Usaha mandiri, Dompet Dhuafa Social Enterprise raup omzet Rp 97 M
Merdeka.com - Yayasan Dompet Dhuafa (DD) memisahkan Dompet Dhuafa Social Enterprise (DDSE) secara resmi jadi badan usaha formal berbentuk perseroan terbatas (PT) yang mandiri. Pendirian DDSE dilakukan karena terus berkembangnya pelayanan Dompet Dhuafa, serta semakin banyaknya kerja sama dengan berbagai pihak termasuk kalangan perusahaan (korporasi).
Saat ini DDSE mengelola sejumlah unit bisnis seperti Kesehatan Mandiri, Pendidikan Mandiri, Karya Masyarakat Mandiri, CSRFokus, DD Travel, DD Medika, DD Konstruksi, DD Niaga, DD Publika, dan Wasila Nusantara.
Direktur Utama DDSE, Yuli menegaskan, pemisahan DDSE dari Yayasan Dompet Dhuafa dari awalnya hanya mengelola masalah charity dan donasi, menjadi lebih besar kiprahnya dengan mengelola unit-unit bisnis positif secara lebih transparan dan akuntabel.
-
Siapa pendiri DCI Indonesia? Mereka adalah Otto Toto Sugiri, Marina Budiman, dan Han Arming Hanafia. Ketiganya merupakan orang Indonesia. Mereka merupakan pendiri dari PT DCI Indonesia Tbk (DCCI).
-
Apa usaha Dina? Dina dan suami memutuskan untuk mencoba peruntungan di bidang kuliner. Suami Dina sudah resign lebih dulu dan mulai bisnis toko siomay. Sementara Dina memutuskan memproduksi Roti Maryam di sela-sela waktu luang.
-
Bagaimana peran SDM kesehatan di industri asuransi? Kehadiran SDM dengan latar belakang bidang kesehatan ini tentunya guna mendukung pelaku industri asuransi jiwa dalam meramu dan menghasilkan inovasi produk dan layanan khususnya terkait asuransi kesehatan.
-
Apa bisnis utama Dina sekarang? Meskipun awalnya berbisnis apotek, tetapi justru bisnis klinik kecantikannya yang berjalan lancar dan terus ditekuni.
-
Apa tujuan DTKS? DTKS berfungsi sebagai basis data utama untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program-program perlindungan sosial di Indonesia.
-
DPK itu apa? DPK adalah singkatan dari Daftar Pemilih Khusus.
"Hasil dari keuntungannya setelah dikurangi operasional akan digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat miskin," kata Yuli di Jakarta, Senin (19/6).
Sejak digagas sekitar 2005, lanjut Yuli, perusahaan telah bersinergi dengan sejumlah kalangan dan perusahaan lainnya, baik skala nasional maupun internasional dalam berbagai kegiatan pembangunan ekonomi masyarakat.
"Pertumbuhan DDSE saat ini semakin menguat dan berkembang dengan baik. Penguatan pertumbuhan ini dibuktikan dengan perolehan omzet DDSE akhir tahun 2016 mencapai Rp 97 miliar,” ujarnya.
Pada Ramadan tahun ini, perolehan laba DDSE semakin meningkat. Hal ini terlihat dari banyaknya mitra usaha, agen, dan customer yang menjalin kerja sama dengan DDSE.
"Peningkatan usaha ini tentunya menjadi kabar baik, tidak hanya bagi internal lembaga, namun juga bagi masyarakat prasejahtera. Dengan semakin meningkatnya laba, maka semakin banyak pula jumlah dana dan jumlah penerimaan manfaat yang memperoleh hak atas penyisihan keuntungan DDSE."
Yuli optimis, Ramadan kali ini akan menjadi momentum keberkahan universal. Social Enterprise menurutnya tidak lagi hanya sebatas kata namun menjadi sebuah realita, dan keberadaannya sangat berperan penting terutama dalam pengentasan kemiskinan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak pernah punya cita-cita jadi aktivis sosial, Arief justru dikenal banyak pihak.
Baca SelengkapnyaSentra UMKM ditujukan khusus untuk mustahik dengan pendanaan berasal dari zakat.
Baca SelengkapnyaProgram bernama Rumah Kreatif Tamiang didasari oleh keterbatasan masyarakat difabel dalam mengakses lapangan pekerjaan
Baca SelengkapnyaTidak hanya PaDi UMKM, Leap Telkom Digital juga memayungi produk dan layanan digital lainnya yang bisa dilihat di sini https://leap.digitalbisa.id/#products.
Baca SelengkapnyaPendampingan dan pembinaan UMKM menjadi penting karena kontribusi dan peran penting UMKM sebagai pilar penting dalam perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaSalah satu produk hasil program SDG's, yang dilaksanakan PT PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Kamojang.
Baca SelengkapnyaSejak resmi berdiri pada 13 September 2021, Holding Ultra Mikro yang terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Pegadaian, dan PT Permodalan.
Baca SelengkapnyaSetiap tahun, Dini memberangkatkan satu karyawannya pergi umroh.
Baca SelengkapnyaKerja sama ini untuk mewujudkan pemberdayaan ekonomi di lingkungan pesantren.
Baca SelengkapnyaLaba perusahaan naik dari Rp344,2 miliar di tahun 2022 menjadi Rp535,2 miliar di 2023.
Baca SelengkapnyaPNM Raih Anugerah CSR IDX Channel 2023 Melalui Beberapa Program Unggulan
Baca SelengkapnyaRuang lingkup kesepahaman ini juga mencakup keagenan koperasi, layanan pendaftaran Haji dan Umrah.
Baca Selengkapnya