuan Irwan, mencari cacing di wilayah Sulawesi, khususnya Gowa sangat sulit tidak seperti di Pulau Jawa.
Baca Selengkapnya