Usai Lebaran, permintaan gadai kembali menguat
Merdeka.com - Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Sunarso mengungkapkan, proyeksi permintaan pembiayaan melalui gadai usai Lebaran kembali menguat. Ini ditandai dengan banyaknya masyarakat yang kembali melakukan transaksi gadai pasca Lebaran kemarin.
"Tahun ini kembali lagi ke tren yang normal ya. Pas Lebaran turun setelah Lebaran cepat naik. Itu artinya cepat sekali kembali ke posisi semula jadi orang balik Lebaran langsung bertransaksi lagi," ujarnya saat ditemui di Kantor Pusat Pegadaian, Jakarta, Senin (6/8).
Sunarso mengatakan, penurunan permintaan gadai saat Lebaran disebabkan banyaknya masyarakat yang menarik kembali barang gadainya untuk keperluan Idul Fitri. Sehingga hal tersebut membuat perseroan mengalami sedikit penurunan.
-
Apa yang meningkat penjualannya menjelang Lebaran? Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
-
Dimana pasar yang ramai saat Lebaran? Pasar Tanah Abang selalu ramai dan jadi primadona warga. Suasana pasar terbesar di Asia Tenggara itu tampak penuh sesak oleh pengunjung yang sibuk memburu baju Lebaran.
-
Uang Lebaran apa yang dijajakan? Uang yang dijual beragam. Mulai dari Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000 hingga Rp75.000.
-
Apa yang laris di Lebaran? Di Indonesia, momen lebaran identik dengan mudik, baju dan mukena baru, berkumpul makan bersama keluarga di kampung halaman. Oleh karena itu, bisnis seperti busana muslim, mukena, hingga makanan tentunya akan laris manis diserbu masyarakat.
-
Bagaimana tradisi angpao lebaran di Indonesia? Tradisi Lebaran ini terpengaruh dari budaya Arab dan Tionghoa.
-
Siapa yang mengalami peningkatan trafik layanan WhatsApp di Lebaran? Untuk layanan Instant Messenger, trafik pemakaian layanan WhatsApp meningkat 59%.
"Jadi yang mempengaruhi kenapa omset pegadaian turun karena satu orang menarik barangnya untuk dipakai. Dipakai apa? Dipakai mudik," imbuhnya.
Sementara itu, peningkatan tren gadai usai Lebaran emas masih menjadi penyumbang terbesar yakni mencapai 90 persen. Sementara sisanya di luar non emas seperti barang elektronik dan lain-lain.
"Paling banyak porsinya itu yang dijamin adalah emas 90 persen. Sisanya barang barang non emas. Jadi itu artinya dari sisi manajemen betapa amannya bisnis Pegadaian ini," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Damar mencatat, realisasi laba bersih Pegadaian telah menembus Rp2,9 triliun hingga semester I-2024.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaJumlah penjualan emas semester I tahun 2024 meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPerolehan laba ini ditopang oleh peningkatan pendapatan hingga memasuki semester I 2024.
Baca SelengkapnyaSetelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaBI mempersiapkan sebesar Rp 197,6 triliun uang layak edar (ULE) untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang jelang Lebaran.
Baca SelengkapnyaPemerintah memperkirakan perputaran uang selama musim lebaran tahun ini bisa mencapai Rp276 triliun.
Baca SelengkapnyaMerujuk pada data terakhir Kamis (18/4/2024), harga emas batangan Antam di Pegadaian sudah menembus Rp1.369.000 per gram.
Baca SelengkapnyaData ini merupakan transaksi resmi yang terekam secara digital dari konsumen akhir yang berhak menerima tabung gas melon tersebut.
Baca SelengkapnyaKadin menghitung rata rata per keluarga kita asumsikan membawa uang rata-rata Rp3,3juta per keluarga.
Baca SelengkapnyaMenjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaSelama bulan Ramadan permintaan pisang mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya