Usai senggolan, Batik Air langsung diperbaiki di pabriknya
Merdeka.com - Insiden tabrakan terjadi di Bandara Halim Perdana Kusumah antara pesawat Batik Air 7703 dengan pesawat Trans Nusa, kemarin, Senin (4/4). Kedua pesawat ini mengalami patah di bagian sayap kiri pesawat.
Direktur Utama Lion Grup Edward Sirait memastikan pasca insiden senggolan ini, pesawat Batik Air bakal diperbaiki sebelum digunakan kembali.
"Jadi pesawat kita akan diperbaiki dulu lalu kita periksa, dan saya pikir semua pesawat bisa dipergunakan kembali tergantung biaya," ujar dia di kantornya, Jakarta, Selasa (5/4).
-
Siapa yang terbang ke Jakarta? 'Puji Tuhan, Selasa malam rapat pleno KPU Papua Pegunungan selesai dilaksanakan walaupun banyak yang mengajukan keberatan dan kami bersama komisioner KPU Papua berangkat dan setibanya di Jakarta akan langsung mengikuti rapat pleno di KPU RI,' kata Theodorus Kossay.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Siapa yang mengganti ban pesawat di udara? Dilaporkan News18, Selasa (1/8), wanita itu bernama Gladys Ingle.
-
Di mana Lion Air melakukan perawatan pesawat? Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional.
-
Apa yang membuat Batik Air menyampaikan permintaan maaf? Batik Air menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Batik Air akhirnya memberikan penjelasan terkait video viral yang menunjukkan kepanikan penumpang di pesawat rute Makassar ke Jakarta, beberapa waktu lalu.
-
Siapa yang melakukan ramp check pesawat di Bandara Soekarno-Hatta? 'Hari ini secara khusus saya melalukan suatu koordinasi, lalu dilanjutkan ramp-chek pesawat Garuda dan juga Lion Air. Tadi apa yang kita rapatkan dan kita pastikan suatu checking agar berjalan baik,' kata Menhub Budi Karya di lokasi.
Mengenai biaya, Edward belum dapat memperkirakan besaran yang akan dikeluarkan untuk memperbaiki pesawat tersebut. Maklum saja, Batik Air mengalami patah sayap hingga mengeluarkan percikan api.
"Kami akan memperbaiki langsung ke pabriknya (Boeing), kami cek dulu. Lalu, kami melakukan perbaikan dengan yang ahlinya," jelas dia.
Edward menegaskan, pasca insiden tersebut juga tidak ada penerbangan Batik Air yang mengalami penundaan dan semua berjalan dengan normal.
"Akibat dari kejadian ini tidak ada gangguan penerbangan Batik Air, semua tetap berjalan normal karena kami memiliki 6 pesawat cadangan," pungkas dia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepanikan penumpang mengakibatkan ada insiden adu mulut antara penumpang dengan awak kabin.
Baca SelengkapnyaDalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaBatik Air menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
Baca SelengkapnyaPIC juga sudah melakukan pemberitahuan ke penumpang bahwa mesin pesawat akan dimatikan untuk proses penurunan penumpang dalam kondisi gelap di kabin pesawat.
Baca SelengkapnyaBatik Air menjadi sorotan karena pilot dan co-pilot tertidur saat mengemudikan pesawat.
Baca SelengkapnyaMayoritas penghematan terjadi rendahnya bea masuk komponen di Batam sebagai free trade zone.
Baca SelengkapnyaMenurut Daniel, pesawat yang diperbaiki bukan hanya milik Lion Air Group, dan dijamin bisa lebih hemat biaya.
Baca SelengkapnyaPilot dan copilot atau first officer Batik Air tertidur secara bersamaan selama 28 menit saat pesawat berada di ketinggian 36.000 kaki.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia mengakui pesawat Boeing B747-400 mengalami masalah mesin sehingga muncul percikan api.
Baca SelengkapnyaSaat ini proses investigasi untuk mengetahui penyebab terbakarnya mesin pesawat dengan kode GIA 1105 tersebut masih berlangsung
Baca SelengkapnyaSetelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca Selengkapnya