Usai Pembukaan, Rupiah Bergerak Melemah ke Level Rp14.090 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar (kurs) Rupiah dibuka menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini, Senin (9/9). Mengutip Bloomberg, Rupiah dibuka di level Rp 14.08 atau menguat tipis dibanding penutupan kemarin pada level Rp 14.101 per USD. Namun Rupiah mulai bergerak melemah usai pembukaan.
Rupiah bergerak melemah ke level Rp 14.090, kemudian Rupiah bergerak menguat lagi. Pergerakan Rupiah terpantau fluktuatif hingga saat ini namun tidak sampai melewati level Rp 14.100.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.092 per USD. Menguat jika dibandingkan dengan patokan pada tanggal (6/9) yang ada di angka 14.140 per USD.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Apa yang terjadi dengan rupiah di era Soeharto? Perekonomian era Soeharto juga sangat kental dengan pro asing. Namun, stabilitas rupiah tidak berumur panjang di era Soeharto. Sebab, inflasi Indonesia yang terbilang masih cukup tinggi tidak sebanding dengan mitra dagangnya. Akhirnya nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar dan tidak ada negara yang mau bermitra dengan Indonesia.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah melawan tekanan terhadap Rupiah? Dengan keyakinan dan kesabaran, mereka menangkal tekanan spekulatif terhadap Rupiah.
Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS (USD) bergerak stabil meski di tengah kondisi ekonomi global yang bergejolak. Rupiah masih berada dalam kondisi yang stabil dan aman.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan meski kadang terjadi fluktuatif naik turunnya nilai tukar Rupiah hanya berlangsung sementara.
"Alhamdulillah nilai tukar di tengah ketidakpastian dunia terus berlangsung termasuk kelanjutan ketegangan perdagangan AS dan China juga meningkatnya risiko geopolitik di Inggris khususnya terkait brexit, nilai tukar bergerak stabil," kata dia saat ditemui di Masjid Kompleks Gedung BI, Jakarta, Jumat (30/8).
Perry menjelaskan, ketangguhan Rupiah didukung oleh situasi pasar yang masih menguntungkan.
"Paling penting bahwa mekanisme pasar itu berlangsung suplai dan demand berlangsung dan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah," ungkapnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaRupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaDari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaAirlangga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan penguatan dolar Negeri Paman Sam itu.
Baca SelengkapnyaPasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah pada perdagangan Selasa sore, 3 September 2024.
Baca SelengkapnyaMelansir laman Bloomberg, nilai Tukar Rupiah melemah 46,5 poin atau 0,28 persen dari level sebelumnya pada pada pembukaan perdagangan Jumat (21/6) pagi.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (14/5), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan di Jakarta ditutup melemah di tengah pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya